Sabtu, 18 Mei 2019

Review Rollover Reaction Tinted Moisturizer Cushion

Assalamu'alaikum Warrahmatullah Wabaraktuh



Haiii haiii, ketemu lagi ya di post beauty. Kali ini gw akan membahas salah satu produk cushion lokal yang lagi ngehype banget di kalangan para beauty enthusiast; tak lain dan tak bukan: Rollover Reaction!! Yeaaaayy. Kalau diperhatikan selama beberapa bulan terakhir ini banyak brand lokal yang mengeluarkan produk kecantikan berupa cushion yaitu ada wardah, emina, dan pixy. Nah, sayangnya entah kenapa gw tidak langsung tertarik saat produk tersebut keluar, gw memilih untuk tetap setia dengan Laneige (baca reviewnya disini); namun setelah sekitar sebulan lalu gw melihat video female daily bersama Co-Founder Rollover Reaction Mbak Dinar Amanda yang mencoba berbagai macam produk-produk Rollover Reaction, entah kenapa saat itu gw langsung tertarik buat beli cushionnya; dan yah, finally sekitar 2 minggu lalu si cushion sudah berada di tangan gw. Hehehe. 

Nah berhubung gw sudah memakai si cushion selama sekitar 2 minggu, gw mau berbagi ke kalian apa yang gw rasakan. Apakah memang si cushion bagus banget sebagaimana kata orang-orang? Atau ternyata biasa aja? Tanpa banyak cincong, langsung baca aja reviewnya. *Perlu diingat, review ini berdasar pengalaman gw, bisa aja berbeda kalau digunakan dengan jenis kulit yang berbeda pula.


Harga

Oke untuk harga dari cushion ini adalah Rp 195.000,00 untuk ukuran isi produk 15 g. Gw pernah mendengar kalau pihak RR akan mengeluarkan refill dari cushion ini.

Packaging

Kalau diminta buat ngasih 1 kata untuk mendeskripsikan bagaimana packaging dari produk ini, maka gw akan memilih kata "Elegan". Secara estetika, packagingnya juara banget; cantik, mulus, mengkilat, tapi tetap elegan dan mewah. Perpaduan warna hitam mengkilap dan warna coklat tanah bener-bener bagus boo. Packagingnya yang terlihat mahal ini nggak cuman pendapat gw aja, temen-temen kantor gw waktu melihat si RR (Rollover Reaction) cushion ini langsung otomatis muji packagingnya. Beuhh mantap kan. Good job deh buat siapapun yang mendesain packaging RR cushion ini!

Rollover Reaction Tinted Moisturizer
Packaging Luar yang Mewah dan Cantik
Saat gw melihat packaging cushion ini, entah kenapa gw teringat sama cushion Laneige gw. Yes materialnya seakan-akan hampir sama, pemilihan material yang mengkilap, bentuk dan ukurannya menyerupai cushion Laneige. Namun ternyata setelah gw bandingkan, ukuran si RR cushion agak lebih besar dibanding Laneige Cushion baik dalam diameternya maupun tingginya. Tapi perbedaan ukurannya bener-bener dikit banget ya.

Rollover Reaction Tinted Moisturizer
RR Cushion dibandingkan Laneige Cushion
Rollover Reaction Tinted Moisturizer
Si RR Cushion lebih tinggi sedikit dibandingkan si Laneige Cushion
Lalu bagaimana dengan bagian dalam cushion ini? ELEGAN juga. Bener-bener deh warna hitam mengkilapnya ini membuat kesan elegan dan mahal pada RR cushion. Jika kita buka si cushion, maka sebagaimana cushion-cushion pada umumnya dimana terdiri dari kaca, puff, pembatas antara puff dan sponge, dan sponge yang mengandung sekitar 15 g produk.

Rollover Reaction Tinted Moisturizer
Sponge yang masih tersegel

[Update 1 Juni 2020]
Akhirnya RR mengeluarkan versi refill dari cushionnya ini, jadi akan lebih hemat & environment-friendly nih kalau misal kita mau repurchase produk RR ini. Oh ya, wrappimh untuk refillnya ini juga nggak kalah cantik ya. Untuk versi 101 custard wrappingnya berupa plastik yang doff berwarna beige-pink seperti ini.

Review Rollover Reaction Tinted Moisturizer Cushion
Refill 101 Custard Tart

Puff & Sponge

Berbicara tentang cushion, maka tak afdhol jika tidak membahas tentang puff. Puff dari si RR cushion ini (sekali lagi) mengingatkan gw dengan puff dari Laneige cushion. Sekilas terlihat mirip teksturnya, dan saat diaplikasikan pun entah kenapa gw ingat (lagi) dengan puff Laneige. Sebelumnya gw sudah pernah mencoba puff dari Wardah Instaperfect Cushion dan Pixy Cushion, dari situ gw berpendapat bahwa cushion-cushion itu (-meskipun bagus) tidak sebagus Laneige punya. Tapi setelah gw melihat dan memakai puff dari RR cushion, yes gw langsung terpesona. Puffnya lembut dan sangat membantu dalam mengaplikasikan produknya ke kulit wajah. Gw bisa bilang kalau yah puff ini tidak terlalu banyak menyerap produk, jadi nggak boros hehe.
Rollover Reaction Tinted Moisturizer
Puff Lembuuuttt

Review Rollover Reaction Tinted Moisturizer Cushion
Spons

Kemudian untuk sponge dari cushion ini terlihat sebagaimana sponge pada umumnya. Yes, jika kita bandingkan dengan Laneige, sponge-nya sendiri memiliki pola diamond yang cantik; namun di RR cushion ini tidak ada pola-pola khusus, yes sebagaimana cushion pada umumnya.
Review Rollover Reaction Tinted Moisturizer Cushion
Masih tersegel

Rollover Reaction Tinted Moisturizer
Saat segel sponge baru dibuka

Shades & Swatch

Untuk shade sendiri si RR cushion ini hanya terdiri atas 3 shades: 
1. Custard Tart 101 (Untuk kulit yang terang dengan undertone netral)
2. Honey Toast 102 (Untuk kulit yang medium dengan undertone kuning)
3. Milk Tea 103 (Untuk kulit yang lebih gelap dengan undertone kuning)

Gw sendiri karena memang kulitnya terang dan nggak kuning-kuning banget, gw pun memilih shades Custard Tart 101, dan alhamdulillah sesuai hehehe. Hal yang membuat gw suka dari shades RR cushion ini adalah pemilihan undertone-nya yang netral dan kuning, sehingga sangat sesuai dengan kulit orang Indonesia; mengingat selama ini cushion-cushion yang beredar (terutama cushion dari Korea) memiliki undertone pink sehingga bisa membuat wajah menjadi abu-abu jika pemakainya memiliki kulit yellow undertone. 

Rollover Reaction Tinted Moisturizer
Saat di swatch di tangan (Tangan gw gosong akibat sering naik motor nggak pakai sarung tangan hehehe)
Kekurangan dari shades ini adalah pilihannya yang sedikit; gw tidak yakin apakah untuk teman-teman yang kulitnya sawo matang atau lebih gelap lagi bisa cocok atau tidak dengan warna/shades cushion ini karena shadesnya tergelapnya pun -103 sepertinya lebih cocok diperuntukkan buat kulit medium ya.

[Update 1 Juni 2020]
Jadi entah gimana ceritanya, kulit gw saat ini dibanding saat pertama kali mereview cushion RR (18 Mei 2019) jauh lebih cerah -ya mungkin gara-gara rajin skinkeran 😆, nah hal ini berakibat ke shade 101 menjadi kegelapan di muka gw, bahkan ama tangan gw pun lebih cerahan tangan gw (antara mau senang berarti skinkeran-nya berhasil atau sedih jadi nggak punya shades RR yang cocok). Nah ini berarti shades cushion RR nggak cuman susah match untuk yang kulitnya medium to dark tapi juga buat yang kulitnya light to fair. Ya semoga aja RR ke depannya lebih banyak ngeluarin shades cushion ya, aamiin



Review Pemakaian

Oke ini dia part pentingnya. Jadi saat pertama kali kita mengaplikasikan ke wajah, hasilnya bener-bener WOW. Kenapa tuh? Jadi finish dari cushion ini tampak seperti kulit sendiri; ya wajar sih namanya juga tinted moisturizer; tapi ada poin yang bikin WOW yaitu finishnya yang berkilau, bukan berkilau yang lebay; tapi berkilau yang seakan-akan memang kulit kita udah berkilau dari sononya. Beuhhh pokoknya keren banget deh. Saat memakai cushion ini, gw tuh langsung auto-inget sama artis-artis korea yang mukanya berkilau-kilau glowing cantik tapi masih terlihat seperti kulit; YES seperti itulah finishnya. Cantiiiiiik banget kaaan! *Oke, cushionnya keputihan ternyata, harap maklum kulit gw gosong

Cantik banget finishnya (Sebelum pemakaian: kiri; setelah pemakaian: kanan)
Si cushion ini juga memberi semacam "blurr effect"; jadi kayak kulit lho tuh nggak ada pori-porinya gitu deh. Jadi bisa bayangin nggak sih, gimana gw nggak heboh pas pertama aplikasiin cushion ini: udah glowing, kelihatan kayak kulit, plus kulitpun terlihat mulus. Satu lagi kelebihan dari cushion ini, yaitu coverage-nya yang lumayan tinggi untuk ukuran tinted moisturizer. Mungkin bisa dibilang: medium? atau bahkan medium cenderung high? Bisa dilihat ya di foto, kulit gw yang memang kurang merata warnanya terutama di daerah dekat hidung dan ada lingkaran hitam di sekitar mata; maka setelah memakai si cushion ini langsung "BAM"; hilang deh. Lalu bagaimana dengan noda-noda hitam atau jerawat? Apakah si cushion ini bisa menutupi? Well, gw nggak tau, karena kebetulan (alhamdulillah) gw nggak punya jerawat dan noda hitam yang parah; jadi nggak bisa komentar hehe. Tapi untuk lingkaran hitam di sekitar mata gw bisa jamin bahwa cushion ini pun bisa menutupi dengan baik.

Perbandingan sisi wajah yang tidak memakai cushion (atas) dan sisi wajah yang sudah memakai cushion (bawah)

Klaim cushion ini bahwa memiliki netral/yellow undertone terbukti ya gaes, bisa dilihat di foto di atas dimana kulit gw awalnya memiliki sedikit hint warna pink; tapi setelah memakai cushion kulit gw pun langsung otomatis berwarna kuning cerah. Meskipun memiliki coverage yang cenderung tinggi, saat memakai cushion ini tidak lantas seperti terlihat memakai topeng; karena ya memang finishnya yang ringan dan seperti kulit. Jadi kalian bisa ala-ala "Mmm aku emang terlahir gini kok, kulit aku emang udah glowing dari lahir" #plakk.

Sehabis memakai cushion ini tuh gw jadi males buat setting pakai bedak, karena gw nggak mau ke"Glowing"annya hilang huhu. Tapi karena finish cushion ini yang "glowing", gw jadi takut kalau cushion ini bakal cepet luntur kalau nggak diset.

Nah pertanyaan selanjutnya? Bagaimana ketahanan dari cushion ini? Ini dia kelemahan si RR cushion. Terlepas dari finishnya yang luar biasa cantik, si cushion ini kurang memiliki ketahanan terutama kalau kalian tidak mengset-nya dengan bedak; beraktivitas yang lumayan aktif, atau berada di bawah panas terik matahari. Yes cushionnya akan luntur atau meleleh jika kalian menghadapi kondisi-kondisi tersebut. Sayaaang banget nggak sih? Apalagi finish cushionnya yang cantik banget, jadinya kan males makai bedak; tapi kalau nggak pakai bedak nanti cepet luntur #galau. Gw nggak tahu apakah ini hanya terjadi sama gw atau terjadi juga sama pengguna yang lain. Bagian hidung gw memang sangat sangat sangat berminyak; nggak pernah sekali-kali gw megang hidung dan hidung gw keset; pasti selalu berminyak 😅. Jadi ya inilah kenapa selama ini gw memilih produk-produk yang matte untuk base. Tapi untuk bagian wajah yang lain, cushion ini masih bertahan kok. Jadi kalau gw ringkas, cushion ini kurang lebih bisa bertahan 5-6 jam di area wajah gw selain hidung kalau di set pakai bedak; tapi hanya dalam waktu 2-3 jam akan berminyak dan mulai melumer di bagian hidung. Lalu bagaimana kalau tidak di set pakai bedak? Ya di wajah kurang lebih bertahan 3-4 jam sebelum mulai lumer; dan dihidung sekitar 1-2 jam.

Dari situ, gw mengakali hanya memakai cushion ini untuk event event tertentu yang hanya membutuhkan waktu sebentar, seperti buka bersama, makan-makan, kondangan, yah semacam itu. Di saat-saat itu, gw memilih untuk tidak mengeset dengan bedak (kecuali daerah hidung dan bawah mata) karean ingin mempertahankan ke-Glowing-annya. Namun untuk aktivitas seharian seperti ngantor, gw nggak akan pakai. Atau bisa juga si cushion ini akan cocok apabila dipakai di cuaca dingin, entah sedang piknik di daerah pegunungan atau lagi berkunjung di musim dingin/gugur. 


Kesimpulan

Apakah gw suka produk ini? Suka banget terutama finishnya. Apakah gw akan repurchase? Entahlah gw belom tahu, maybe yes maybe no. Gw masih belom sreg dengan ketahanan si produk ini terutama untuk kulit gw yang berminyak; ya semoga aja pihak RR bisa mereformulasi produk ini sehingga bisa tahan lebih lama. Tapi kalau misal gw mau trip ke tempat-tempat yang dingin dan kering, gw definitely akan beli produk ini.


Itu dia cuap-cuap dari gw, semoga bermanfaat ya! Sekali lagi ini review berdasarkan kulit gw ya, bisa jadi beda kulit akan beda hasil juga. Ba bhayy! Sampai jumpa di post selanjutnya ya


Wassalamu'alaikum Warrahmatullah Wabarakatuh



Ditulis di hari ke-13 Ramadhan

Review Peeling Gel: A Mild Physical Exfoliator for Your Skin

Assalamu'alaikum Warrahmatullah Wabarakatuh



Ya ya ya, setelah sekian lama tidak menulis karena kesibukan *cielah, akhirnya kembali lagi untuk mereview salah satu jenis produk kecantikan yaitu "peeling gel". Hmm apa sih peeling gel itu? Oke dari namanya sudah bisa dikira-kira ya: Peeling artinya mengelupas/pengelupasan; Gel artinya ya Gel. Jadi peeling gel adalah suatu sediaan berbentuk gel yang berfungsi untuk peeling/pengelupasan kulit. Nah peeling gel ini merupakah salah satu jenis eksfoliator lebih tepatnya physical exfoliator (gw berjanji akan membuat post tentang eksfoliator dan jenis-jenisnya, semoga terhindar dari kemalasan😆).


Rose Peeling Jelly

Peeling gel yang akan gw bahas adalah peeling gel yang berasal dari Jepang yaitu Rose Peeling Jelly. Ini dia penampakannya pemirsah, mohon maaf kalau kelihatan buluk ya, tolong dimaklumi karena produk ini sudah ngendon di kamar saya selama sekitar 1 tahun (dan masih belum habis). 

Kemasan Rose Peeling Jelly yang masih baru
Oke sebelum gw lanjut, gw mau sedikit menceritakan alasan kenapa gw membeli produk ini. Jadi saat di Jepang, gw cari-cari info tentang Beauty Products apa saja yang wajib dibeli saat di Jepang, salah satu produk yang direkomendasikan adalah Cure Natural Aqua Peeling Gel karena keampuhannya untuk menghempaskan kulit-kulit mati di kulit sehingga kulit pun bisa bersih, bersinar, dan berseri *lebay detected. Hebatnya lagi, produk ini mengklaim sebagai produk eksfoliator nomor 1 di Jepang dan dipastikan terjual 1 setiap 12 detik. Weleh deleh siapa coba yang nggak ngiler buat beli. 


Hasil gambar untuk cure natural aqua peeling gel
Cure Natural Aqua Gel
Nah sayangnya saat gw menemukan produk ini di toko, gw langsung amsyong lihat harganya, 2000 yen booo 😱, itu kayak sekitar Rp 250.000,00 untuk ukuran 250 mL, belum termasuk PPN 15%. 2000 yen daripada buat beli peeling gel mending buat makan 2 hari, atau kalau masak sendiri bisa buat 1 minggu *kasian amat 😆. Yah harap dimaklumi waktu itu gw masih mahasiswa jadi belum menghasilkan duit sendiri haha. Padahal kalau dipikir-pikir sekarang, harga segitu termasuk terjangkau untuk ukuran sebanyak 250 mL, dan setelah gw cek di Indonesia si Cure Gel ini kebanyakan dijual di range 350.000-450.000. Nah lho, nyesel kan? Oke, tidak terus tenggelam dalam kesedihan & ketidakmampuan membeli si Cure Natural Aqua Peeling Gel, gw pun mencari alternatif peeling gel lain yang lebih murah, dan taraaaaa tertujulah mata gw kepada si Rose Peeling Jelly ini. Gw pun tetap bisa merasakan bagaimana efek dan manfaat memakai peeling gel, tentunya dengan harga yang lebih murah. Wah gw sampai nggak sadar kalau untuk sekedar cerita alasan membeli produk aja, gw udah nulis sepanjang ini  😐 (maklum orangnya cerewet), oke tanpa kebanyakan cincong langsung aja next ke poin selanjutnya ->>>>>


Harga & Packaging

Harga si Rose Peeling Jelly ini sekitar 700 yen atau sekitar Rp 90.000,00 untuk isi 320 mL, beuhh untuk volume segede itu tentunya murah banget kan, Guys? 

Dilengkapi Pump
Produk ini sendiri terbuat dari botol plastik bening dengan dilengkapi pump di bagian atasnya untuk mengeluarkan produk, jadi mempermudah saat mengeluarkan produk dan bisa dipastikan higienis. Yah memang kalau gw amati, produk-produk skincare Jepang itu kebanyakan berbentuk pump entah itu sabun mandi, sabun muka, cleansing oil, toner, lotion, dll.

Keterangan di belakang kemasan
Di bagian belakang kemasan terdapat keterangan tentang produk yang sayangnya gw nggak bisa baca sama sekali 😉. Secara keseluruhan, packaging produk ini bagus, gw rasa kekurangannya hanya satu yaitu ukuran produk yang lumayan besar (maklum 320 mL) sehingga menyusahkan untuk dibawa saat travelling.



Texture Produk & Cara Pemakaian

Sebagaimana namanya, produk ini berbentuk gel, lebih tepatnya gel transparan dengan sedikit hint kekuningan. 

Si Jelly

Untuk mengaplikasikan ke wajah, gw ambil sekitar 2 pump kemudian dioleskan ke seluruh muka dan leher, kemudian tunggu sekitar 30 detik dan gosoklah sempai dihasilkan "bulir-bulir". Sebagaimana produk eksfoliator lainnya, produk ini berfungsi untuk mengangkat sel kulit mati, komedo, dan kotoran-kotoran di wajah.

Di awal judul post sudah gw sebutkan bahwa produk peeling gel ini dikategorikan sebagai mild physical exfoliator, hmm kenapa bisa seperti itu ya? Oke, jika kalian membayangkan physical exfoliator maka mungkin kalian membayangkan butiran-butiran seperti scrub, contoh produknya di pasaran seperti St Ives Apricot Scrub, Laneige Peeling Mask, Skinfood Black Sugar Mask, dll. Meskipun produk-produk tersebut sudah didesain agar tetap "lembut" saat kontak dengan kulit, namun tetap saja masih ada orang yang tetap merasa produk tersebut terlalu "harsh" apabila diaplikasikan di kulit. Nah dari situlah peeling gel ini muncul, kenapa dinamakan "mild"? ya karena peeling gel ini lembut dan hampir tidak ada kemungkinan "menggilas" kulit terlalu kesar saat kita menggunakannya, jadi bisa menjadi opsi bagi mereka yang kulitnya sensitif namun tetap ingin mengeksfoliasi kulitnya.

Bulir-bulir
Setelah kita menggosok-gosokkan produk ini di muka sekitar 2-3 menit, bisa dilihat pada "bulir-bulir" yang dihasilkan yang berwarna gelap. Bulir-bulir ini sendiri sebenarnya berasal dari produk si gel yang kemudian akan mengikat kotoran, kulit mati, dan komedo yang ada wajah. Warna coklat pada bulir-bulir tersebut menandakan kotoran yang berhasil diambil. Nah saat gw menggunakan produk ini, warna coklat yang dihasilkan pun bervariasi tergantung seberapa kotor wajah kita 😆. Untuk produk physical exfoliator sendiri setidaknya digunakan 1 minggu sekali, namun karena gw orangnya terlalu malas jadilah 2-3 minggu sekali 😆. 


Kesimpulan dan Review Pemakaian

Secara keseluruhan gw puas dengan produk peeling gel ini untuk mengeksfoliasi kulit. Setelah proses eksfoliasi, gw merasa kulit gw jadi makin bersih dan cerah, itu berarti produk ini berhasil mengangkat kulit mati dan kotoran. Selain itu, tekstur kulit pun terasa lebih lembut. Pendapat ini tidak hanya dari gw aja, teman-teman dekat gw yang pernah mencoba produk ini juga memiliki pendapat yang sama, bahkan mereka suka memanfaatkan kesempatan untuk memakai produk peeling gel ini saat mampir ke kosan gw 😆, Kekurangannya produk ini sulit ditemui di Indonesia, bahkan di Jepang pun merk peeling gel ini bukanlah merk papan atas seperti si Cure, jadi ya agak sulit kalau mau beli lagi. 

Apakah dengan memakai peeling gel ini gw kemudian tidak membutuhkan produk eksfoliator lain? Jawabannya tidak, karena gw masih butuh dengan tambahan menggunakan chemical exfoliator. Lho kenapa? Ya meskipun produk ini bagus, karena sifatnya yang mild/lembut gw beranggapan bahwa produk ini kurang bisa secara tuntas untuk mengeksfoliasi kulit gw. Gw masih merasa bahwa kemungkinan masih ada sisa-sisa kotoran di pori-pori gw hahaha, *haiya, bilang aja kalau emang mau beli eksfoliator lagi 😆. Ya sebenarnya nggak hanya itu aja sih, setelah gw baca-baca berbagai sumber dan artikel, gw mendapati bahwa chemical exfoliator itu penting juga untuk membersihkan kulit secara lebih dalam dan tuntas, sehingga bisa membantu kulit menjadi lebih halus dan kinclong. 

Apakah gw akan repurchase si Rose Peeling Jelly ini? Hmm sayangnya tidak, saat produknya sudah habis, gw akan lebih penasaran untuk membeli Cure Aqua Natural Gel aja 😅


Oke itu dia, cuap-cuap gw tentang peeling gel. Semoga informasinya bermanfaat ya.
Sampai jumpa di post berikutnya :D


Wassalamu'alaikum Warrahmatullah Wabarakatuh

Rabu, 08 Mei 2019

Pengalaman Ditipu Modus Beli Mobil Bekas & Keribetan Mengurus Birokrasi (Part 2)

Assalamualaikum Warrahmatullah Wabarakatuh



Haiii setelah sebelumnya gw cerita awal mula dan bagaimana gw ditipu (Baca Part 1), di post lanjutan ini gw mau lanjut cerita tentang gimana usaha gw mengurus segala keribetan pengaduan kasus penipuan ini. Ya, sebenarnya gw sudah nggak mood untuk cerita ini lagi karena gw uda merasa ikhlas aja gitu, tapi karena gw berfikir sepertinya pengalaman ini akan berguna klo dishare (siapa tahu ada yang butuh informasinya), jadilah gw memutuskan untuk tetap ngeshare. Nah apa saja usaha yang gw lakukan? Ini dia!

Menelpon Call Centre Mandiri

Sebagaimana gw bilang di post sebelumnya, bahwa hal pertama yang gw lakukan saat sampai kosan adalah segera menelpon call centre Mandiri  14000 dan curhat panjang kali lebar ke mas CSnya. Mas CSny pun ngasih tahu gw kalau yah gw habis ditipu. Disitu gw tanya kira-kira prosedur apa yang harus gw tempuh. Kata Masnya karena proses terjadinya transfer adalah beda bank (Mandiri ke BNI) maka masalah ini pun harus diselesaikan di 2 bank. Dimana gw harus membuat laporan terlebih dahulu ke Mandiri dengan berbekal surat dari kepolisian, kemudian dari pihak Bank Mandiri akan menghubungi pihak Bank BNI untuk memblokir akun penipu tersebut dan melakukan tindakan seperlunya. 

Menelpon Call Centre BNI

Oke setelah dapat info dari call centre Mandiri, gw lanjut menghubungi call centre BNI 1500046. Info serupa pun gw dapatkan sebagaimana telfon ke cal centre BNI sebelumnya. Yasudah karena berhubung sudah malam (tengah malam lebih tepatnya), gw memutuskan untuk mengurus segala sesuatu esok paginya.

Membuat Laporan Polisi ke Kapolsek


Pagi-pagi sekitar jam 7 gw pergi ke kantor kapolsek. Nah meskipun jam kerjanya masih jam 8, tapi khusus untuk layanan pengaduan masyarakat buka 24 jam. Saat pertama kali sampai di kapolsek, gw disambut oleh bapak-bapak dan menanyai singkat apa yang ingin gw lakukan disitu. Ya sudah gw cerita singkat tentang kasus penipuan yang gw alamin. Bapaknya sempat nanya berapa kerugian yang gw alamin, gw sebut angkanya, disitu si Bapak sempat bilang klo kasus kehilangannya kurang dari 1 juta tidak diproses. Oke alhamdulillah, gw lulus test pertama.

Selanjutnya gw diarahkan untuk membuat laporan. Nah disini ada 2 pilihan laporan, yaitu laporan polisi dimana klo kita memilih opsi ini maka akan ditindaklanjuti oleh polisi dalam hal ini polisi akan berusaha menangkap korban. Disini Pak Polisi menjelaskan klo pilihan ini lumayan ribet, karena butuh kerjasama antara polda dengan BI untuk mendapatkan data pelaku dll, ada kemungkinan semua saksi yang terlibat bakal dipanggil untuk wawancara (si Bapak nanyain apakah keluarga gw mau kalau tiba-tiba diundang buat datang ke Jakarta untuk wawancara), prosesnya lama memakan waktu, bahkan menurut pengalaman korban penipuan macam gw biasanya nggak ambil opsi ini. Yah, intinya seakan-akan si Bapak Polisi bilang "jangan pilih opsi ini" 😅.

Lalu apa opsi kedua? nah opsi kedua ini hanya sekedar membuat surat kehilangan yang kemudian diserahkan ke Bank. Di opsi ini polisi tidak akan menindaklanjuti kasus (tidak menangkap penipu). Kata bapaknya, kebanyakan korban penipuan memilih opsi ini karena mereka tidak mau ribet.

Apa keputusan gw? Gw pilih opsi pertama. Ya gw tahu gw merasa diintimidasi dengan cara si Bapak jelasin opsi-opsi ke gw dan berusaha nakut-nakutin gw biar nggak ambil opsi pertama. Gw pingin komplotan pelaku itu ketangkep aja, biar kapok dan nggak ada lagi kasus kayak gini. Gw sempat berpikir, klo ternyata selama ini korban kebanyakan milih opsi ke 2, ya jangan heran klo komplotan pelaku penipuan akan selalu ada bahkan bisa aja terus bertambah 😒.

Oke setelah kekeuh memilih opsi pertama, si Bapak Polisi kembali mengingatkan gw bahwa nggak ada jaminan gw bakal dapat duit gw balik karena itu urusan bank, wewenang polisi adalang menangkap pelaku. Gw pun selanjutnya diarahkan untuk membuat laporan polisi (menceritakan kronologi, memberikan barang bukti).


Setelah laporan polisi selesai, gw diminta untuk menemui bapak Ajun Inspektur (maaf gw lupa pangkatnya) di lantai 3. Si Bapak baca laporan polisi gw, dia bilang ke gw buat balik 2 hari lagi ke dia buat ngasih info tentang alamat si pelaku berdasarkan no rekening dia. Yap, gw diminta untuk minta data tersebut ke bank. Okelah dari situ gw pamit dan meluncur menuju Bank Mandiri.


Mendatangi CS Bank Mandiri

Sampailah gw di Bank Mandiri, dan gw jadi nasabah pertama disitu karena kebetulan masih jam 8 pagi. Gw kasih tunjuk laporan polisi dan cerita semua kronologis ke mbak CSnya, gw pun dibikinkan surat pengaduan. Si Mbak CS bilang dari Bank Mandiri nggak bisa berbuat apa-apa karena rekening pelaku adalah rekening BNI (beda bank) jadi nggak bisa langsung blokir gitu. Tapi dari Mandirinya sudah meneruskan pengaduan gw ke Mandiri pusat untuk selanjutnya akan diinformasikan ke BNI. Si Mbak CS bilang biar abis ini gw ke Bank BNI untuk minta diblokir akunnya si pelaku, karena masih ada kemungkinan duit gw masih disitu jadi bisa terselamatkan. Oke setelah gw sekalian mengganti kartu ATM di Mandiri, gw pun melanjutkan perjalanan gw ke Bank BNI


Mendatangi CS Bank BNI

Di Bank BNI, gw sekali lagi cerita kronologis kejadian penipuan yang gw alamin, sambil menunjukkan dokumen laporan polisi dan surat pengaduan dari Bank Mandiri. Gw pun cerita juga klo gw diminta sama Pak Polisi buat minta data alamat nasabah dari rekening pelaku. Disitu Mbak CSnya bilang klo mereka sama sekali nggak bisa berbuat apa-apa. Langsung syok dong gueee. Si Mbak bilang harus ngikutin SOPnya, dimana karena rekening gw mandiri maka Bank BNI harus nunggu laporan dari Bank Mandiri dulu baru bisa nutup/blokir si akun rekening pelaku. Bank BNI nggak mau ngasih data pelaku atau blokir akun pelaku meskipun gw berbekal surat polisi dan surat pengaduan dari Mandiri. Innalillahiiiiiii 😭. Yah saat itu gw langsung lemes, gw nggak nyangka mekanismenya seribet itu. Rasanya kayak lu dilempar kesana kemari tanpa kejelasan. Menurut Mbak CSnya pun kalau mau dapat alamat pelaku buat nangkap dia, harus pihak polisi sendiri yang berkoordinasi dengan Bank BNI. Ya Allah, ribetnyaaaaa

Ya meskipun sebagaimana gw bilang klo gw tuh udah ikhlas masalah duitnya, tapi denger cerita mbak CSnya tentang mekanisme yang super ribet itu, gw nggak terima. Gw tanya dong, kalau prosesnya selama itu bukannya malah kemungkinan besar duit gw di rekening dia udah nggak ada? Either ditarik cash ama si pelaku atau di transfer ke rekening lain. Mbak CSnya cuman diam. Terus gw tanya dong, klo duit gw udah nggak ada di rekening pelaku berarti duit gw nggak bisa balik? Mbaknya jawab "Iya". Gw tanya lagi "Misal nih duit gw di rekening pelaku, udah dipindah/transfer ke rekening lain, apakah gw masih bisa mendapatkan duit gw balik?". Si Mbak jawab "Enggak bisa, karena udah diluar wewenang, rekening yang diproses adalah hanya rekening yang dilaporkan".

Ya Allah gw denger itu, gw langsung spontan bilang ke Mbaknya "Ya Allah, Mbak, klo kayak gitu ya nggak heran klo pelaku penipuan masih terus ada bahkan terus bertambah, karena ya mekanisme buat balikin duit nasabah yang hilang seribet ini, mekanisme buat nangkap pelaku juga seribet ini. Saya nggak heran juga klo banyak korban yang akhirnya mengikhlaskan duitnya karena malas menjalani mekanisme seribet ini. Nggak cuman pelaku penipuan, pelaku korupsi ya bakal makin banyak karena data mereka sendiri pun dilindungin sama Bank, susah buat ngetrack histori transaksi mereka". Mbaknya nenangin gw dan bilang ada kok yang duitnya balik. Tapi yah poinnya bukan itu menurut gw, poinnya adalah betapa mekanisme dan birokrasi yang diciptakan ini sangatlah ribet. Gimana usaha penipuan mau berhenti, klo bahkan sistem yang ada sekarang menguntungkan mereka. Ya Allah....

Gw seketika inget cerita salah satu pegawai KPK saat gw ngikutin seminar anti korupsi, klo untuk menangkap pelaku korupsi itu cara yang paling memungkinkan adalah dengan OTT (operasi tangkap tangan) karena pelaku dan barang bukti didapat saat itu juga; sedangkan untuk ngetrack history transaksi mereka sangatlah susah apalagi Bank sudah memiliki SOP untuk tidak membocorkan data nasabah apalagi statusnya masih berupa "terduga". 

Ya ya ya, di momen itu gw udah males ngomong sama Mbaknya lagi, gw langsung nyelonong pulang tanpa pamit. Gw tahu kesannya seperti gw kekanak-kanakkan dan baper; tapi gw memutuskan untuk langsung pulang karena air mata gw udah diujung alias tinggal tumpah. Daripada malu nangis depan mbaknya, mending gw pulang aja. Gw nggak tahu kenapa gw nangis, yang jelas bukan karena kemungkinan besar gw bakal nggak dapat duitnya balik. Mungkin gw menangis karena di momen itu gw melakukan segalanya sendirian, dan malah diakhir didapatin kabar klo mekanisme penangkapan pelaku & pemblokiran akunnya seribet itu, rasanya kayak usaha ini sia-sia 😓. Gw menyesal gw udah ngomelin mbaknya, padahal kan mbaknya nggak salah apa-apa. Gw juga menyesal udah mengungkapkan kekesalan gw ke Mbaknya. Maaf, ya Mbak 😫

Cuap Cuap Terakhir

Oke setelah adegan tangis-menangis, gw tetap mau mengingatkan sekali lagi kalau kalian harus waspada dengan segala bentuk penipuan. Berikutnya tentu gw akan mengupdate lanjutan cerita ini, apakah pelaku tertangkap? Apakah duit gw bisa kembali?
Ya semoga tulisan gw bermanfaat buat kalian. Mohon maaf kalau gw selalu panjang lebar klo nulis, ya mohon dimaklumi gw memang aslinya cerewet. Hahaha.

Bye Bye!! See You Next Post!



Pengalaman Ditipu Modus Beli Mobil Bekas & Keribetan Mengurus Birokrasi (Part 1)

Assalamu'alaikum Warrohmatullah Wabarakatuh


Haiii semuanya!!!!
Kali ini gw mau cerita pengalaman yang menyedihkan yang baru saja terjadi tadi malam. Yak, tadi malam gw barusan menjadi korban penipuan via telepon yang entah gimana caranya kok gw bisa dengan begonya malah mentransfer sejumlah uang ke dia, & nurut semua yang dia omongin via telepon. Gw juga mau cerita tentang segala kerumitan birokrasi yang harus gw tempuh baik ke polisi maupun ke bank untuk mendapatkan kembali uang gw. Gw harap dengan menshare ini bisa menjadi pelajaran untuk yang lain, agar lebih berhati-hati.


Awal Mula: Modus Bayar DP Mobil dan Ngaku-Ngaku Sudah Transfer

Oke gw mau ceritakan bagaimana latar belakang masalahnya. Bermula dari ortu gw yang jual mobil dan masang iklannya di OLX. Nah, di iklan itu, yang jadi CP-nya adalah adek gw, terus ada seseorang yang sms adek gw, katanya dia tertarik buat beli mobil dan rencana mau DP 3.000.000 dulu, diapun meminta dikirimin no rekening. Ini dia screenshot percakapannya, gw sebar aja bodo amat, biar orang-orang tahu nomornya si penipu ini #emosi 😠 (ya, meskipun pasti sudah tidak aktif nomornya sekarang)

Modus Penipuan: Minta No Rekening untuk DP Beli Mobil
Nah disini adek gw uda mulai curiga, masa calon pembeli nggak lihat mobil dulu atau tanya-tanya gimana gitu kek tentang spec mobil lebih detail, malah mau langsung DP aja. Tapi meskipun gitu, kita sekeluarga berusaha husnudzan dulu siapa tau memang dia pingin beli mobil (pas nulis ini gw menyadari betapa naif dan polosnya keluarga gw, dan menyesal pula harusnya mah nggak usah sok sok an baik pakai husnudzan segala, tetap harus waspada ama orang yang nggak dikenal). Nah akhirnya gw menawarkan pakai rekening BNI gw aja klo dia mau transfer uang DP. Kenapa gw menawarkan pakai rekening gw? Karena rekening BNI gw kosong isinya cuman 2000 jadi toh klo dia berniat mau nipu atau bobol rekening gw dia akan rugi sendiri 😤, dan gw punya mobile banking jadi pasti bisa langsung kedetect klo ada uang masuk.

Singkat cerita, dikasihlah no rekening gw ke dia sama bapak dan adek gw. Selanjutnya dia mengaku  ke adek dan ortu gw klo udah transfer 3 juta ke rekening gw. Kemudian di grup keluarga, ortu gw kayak ribut nanyain udah masuk belom duitnya, ya gw jawab belom karena kalau ada uang masuk pasti ada notifikasi via sms, dan pas gw cek di app mbanking gw pun nggak ada duit masuk. Gw kasihlah screenshot mutasi rekening gw yang isinya cuman 2000 itu ke grup keluarga, biar keluarga gw percaya. Nah disinilah kembali keluarga gw berhusnudzan ama tu orang (ampuuuun dah nggak sekali kali lagi sok sok an baik husnudzan ama stranger 😣), keluarga gw menganggap bahwa bisa jadi duitnya pending belum masuk ke rekening gw karena entah masalah di server bank apa gimana. Meskipun begitu keluarga gw uda mulai curiga orang kayak gini nggak usah diladenin takutnya nipu-nipu. Gw bilang aja kalau yaudah biarin aja, klo memang dia beneran transfer dan emang pending ya udah nanti bakalan gw kasih kabar kalau duitnya udah masuk. Nah, tapi orang tua gw itu PANIKAN tipenya, mereka tuh kayak bolak balik nelfon gw, bolak balik ngechat gw buat nanyain udah  masuk apa belum duitnya. Ortu gw panik karena si pelaku itu nelfon ortu dan adek gw klo dia udah transfer, dan dia panik klo rekening dia udah berkurang tapi kok g nyampe duitnya. Nah lho, dari sini ya harusnya udah mulai curiga dan block no hp orang itu aja nggak siiih, dia sok sok an ngaku gitu kenapa pada percaya sih keluarga gw? Toh nggak ada buktinya kaan klo rekening dia berkurang. Hadeuuuhhh. 

Kemudian terjadilan kesalahan fatal yang dilakukan keluarga gw, saat ditelpon ama si pelaku, ortu gw bilang klo sebenarnya no rekening yang dikasih sebenarnya no rekening anak ceweknya (gw) dan ortu gw -dengan "polos" dan "naif"- nya bilang klo gw anak cewek tinggal di Jakarta sendirian merantau. Nah nyaho lauu, itu kayak ngasih clue super jelas dan informatif ke pelaku klo "nih lho ada sasaran empuk buat dikibulin" (udah cewek, sendirian pula, WHAT A PERFECT PREY!!!!). Dia pun meminta no hp gw buat langsung konfirmasi udah masuk apa belum transferannya. Ortu gw g mau ngasih no hp gw karena ya punya feeling bahaya aja. Tapi malah diam-diam adek gw dengan ikhlasnya ngasih no hp gw ke dia uyyyy 😑. Haduh sepertinya keluarga gw dihipnotis semuanya apa gimana yak kok bisa pada nurut.


NIGHTMARE: GW DITELFON DAN ENTAH KENAPA GW BISA NURUT AJA AMA SEGALA OMONGAN DIAAAAA 😭

Nah ini dia part buruknya. Gw yang sedang bersantai ria dan youtube-an di kosan tetiba menerima telfon dari si pelaku. Disinilah gw mulai terlena dan berempati dengan si pelaku yang "terlihat" panik akibat duit di rekeningnya yang berkurang tapi tak kunjung masuk di rekening gw. Gw pun diminta buat ngecek ke ATM buat beneran ngecek apakah sudah masuk apa belum. Gw disini entah kenapa nggak curiga sama sekali dan nurut aja gitu buat pergi ke ATM padahal saat itu udah sekitar jam 10 malam.

Gw pun bilang klo nggak ada uang masuk dan si pelau kekeuh buat tetap mempertahankan telfonnya ama gw, dia bilang mau nelfon pihak bank dan minta gw buat bantuin konfirmasi klo ditanyain ama pihak banknya. Si pelaku pun menelfon pihak bank sambil tetap menahan telfon dengan gw. Gw pun NURUT aja. Disini gw nggak curiga, karena memang pada dasarnya kita bisa membuat 2 panggilan sekaligus dan bisa saling berinteraksi.

Riwayat Telfon ama Pelaku
Ditelfonlah call centre Mandiri, terdengar khas mesin otomatis penjawab dari Mandiri, sampai akhirnya ada suara Mas CSnya. Si pelaku curhat ke mas CS klo dia udah transfer duit 3 juta ke gw dan duitnya belum masuk ke rekening gw. Dia bercerita dengan ciamiknya, dengan ekspresi di nada bicaranya, pokoknya kalian yang dengar bisa langsung berempati & percaya gitu deh. Selanjutnya si pelaku bilang klo ada gw disambungan telepon dan minta CSnya komunikasi langsung aja ke gw. Si Mas CS mengonfrimasi apakah benar klo uangnya belum masuk ke rekening gw. Gw balas "iya". Nah habis itu si pelaku kayak panik gitu dan nanya ke CSnya gimana nasib uang dia, takutnya hilang. Mas CS bilang nenangin si pelaku dan bilang masalah ini bakal kelar urusannya maksimal 3x24 jam. Nah habis diomongin gitu, paniklah si pelaku, dan dia bilang ke CS kalau uang itu harus segera dibayar ke gw karena udah janji. Gw disitu sempat bilang klo g masalah klo g kekirim sekarang duitnya, tapi si pelaku takut klo keduluan orang lain yang bakal beli mobil ortu gw. DUH, BAYANGIN, GIMANA GW NGGAK IBA DAN EMPATI MELIHAT KEPANIKAN DAN KESUNGGUHAN PELAKU YANG MAU BELI MOBIL??? Sungguh suatu skenario yang apik dipadukan kepolosan gw, jadilah maka jadilah!

Mas CSnya pun nanya ke gw sekali lagi apakah bener uangnya belum masuk. Gw jawab "IYA", terus dia tanya jumlah saldo terakhir disitu berapa gw jawab aja 2000 (Mungkin saat itu dia kecewa kali ya aelah mau nipu tapi saldonya cuman 2000). Terus dia jawab ada rekening lain nggak? Disinilah begonya gw, gw jawab "Ada, Mandiri". Si CS langsung bilang "Wah, kebetulan klo rekeningnya sama-sama Mandiri uang 3 jutanya bisa langsung ditransfer ke rekening mandiri hari ini juga". Mas CS tanya lagi dengan suara dan kesan yang profesional sebagaimana CS pada umumnya "Berapa nomor kartunya?" "Masih ingat berapa saldonya?". Gw (sekali lagi) dengan begonya menjawab nomor kartu gw dan jumlah saldo mandiri gw saat itu, kurang lebih 4,7 sekian. Saat itu gw mulai curiga, tapi gw tetap jawab karena ya memang sepengalaman gw sebelumnya klo mau konfirmasi kartu/tabungan SOPnya via CS gitu seringnya ditanya ibu kandung, nomor kartu, dll buat mastiin apakah kita benar-benar jujur. Saat itu gw sadar juga klo telfon juga tersambung ama pelaku, jadi otomatis dia dengar data-data pribadi rekening gw. Gw sempat berpikir dalam hati kok CSnya nggak profesional gini, masa nanya hal gini didepan orang lain, kan privasi. Tapi ya itu, meskipun batin gw bergejolak tapi entah kenapa gw manut aja gituuu. Ya Allah, kenapa gw polos banget yaaaaaa 😓.

Setelah itu, mas CSnya nyuruh gw pergi ke ATM mandiri (saat itu posisi gw habis balik dari atm ke konter pulsa), baliklah gw ke ATM Mandiri. Gw diminta ngecek saldo gw berapa yang tertera di ATM, ya gw bilang saldo gw 4,7 sekian. Terus habis itu dia menuntun gw buat mentransfer uang nominal 4,5 sekian juta ke suatu rekening. DAN ANEHNYAAAA BAGAI DIHIPNOTIS, GW NURUT AJA GITUUU AMA OMONGANNYA. Gw sempet protes dan ngomel-ngomel ama si CSnya. Gw beneran ngomel-ngomel "Ngapain sih lu nyuruh-nyuruh gw buat transfer? kenapa harus gw yang repot? kan harusnya Bank aja yang repot ngurusin beginian, kenapa malah gw yang transfer?". Terus dianya minta maaf dan bilang "sabar" memang begitu SOPnya, DAN ANEHNYA GW NURUUUUT. Pas nulis ini gw sadar klo sebenarnya hati kecil atau alam bawah sadar gw saat itu berusaha memberontak, tapi entah gimana apa daya gw kayak nggak bisa buat nolak omongan itu orang. Gw pun mentransfer sejumlah uang ke rekening atas nama Sandilah. Gw sempat tanya siapa ini sandilah? dia bilang manager mandiri. Itu kan harusnya mencurigakan yaaa, tapi gw tetep transfer gitu lhooo. Ya Allah lindungilah saya dari segala kejahatan di muka bumi ini. Dan Bum! Tertransferlah duitnya. Ini gw kasih screenshot bukti transfernya, biar tersebar noh kemana-mana si rekening penipu ini. 

Bukti Transfer ke Rekening Sandilah Laknatullah
Pas udah ditransfer, si mas CSnya bilang klo duitnya bakal balik lagi ke gw sejumlah 7,7 (4,7 +3) dalam waktu 1x24 jam. Gw ngomel lagi dooong, "loh kok pakai nunggu? terus apa esensinya gw transfer yang tujuannya biar si orang yg mau beli mobil nggak pakai nunggu 3x24 jam, terus setelah gw capek2 transfer harus nunggu 1x24 jam biar duit gw balik?". Gw inget banget gw denger meskipun hanya sekilas dan sangat "subtle" klo Mas CSnya sempet "KETAWA ALA -ALA MENYERINGAI" gitu, wadawww disitulah gw mulai waras dan sadar klo jangan-jangan gw ditipu. Dia bilang ke gw buat pulang aja terus nanti cek lagi jam 12.05 apakah udah masuk apa belum duitnya. Gw marah-marah dong, gw tanya nama dia siapa kok berani nyuruh-nyuruh nasabah, dia jawab Fakhrizal. Ya meskipun marah-marah, tapi ya itu entah kenapa GW NURUT.

Pulanglah gw ke kosan, dan gw langsung nelfon customer service Mandiri, dan yah gw curhat ama mas CS (beneran) dari awal ampe akhir, dan mas CSnya bilang ini FIX PENIPUAN. Kata dia nggak mungkin klo gw sebagai penerima dana, malah disuruh transfer harusnya mah gw nunggu aja ampe duitnya nyampe. Ya gitu deh. Gw syok, kaget, antara mau nangis atau ketawa atau pingsan aja. Gw pun tanya juga gimana mekanisme pelaporannya dan gimana biar duit gw balik.

Nah disini terbukti kepintaran si pelaku, dia nyuruh gw transfer ke rekening BNI (an Sandilah) dari rekening Mandiri gw. Nah mas CS (beneran) yg gw telfon bilang klo transfernya dari mandiri ke mandiri bisa langsung diblokir saat itu juga saat gw nelfon. Tapi berhubung transfernya beda bank, mekanismenya jadi agak ribet: dari Mandiri harus lapor dulu ke BNI, dan bla bla bla, pokoknya ribet. KETERLALUAN EMAAAAAAAAANGGGG. Gw pun makin syok dan makin merasa bodoh. Gw g tahu apakah gw beneran dihipnotis atau gw yang memang terlalu polosnya manut dan percaya aja ama si pelaku. 

Btw, setelah mengetahui gw ditipu, gw langsung chat nomor penipunya, yang saat itu masih aktif. Gw kirimin aja hadits dan ayat al Qur'an tentang perbuatan penipuan dengan harapan si penipu sadar dan menyesali perbuatannya, tapi yah sepertinya hati mereka sudah ditutup sama Allah alias tidak mempan.
Insyaflah Wahai Manusia, Jika Dirimu Bernoda ~ ~

Lapor ke Keluarga, Curhat ke Temen, dan Nangis-Nangis

Habis nelfon CS mandiri, gw pun langsung ngasih tau keluarga gw via grup keluarga. Hebohlah mereka dan menyesalkan kenapa gw bisa terjebak perangkapnya padahal di grup keluarga udah diwanti-wanti jangan-jangan tu orang penipu. Yah karena gw malas baca grup keluarga & ngeladenin pertanyaan-pertanyaan mereka yang bertubi-tubi dan cenderung menyalahkan & memojokkan, gw pun memilih nelfon temen gw dan curhat. Di momen menelfon itu entah kenapa gw udah ikhlas aja gitu klo duit gw ilang, kayak "yaudah, memang bukan rezekinya". Tapi yah gw tetap nangis-nangis pas cerita sama temen gw, gw nangis karena gw merasa lemah aja. Gw sendirian, gw ditipu. Ya semacam nggak ada supporting system gitu lah. Gw nangis menyadari betapa bodoh dan polosnya gw, betapa lemahnya gw, betapa sendiriannya gw 😅. Sebelum ada kejadian itu, temen yg gw telfon berencana mau main ke kosan gw malam itu juga karena mau beli jajan deket kosan gw, tapi akhirnya rencananya nggak jadi karena dia harus lembur. Gw sampai berangan-angan klo temen gw itu jadi main ke kosan gw malam itu, mungkin nggak bakal kejadian kayak gini, karena at least ada orang yang bersama gw yang bisa mengingatkan gw buat nggak terjebak. Yah disitulah gw nangis, bukan menangisi duit yang hilang, karena ya gw yakin yang namanya rezeki bakal datang lagi. Yang gw tangisin adalah betapa bodoh, betapa polos, betapa lemah, dan betapa sendiriannya gw saat itu sehingga gw pun menjadi sasaran empuk buat kasus penipuan. 

Yah dari kasus yang gw alami ini gw belajar banyak hal. Selama ini gw tipe orang yang mudah percaya dengan orang lain, jarang banget bersuudzan, dan gw nggak bisa membayangkan ada sosok yang beneran "jahat" di dunia ini kayak di film-film. Naif banget kan? Dah yah, ternyata emang beneran ada sosok "jahat" di dunia ini. Kitalah yang harus berhati-hati dan waspada.

Untuk duit yang hilang, apakah gw sedih? Nggak sama sekali. Gw sudah menerima dengan ikhlas. tapi yah tentunya gw akan bersyukur klo duitnya bisa balik lagi. Intinya klo duitnya nggak balik lagi pun gw ikhlas, masalah balik atau enggak itu urusan nanti. Gw merasa musibah ini bentuk teguran Allah, mungkin gw selama ini pelit untuk mendermakan sebagian rezeki gw ke orang yang membutuhkan, jadi inilah cara Allah buat mengambilnya. Atau bisa jadi ini bukti kalau Allah sayang ke gw, Allah ingin menggugurkan dosa-dosa gw selama di dunia, jadi daripada dosa-dosa itu ditebus nanti di akhirat, lebih baik dosa-dosanya digugurkan dengan cara memberikan musibah ini ke gw. Ya, yang manapun dari 2 skenario itu yang benar, gw tetap bersyukur dan ikhlas atas semua ini. 

Gw pun jadi semacam disadarkan dengan kejadian ini, bahwa semua harta benda yang kita miliki saat ini sejatinya hanyalah titipan dari Allah, jadi "terserah" Allah kalau misal sewaktu-waktu Allah mau menarik kembali titipan tersebut. Nah tugas kitalah bagaimana saat kita "dititipi" harta benda tersebut untuk memanfaatkannya di jalan yang benar, bisa dengan bersodaqoh dan lain-lain. Bayangin aja duit 4,5 juta itu klo kita sumbangkan ke Allah entah dengan cara memberikan sebahagiannya ke ortu kita, keluarga kita, anak-istri kita, anak yatim, atau orang kurang mampu, pasti lebih menguntungkan buat kita; karena artinya kita nabung di akhirat dan nilainya pun dilipatgandakan oleh Allah. Beda dengan kejadian yang gw alami sekarang, duit 4,5 juta itu ya sekarang ya udah ilang aja, nggak berbekas baik di dunia, boro-boro di akhirat. 2 hal yang sekilas serupa tapi tak sama kan? Sama-sama "kehilangan" uang 4,5 juta; tapi yang satu beneran ilang tanpa sisa, sedangkan yang satunya lagi menjadi bekal di hari akhri nanti dan nilainya dilipatgandakan. 


Langkah Selanjutnya: Pelaporan

Oke meskipun sebelumnya gw bilang klo gw udah ikhlas dengan hilangnya duit, gw tetap berusaha atau bertawakkal untuk mengurus kasus ini ke kepolisian dan mengusahakan agar uang gw bisa balik lagi (meskipun kemungkinannya sangat kecil). Loh kenapa klo ikhlas masih tetap lapor polisis? Apa nggak kontradiktif itu? Well, analoginya gini ada kasus suatu keluarga dimana salah satu anggota keluarganya terbunuh di peristiwa perampokan. Ya mereka memang harus ikhlas dengan ditinggalkan oleh anggota keluarganya tersebut, tapi bukan berarti mereka berdiam diri, menyerah dan membiarkan begitu saja, kasus tersebut tetap harus dilaporkan, sehingga ada keadilan buat mereka dan pelaku.

Yah sebenarnya gw nggak terlalu berharap banyak sih dengan mengadukan kasus ini, mungkin gw hanya berharap semoga pelakunya bisa ketangkap dan diadili, biar dia kapok, dan nggak ada lagi korban kaya gw. Masalah duitnya bisa balik atau enggak, ya gw fleksibel aja tapi gw tetap mengusahakan. Nah, untuk bagian ini gw akan bikin post sendiri di part lainnya. Mungkin gw akan membuat lanjutan dari kasus ini entah sampai berapa part, pokoknya sampai kasusnya kelar. Hehehe.

Well, itu dia curhat panjang dari cerita penipuan gw, semoga bisa menjadi pelajaran bagi teman-teman untuk lebih berhati-hati. Mungkin kalian yang memiliki pengalaman serupa bisa cerita juga di kolom komentar di bawah, jadi bisa meningkatkan awareness di masyarakat. Dan gw sebenarnya galau juga mau cerita ini di blog, karena ada sisi positif dan negatifnya. Gw takut malah dengan cerita ini bisa menjadi inspirasi pelaku kejahatan lain untuk bertindak (naudzubillah, jangan sampai ya Allah), tapi disisi lain gw yakin informasi ini jauuuuuh lebih bermanfaat untuk mencegah tindak kejahatan penipuan, aaaaamiiiin. Intinya, jangan mudah percaya dengan orang! Jangan pernah sekali-kali mau diminta untuk transfer!

Waspadalah! Waspadalah!

Wassalamu'alaikum Warrahmatullah Wabarakatuh





- Tulisan ini ditulis siang hari setelah 
berputar-putar ke kepolisian, bank, dkk