Rabu, 13 November 2019

Review Laneige Clear C Advance Effector EX

Assalamualaikum Warrahmatullah Wabarakatuh



Holaaaa semuanya!!!!

Akhirnya setelah sekian lama vakum dari dunia review skincare #cielah, hari ini gw muncul dengan review salah satu produk skincare yang sangat HITSS ABIZZZ, yaitu Laneige Clear C Advance Effector. Setelah sebelumnya gw dibikin terkagum-kagum dengan Laneige Clear C Peeling Serum (Baca Reviewnya disini), gw memutuskan untuk mencoba seri Clear C yang lain yang tentunya nggak kalah hits dari serumnya. Hohoho. Nggak pakai lama, langsung aja deh cuzz ke reviewnya->>>

Deskripsi Singkat Produk

Oke, produk Laneige Clear C Advance Effector ini adalah salah satu produk dari rangkaiqn Clear C laneige. Rangkaian Clear C sendiri terdiri atas booster, serum, dan peeling mask. Nah si Laneige Clear C Advanced Effector ini berfungsi sebagai booster. Apa sih booster itu? Booster adalah produk yang berfungsi untuk "menge-boost" atau memaksimalkan kerja skincare setelahnya, dalam hal ini si serum. Ya singkatanya, jika kalian menggunakan serum itu sendiri maka hasilnya bagus; namun jika digunakan bersama booster maka hasilnya muaakin bagus. Peletakan urutan penggunaan booster bisa disamakan dengan essence; jadi makai essence/booster dulu baru deh serum.

Review Laneige Clear C Advance Effector EX
Laneige Clear C Advanced Effector EX
Nah dari berbagai macam rangkaian produk Laneige, rangkaian Clear C terutama booster dan serumnya adalah yang paling laris di Indonesia. Lho kok bisa? Yep karena banyak orang yang merasakan efek nyata dari produk-produk ini plus rekomendasi dari Suhay Salim yang kemudian membuat jajaran wanita Indonesia rame-rame belanja rangkaian Clear C ini (oke, lebay).

Harga

Ini dia poin penting yang wajib dipertimbangkan sebelum membeli skincare: Harga XD (ya maklum ya belum jadi crazy rich, jadi masih peduli harga wehehe). Range harga dari Laneige Clear C Advance Effector (hadeuh panjang amat namanya) ini berkisar antara 
Rp 370.000-470.000
tergantung tempat dimana kalian beli. Kalau kalian beli di counter resmi Laneige atau di official online shop Laneige, maka harga yang harus dibayar yaitu sekitar 470.000. Dengan harga segini, kalian mendapatkan 150 mL produk plus 60 helai kapas. Apakah worthed? Probably yes, probably not.

Packaging

Dikarenakan Laneige adalah produk skincare yang semi high end, jadi otomatis kemasan dan desain prodik Laneige beneran mevah saudara-sadara. Untuk rangkaian seri Clear C, Laneige menggunakan warna pink ke ungu-an sebagai identitasnya.
Kita mulai dari packaging kerdusnya deh. Desainnya bener-bener simple tapi cantik dan elegan. Cukup perpaduan warna putih, biru, dan pink ditambah aksen diamond khas Laneige, udah bikin tampilan packahingnya numero uno. 
Review Laneige Clear C Advance Effector EX
Packaging box Laneige Clear C Adavanced Effector EX
Kalau kalian pertama kali unboxing, maka beginilah penampakannya dimana ada sekat pemisah antara produk boosternya dengan kerdus berisi kapas.
Review Laneige Clear C Advance Effector EX
Dibukaaaa~~
Review Laneige Clear C Advance Effector EX
Bonus Kapas Laneige
Review Laneige Clear C Advance Effector EX
Kapas
Ada satu hal yang unik dari kapas bawaan Laneige, dimana kapas ini memiliki tesktur yang berbeda di kedua permukaannya. Permukaan yang satu memiliki tekstur yang bergerigu dan permukaan yang datunya lagi memiliki tekstr yang rata. Perbedaan tekstur ini berkaitan dengan fungsi yang akan disandang. Di pagi hari, dikarenakan kita mungkin akan menggunakan make up, disarankan menggunakan kapas yang bergerigi gunanya untuk "mengamplas" dan membersihkan sisa-sisa kotoran agar nantinya make up lebih menempel. Etapi beneran lho, si Laneige Advance Effector ini bisa kayak micellar water yang ngebersihin sisa sisa kotoran di wajah. Nah gw sendiri nggak tega makai si Laneige ini sebagai "pembersih" wajah, mahal booo. 

Review Laneige Clear C Advance Effector EX
Tekstur Bergerigi
Sedangkan di malam hari, penggunaan produk akan berfokus ke fungsi sebagai skincare sehingga disarankan menggunakan bagian permukaan kapas yang rata; jadi kayak di tap tap gitu di wajah.
Review Laneige Clear C Advance Effector EX
Tekstur lembut
Nah sekarang kita bahas mengenai packaging botolnya. Penampakan botolnya ini benar-benar sedap dipandang deh. Simple, cantik, dan elegan. Bahan yang digunakan adalah plastik yang semi-semi kaca, jadi ya otomatis lumayan berat; ini mungkin yang jadi agak merepotkan kalau kita lagi traveling; meskipun kita bisa akali dengan memindahkannya di botol-botol kecil ya kalau pas travelling.

Review Laneige Clear C Advance Effector EX
Skala penggunaan harian
Produk booster ini akan dikeluarkan melalui pump dan kalau kalian perhatikan di bagian sisi botol ada semacam skala penggunaan dengan tulisan Day 1 sampai Day 30. Jadi itu semacam panduan gitu biar kita bisa mengeluarkan produk yang pas tiap harinya. Nah kalau menyesuaikan skalanya sih, harusnya kita menghabiskan produk ini dalam 30 hari; tapi kenyataannya gw baru menghabiskan produk ini setelah 2 bulan, bukannya gw sok irit tapi ya gw merasa gw udah lumayan banyak kok naruh produknya ke muka #alesan.


Tekstur dan Bau

Tesktur dari produk laneige ini bener-bener cair kayak air. Jadi otomatis akan cepat menyerap ke muka. Penampakannya pun bening seperti air.

Untuk baunya, sebagaimana produk-produk Laneige lainnya, produk Advance Effector ini memiliki wangi yang lembut dan mewah khas Laneige, jadi berasa seneng gitu kalau lagi apply produknya.


Review Setelah Pemakaian 2 Bulan

Sebagaimana sudah gw sebutkan, bahwa gw menghabiskan produk ini dalam kurun waktu 2 bulan. Saat penggunaan produk ini gw pure makainya sendirian tanpa dibarengi produk Laneige lain seperti serumnya. Kenapa? Ya karena gw pingin lihat efek produk ini klo bekerja sendiri plus saat itu si serunm laneige gw udah abis dan bokek buat beli produk yang lain hahaha. 

Jadi gimana efeknya? Yes produk ini membantu mencerahkan wajah gw dan meratakan tekstur wajah. Kulit serasa lebih cerah dan lebih bersih plus lebih lembut. Bhay bhay kulit gradakan!! Teksturnya yang super cair ini juga sangat membantu ya, dalam artian kalau misal gw pagi-pagi mau berangkat dan make up dulu, nggak perlu tunggu lama-lama skincare-nya meresap; yap karena tekstur booster dari Laneige yang super cair ini jadi otomatis mudah terserap. Oh ya efek lain dari produk ini adalah kemampuanny yang melembabkan, setelah memakai produk ini kalian merasa kulit menjadi lebih lembab dan kenyal. Poin plus lainny adalah enth kenapa memakai produk inj ada calming sensationnya, jadi saat kalian memegang kulit yang habis dipakai Advance Effector, maka kalian akan merasakan kulit kalian yang adem/dingin gitu, padahal kalian sama sekali nggak nyimpen si Advance Effector di lemari pendingin. Kece banget kan?

Gw juga sama sekali nggak mengalami break out alias aman-aman aja. Bahan baku yang alami yaitu dari superberry extract menjadi poin plus juga untuk produk ini. Meskipun begitu, gw merasa efek mencerahkan dan meratakan teksturnya nggak sekece serumnya. Yah memang sih kalau di logika, otomatis kinerja serum itu pasti lebih bagus dibanding booster/essence-nya karena serum lebih concentrated. Jadi ya secara keseluruhan essence ini tetap kece parah dan gw rekomendasikan buat dicoba sama temen-temen semua.

Mungkin gw akan kembali memakai produk ini tapi dikombinasikan dengan produk Laneige lain seperti Laneige Clear C Peeling Serum atau Laneige White Dew Ampoule Essence; jadi gw bisa tau apakah kombinasi ini nantinya akan menghasilkan efek yang luar biasa? Nah tunggu aja update review gw ya. Kapan? Belum tahu sih, sekarang gw lagi mulai mencoba Secret Key First Treatment Essence gara-gara penasaran pingin tau gimana rasanya makai produk dupe-nya SKII. Jadi sabar aja haha, dan yah nantikan juga review gw tentang si Secret Key, FTE, dupe-nya SKII.



Yak demikian review dari gw. Semoga bermanfaat. Buat kalian yang ingin bertanya, sharing, atau diskusi jangan sungkan-sungkan ya buat komen di bawah.

Terima kasih buat yang udah mampir kesini, sampai jumpa lagi!!!


Wassalamualaikum Warrahmatullah Wabarakatuh


Rabu, 06 November 2019

Drama Perjuangan Lolos Beasiswa PMDSU (Part 2)

Assalamu'alaikum Warrahmatullah Wabarakatuh



Haiii semuanya!!!
Post ini adalah kelanjutan dari post sebelumnya: Drama Perjuangan Lolos Beasiswa PMDSU (Part 1), jadi pastikan kalian baca dulu ya post sebelumnya. Nggak usah berlama-lama, langsung aja cekidot!

5. Pengumuman SIMAK UI & PMDSU

Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu tiba. Senin, 5 Agustus 2019 pukul 13.00 adalah waktu pengumuman SIMAK UI. Setelah membuka websitenya, alhamdulillah gw menemukan pengumuman yang menggembirakan, yaitu lolos SIMAK UI. Seketika gw langsung ngasih kabar ke orang tua gw dan ke teman-teman dekat gw (yang ngikutin cerita gw dari awal sampai akhir). 

Tidak pakai lama, di hari itu juga gw langsung meng-email Prof. Nasikin untuk memberitahukan kabar kelulusan gw sambil berharap semoga gw-lah yang dipilih oleh beliau. Alhamdulillah banget, nggak sampai setengah jam, Prof. Nasikin langsung balas email gw dan memberitahukan bahwa Prof. Nasikin mendapat jatah 2 mahasiswa bimbingan, dan gw termasuk salah satu di antara kedua mahasiswa tersebut. Ya Allah, alhamdulillah banget pokoknya. Allah benar-benar Maha Baik 😊. Oh ya, pengumuman dari Prof. Nasikin itu berarti masih pengumuman yang tidak resmi ya, pengumuman resmi dari PMDSU saat itu belum keluar. Gw udah ngecek ke website PMDSU atau website universitas lainnya, tidak ada satupun tanda-tanda 

6. Resign dari Ruangguru

Nah langkah selanjutnya yang harus gw lakukan adalah bagaimana gw mengkomunikasikan ini ke manager gw di Ruangguru😅. Dan entah bagaimana, malamnya manager gw minta ketemu one on one di minggu itu. Ya Allah, di saat itu gw bersyukur banget, tanpa gw yang meminta langsung ke manager, ternyata kok ya pas kebetulan manager ngajak gw ngomong one on one. Esoknya (6 Agustus 2019), gw dan manager ngomong berdua, dan ternyata manager gw menawarkan untuk mempromosikan gw setelah berakhirnya kontrak gw di 21 Agustus 2019; waduh bayangin tuh galau kan ya, baru mau keluar malah dikasih tawaran promosi 😅. Namun, karena gw sudah istikhoroh meminta petunjuk Allah apakah gw ambil atau tidak beasiswa PMDSU ini, maka gw sudah bulat untuk mengambil beasiswa PMDSU dan (terpaksanya) harus resign dari ruangguru mengingat jadwal kuliah dan jadwal di ruangguru yang tidak bisa bertemu apabila gw menerima tawaran dari manager gw. Alhamdulillah -nya, manager memahami dan mengerti keputusan gw, bahkan mendukung keputusan gw untuk mengambil kuliah lagi. Di saat itu, gw belum menceritakan kelulusan PMDSU ke rekan kerja kantor selain manager gw.

Pokoknya guys, salah satu poin plus bekerja di Ruangguru adalah kita punya atasan yang luar biasa pengertian. Jujur ya meksipun gw hanya sempat bekerja 10 bulan aja di Ruangguru, gw dapat banyak banget pelajaran berharga dan insight-insight keren dari para jajaran atasan di Ruangguru yang membantu mengembangkan diri dan karakter gw. Oh ya, satu lagi poin plusnya, semenjak kerja di Ruangguru, gw jadi lebih sering sholat Dhuhur dan Ashar berjamaah; karena ada semacam kebiasaan dimana tiap adzan dhuhur dan ashar, mayoritas karyawan yang muslim bareng-bareng sholat di masjid terdekat atau di musholla kantor. Masha Allah 😇
Full Team Konten Kimia Ruangguru

7. Simpang Siur Kabar dan Daftar Ulang di UI

Sebagaimana gw bilang sebelumnya, bahwa belum ada pengumuman resmi dari pihak PMDSU-nya. Namun, gw inget banget di tanggal 7 Agustus 2019, gw menemukan suatu twit orang tertanggal 5 Agustus 2019 di twitter yang membahas mengenai pengumuman PMDSU. Di twit tersebut diselipkan dokumen PDF pengumuman PMDSU tertanggal 5 Agustus 2019. Gw shock dong, langsung gw buka dokumen tersebut. 
  • Ada kop suratnya? Check. 
  • Ada nomor surat resmi? Check. 
  • Ada TTD dirjen-nya? Check.
  • Ada list pengumuman anak yang lolos? Check.
  • Ada nama gw? Tet tot, NGGAK ADA.
Waduhh gw shock banget deh waktu itu. Di nama Prof. Nasikin hanya ada 1 mahasiswa bimbingan aja dan itu bukan gw 😥. Gw jadi berpikir apa jangan-jangan Prof. Nasikin nggak jadi dapat 2 bimbingan ya. Di sisi lain gw juga mikir dan berharap semoga dokumen ini palsu wkwkkw, soalnya kan bukan disebar di website PMDSU-nya. Tapi gw mikir juga, siapa tau memang belum dipublish resmi di website namun emang dokumennya aja udah bocor duluan gitu. Yah pokoknya perasaan gw saat itu bingung deh.

Gw langsung menghubungi senior gw yang anak PMDSU Batch III. Dia bilang juga di grup PMDSU angkatan dia udah kesebar dokumen berisi nama-nama anak yang lolos PMDSU di tahun 2019, dan dokumennya sama persis kayak yang disebar di twitter. Ya Allah, makin sedihlah gw. Di saat itu, gw nggak bisa menemui Prof. Nasikin untuk mendapat konfirmasi karena beliau sedang ada acara di luar kota selama seminggu itu. Yang bikin gw tambah galau adalah di hari sebelumnya (6 Agustus 2019), gw sudah mengkomunikasikan ke manager kalau gw mau resign. Yah disisi lain menyesal kenapa gw udah ngomong duluan hanya berbekal pengumuman tidak resmi, harusnya gw nunggu pengumuman resmi. Tapi disisi lain juga mikir, bahwa segalanya serba kebetulan, kebetulan manager gw ngajak gw ngomong kemarin dan kebetulan juga masa kontrak gw bakal berakhir di 21 Agustus 2019; jadi menurut gw alangkah lebih baiknya keputusan untuk tidak melanjutkan kontrak dan resign harus disampaikan jauh-jauh hari. 

Dan akhirnya di hari itu, gw memutuskan untuk menenangkan diri. Di malam itu juga, entah kenapa gw udah ikhlas aja dan nggak punya beban klo misal takdir berkata gw nggak lolos PMDSU. Itu berarti, PMDSU belum rezeki gw. Jujur, memang terbayang rasa malu klo nanti gw kasih kabar ke ortu, temen deket, atau ke manager klo misal nggak jadi dapat PMDSU. Tapi ya mau gimana lagi? Bisa apa? Gw pun berdoa sama Allah dikasih yang terbaik aja buat gw, gw kasih alasan gw ke Allah kenapa gw pingin lanjut sekolah lagi dengan PMDSU, berharap Allah mengerti dan bisa memberikan takdir terbaik untuk gw. Dan di momen itulah gw pertama kalinya ngasih alasan dalam doa gw untuk lolos PMDSU, di doa-doa sebelumnya gw cuman "memaksa" Allah untuk meloloskan gw di PMDSU tanpa ngasih "kenapa gw harus lolos" dan "apa yang akan gw perbuat klo gw lolos".  Gw udah pasrahkan semuanya ke Allah, gw udah berusaha semaksimal yang gw bisa jadi sisanya gw serahkan ke Allah. Kalau PMDSU memang rezeki gw, alhamdulillah. Kalaupun PMDSU saat ini bukan rezeki gw, ya alhamdulillah, Allah pasti mengganti dengan pintu-pintu rezeki yang lain; gw pun ya tinggal jelasin ke orang-orang klo misal nantinya gw nggak jadi dapat beasiswa.

Esoknya tanggal 8 Agustus 2019, Prof. Nasikin mengabarkan gw via chat bahwa pengumuman resmi kelulusan gw belum keluar; meskipun begitu beliau sudah mendapat konfirmasi dari pihak akademik UI bahwa ada 2 nama yang pengumumannya susulan yang kemungkinan baru diumumkan minggu depan, salah satu diantaranya adalah nama gw. Ya Allah, di saat itu gw kayak pingin nangis. Dimana di malam sebelumnya, gw udah di tahap yang ikhlas dengan apapun takdir yang Allah berikan; dan paginya langsung diberi jawaban. Alhamdulillah, makasih Ya Allah.

Singkat cerita, gw pun melakukan daftar ulang di UI. Proses daftar ulang ini juga sempat mengalami kendala gara-gara pihak panitianya menganggap gw nggak lolos PMDSU karena nggak ada namanya di pengumuman. Gw harus datang 2x ke UI buat ngurus daftar ulang gara-gara di hari sebelumnya gw "ditolak" 😅, nah di hari kedua ini gw kekeuh ke Mbak panitia-nya buat memverifikasi proses daftar ulang gw, mbaknya juga masih kekeuh klo nama gw nggak ada di pengumuman PMDSU, akhirnya gw minta mbaknya nelfon bagian akademik UI untuk memastikan apakah gw lolos PMDSU apa enggak. Setelah ditelfon, mbaknya baru deh dapat informasi klo penguman nama gw ini terlambat dan belum dipublish, meskipun begitu sudah dapat dipastikan klo gw lolos PMDSU. Alhamdulillah. Yes akhirnya, gw pun resmi jadi mahasiswa UI lagi. Yeyyy. 

PMDSU
KTM UI baruuuu
Tanggal 20 Agustus 2019, keluarlah pengumuman resmi dari Dikti mengenai susulan penerima beasiswa PMDSU 2019. Dan ya, alhamdulillah, nama gw ada disitu.

PMDSU
Penguman susulan PMDSU


Frequently Ask Question (FAQ) tentang PMDSU

Oke begitulah cerita drama panjang perjuangan gw untuk lolos beasiswa PMDSU. Nah, sekarang gw akan jawab pertanyaan-pertanyaan yang sering ditanyakan buat yang kepo sama beasiswa PMDSU.
  • Berapa biaya living cost yang akan didapatkan mahasiswa?
    Tiap semester, penerima PMDSU akan menerima biaya dengan rincian biaya biaya hidup, uang peneltian, dan uang buku. Besarannya berapa? Nah ini juga tergantung tahunnya. Ada kemungkinan tiap tahun naik. Untuk di tahun 2019, setiap mahasiswa mendapat 22,5 juta per semesternya.
  • Apakah biaya kuliah ditanggung?
    Ya, dan itu diluar biaya living cost yang kita terima.
  • Apakah biaya penelitian ditanggung?
    Ya, besarannya kurang lebih 60juta per semester khusus untuk penelitian saja. Dana tersebut baru diberikan setelah tahun ke-2.
  • Apa saja hak dan kewajiban penerima PMDSU?
    Hak: mendapat dana tunjangan untuk biaya pendidikan, biaya hidup, dan penelitian selama 4 tahun sampai S3.
    Kewajiban: IPK tiap semester harus cumlaude (definisi cumlaude ini tergantung universitas masing-masing ya, di UI sendiri IPK cumlaude untuk S2 adalah >3.7); tidak ada mata kuliah yang mengulang; dan membuat laporan pertanggungjawaban tiap semesternya.
  • Apakah ada ikatan dinas untuk menjadi dosen atau peneliti selepas dari PMDSU?
    Masih belum jelas ya apakah ada ikatan dinas atau enggak. Tapi hasil tanya-tanya sama senior sih, si PMDSU ini nggak ada ikatan dinas-nya.


Nah itu dia, post gw yang panjang kali lebar tentang beasiswa PMDSU. Semoga bermanfaat ya. Jika ada yang ingin ditanyakan atau didiskusikan, jangan segan-segan untuk menuliskannya di kolom komentar 😊.

Sampai jumpa lagi di post-post selanjutnya!!!


Wassalamu'alaikum Warrahmatullah Wabarakatuh


Drama Perjuangan Lolos Beasiswa PMDSU (Part 1)

Assalamu'alaikum Warrahmatullah Wabarakatuh


Halo teman-teman, kali ini gw akan membagikan cerita "drama" perjuangan gw buat lolos beasiswa PMDSU di Teknik Kimia UI. Buat teman-teman yang mencari post singkat, padat, dan jelas mengenai beasiswa PMDSU dan tips-tipsnya, maka post ini bukanlah tempatnya, karena post ini lebih berisi curhatan gw sehingga bakal panjang hahahaha. Oke, nggak usah lama-lama, cekidot!!!

1. Cari-cari Info Beasiswa

Nah sebelum gw mulai menargetkan untuk ikut PMDSU, gw sudah mulai mencari-cari informasi beasiswa tersebut jauuuuh sebelum pembukaannya. Jadi ceritanya waktu Bulan Januari 2019 gw sempat mendaftar S2 di Jepang dengan beasiswa Monbusho, professor dari Jepangnya pun sudah setuju untuk membimbing gw karena kebetulan dia juga merupakan supervisor gw selama mengerjakan skripsi di Jepang (Baca cerita selama gw di Jepang disini). Karena sudah mendapat ACC dari profesornya untuk menerima gw sebagai mahasiswanya plus mendapat info bahwa kuliah akan dimulai pada September 2019, maka gw memutuskan untuk menemui manager gw di Ruangguru, dan gw meminta agar kontrak kerja gw sampai bulan Agustus 2019 aja, sehingga gw bisa resign tanpa embel-embel pinalti. "Manusia hanya bisa berencana, tapi Tuhan yang menentukan", karena satu dan lain hal, pada Bulan Maret gw nggak jadi bisa ambil kesempatan tersebut. Sedih? Jelas. Di bulan Mei 2019 pun gw memberitahukan ke manager kalau gw nggak jadi ambil kesempatan sekolah S2 tersebut (padahal kontrak kerja udah terlanjur dibikin cuman sampai agustus aja XD).

Beasiswa PMDSU
Logo Beasiswa PMDSU
Oke singkat cerita, gw masih berjuang agar mendaftar sekolah lagi dan itupun harus dengan beasiswa. Sejak bulan April gw sudah mulai mencari-cari informasi beasiswa, dan gw memutuskan untuk menargetkan LPDP atau PMDSU. Di akhir bulan April, gw mengajak salah seorang senior gw di kampus yang merupakan awardee PMDSU untuk ketemuan. Nah saat itu, gw tanya setuntas-tuntasnya tentang PMDSU: tips-tipsnya dan lain-lain. Selain itu, gw juga rajin cari-cari informasi PMDSU baik di website resminya, website kampus, maupun blog orang-orang yang sharing tentang pengalamannya ikut PMDSU. Bisa dikatakan gw setiap beberapa hari sekali membuka website kemenristekdikti buat ngecek apakah PMDSU sudah buka? Hehehe. Nah kenapa fase "cari-cari info" ini penting? Karena hal ini bisa membantu kalian untuk bersiap dari awal. Kan "eksekusi yang baik dimulai dari perencanaan yang baik". Dengan begini, gw jadi paham tentang apa saja yang perlu gw siapkan, apakah harus tes IELTS dulu, apakah ada medical check up, adakah syarat yang harus disiapkan jauh-jauh hari, dan lain-lain. Dan ternyata untuk persyaratan berkas PMDSU lumayan mudah, apalagi kalau dibandingkan dengan LPDP. Gw pun memproyeksi kalau syarat-syarat berkas dari PMDSU bisa gw selesaikan saat sudah buka pendafatrannya.

Beasiswa PMDSU

Lalu bagaimana dengan LPDP? LPDP sendiri sudah buka sekitar bulan Mei, gw pun ikut mendaftar dan melengkapi syarat-syaratnya. Salah satu syarat berkas LPDP adalah tes IELTS, nah berhubung gw mengalami musibah berupa dihipnotis (baca ceritanya disini) sehingga mengakibatkan uang yang gw persiapkan untuk IELTS amblas; maka gw pun nggak melanjutkan LPDP karena nggak ada uang buat tes IELTS . Oleh karena itu, gw pun memutuskan untuk melupakan LPDP dan fokus ke persiapan PMDSU yang kalau kata orang-orang bakal buka sekitar bulan Juni-Juli 2019.

2. Persiapan Berkas

Sampailah di bulan Juni. Gw semakin rajin membuka secara berkala website Kemenristekdikti untuk melihat apakah sudah ada info pendaftaran PMDSU, apakah sudah ada list calon promotor? Ternyata masih belum ada. Hingga sampailah di akhir bulan Juni, dimana mungkin gw terlalu "rajin" bekerja 😅, badan gw pun ambruk dan terpaksa harus opname akibat typhus.

Beasiswa PMDSU
Kerja, Kerja, Kerja, Typhus
Gw diopname selama 3 hari sampai hari Jumat, tanggal 21 Juni 2019. Di hari terakhir gw opname, gw dijenguk salah salah seorang temen gw yaitu Yayas (Big thanks to Yayas 😘). Kami bercerita-cerita, hingga sampailah pada cerita mengenai keinginan untuk sekolah lagi. Yayas menginfokan tentang PMDSU yang sedang buka dan akan tutup pada tanggal 26 Juni. Seketika itu gw langsung panik, what??? Gw yang selama ini rajin secara berkala mengecek apakah PMDSU sudah buka atau belum, malah justru kecolongan saat PMDSUnya buka beneran 😥. Ya memang sih, selama opname gw nggak pernah ngecek lagi website itu, namanya juga lagi sakit. Gw pun mengecek website, dan memang PMDSU sudah buka dengan deadline hari Rabu tanggal 26 Juni. Gw langsung panik maksimal. Yes memang sih kesannya masih ada 5 hari lagi buat persiapan, tapi mohon maaf, 2 harinya tanggal 22 & 23 kan weekend. Jadi hari efektif untuk mengurus segala berkas hanyalah 3 hari saja yaitu di hari Senin-Rabu (24-26 Juni). Woaaaa panik! 😱

Untuk berkas-berkasnya sendiri, semua berkas sudah siap (sisa dari persiapan LPDP), jadi yang tinggal gw persiapkan adalah surat keterangan sehat, surat bebas narkoba, dan surat rekomendasi dari dosen pembimbing.

Di hari Minggu, gw menghubungi dosbing gw saat S1 untuk janji temu di hari Senin membuat surat rekomendasi. Gw diminta oleh si Bapak untuk membuat draft surat rekomendasinya, sehingga Bapaknya tinggal ttd saja. Gw juga langsung mencari-cari info mengenai tempat uji bebas narkoba dan surat keterangan sehat. 

Beasiswa PMDSU

Setelah membaca semua review orang-orang, gw memutuskan untuk memilih RSKO dengan alasan sudah biasa menjadi tempat uji tes narkoba dan surat keterangan sehat untuk beasiswa/kerja dll sehingga asumsi gw pasti hasil tesnya akan diterima, juga alasan lain adalah lokasinya yang lumayan deket dari rumah eyang gw di Pasar Minggu.

RSKO
RSKO Cibubur
Di hari Senin pagi, tanggal 24 Juni, gw berangkat naik ojek menuju RSKO. Nah berhubung posisi gw habis sakit typhus, gw tuh khawatir kalau nanti malah hasil tes narkobanya positif gara-gara gw lagi konsumsi obat wkwkwk atau kalau nggak gitu, gw takut gw nggak bisa lolos tes kesehatan gara-gara gw abis opname typhus. Siasatnya di hari itu, gw minum sebanyak-banyaknya, tujuannya biar sisa-sisa obat atau racun bisa keluar lewat air kencing wkwkwk, jadi nggak kedeteksi deh #sotoy. Singkat cerita, alhamdulillah, gw lolos bebas narkoba & tes kesehatan wehehe. Total biaya yang gw keluarkan saat itu adalah 250.000, itu udah termasuk surat bebas narkoba dan surat keterangan sehat. Kalian bisa mengecek disini untuk melihat update biaya surat kesehatan dan bebas narkoba ataupun biaya lainnya di RSKO.
Beasiswa PMDSU
Biaya di RSKO
Tips gw buat kalian yang mau datang ke RSKO, bawalah uang cash untuk membayar dan bawalah alat tulis. Kenapa harus bawa alat tulis? Disana kita harus mengisi form dan tidak disediakan alat tulis. Waktu disana gw nggak bawa alat tulis satupun, jadilah gw muter-muter nanyain orang satu-satu buat pinjem bolpen 😂.

Beasiswa PMDSU

Keseluruhan prosesnya selesai lumayan cepet dimana jam 11 pagi gw udah caw ke UI buat ketemu dosbing gw sesuai janji yang sudah dibuat. Singkat cerita, gw uda nunggu dosen gw itu sampai sore namun dapat kabar kalau dosen gw belum bisa ttd surat rekomendasi hari itu juga, dikarenakan beliau pun sibuk rapat dari pagi sampai sore, gw pun diminta menemui Bapaknya lagi keesokan paginya di hari Selasa. Nah ini bisa juga jadi tips buat kalian, untuk minta surat rekomendasi jangan mepet-mepet ya sama tanggal deadline pengumpulan, karena bisa jadi prosesnya  lama entah dosen kita lagi pergi/rapat/minta revisi surat rekomendasi dll. Sekali lagi "Eksekusi yang baik dimulai dari perencanaan yang Baik".

Beasiswa PMDSU

Di hari Selasa, akhirnya semua berkas gw lengkap, di hari itu gw juga sempat datang ke acara sidang thesis temen deket gw dan hangout bareng temen-temen gw yang masih di kampus hahaha. "Kesempatan dalam kesempitan"

Loh, loh, kok bisa libur gitu sih hari Senin dan Selasanya? Bukannya kerja? Ambil cuti gitu? Hohoho tentu saja tidak. Karena gw opname typhus, jadi otomatis gw dapat izin sakit dari dokter sampai hari Selasa, 25 Juni, buat proses penyembuhan pasca-opname hohoho. Yah sebenarnya kalau dipikir-pikir, gw tuh wajib bersyukur dengan dikasih sakit sama Allah ya 😇, selain menggugurkan dosa, gw juga jadi punya kesempatan buat istirahat, ketemu lagi sama ortu gw (ortu jenguk ke Jakarta), bisa silaturahmi dengan teman-teman masa kampus gw, bisa dapat "libur" gratis tanpa motong cuti kerja, bisa datang sidang thesis temen, bisa ngurus-ngurus segala keperluan PMDSU dengan bebas. Gw justru nggak bisa bayangin gimana kalau gw nggak sakit, gw bingung mau izin dengan alasan apa ke manager gw buat ngurus-ngurus berkas tadi. Hahaha. Ya begitulah jalan Allah, pasti Allah memberikan jalan yang terbaik 😊. Selalu ada hikmah di setiap ujian.

3. Menghubungi Calon Promotor

Nah tahap penting lainnya selain mengumpulkan berkas dan memdaftar di website PMDSU, yaitu tahap menghubungi calon promotor. Yes, tahap ini adalah tahap yang sangat sangat sangat krusial. Kenapa? Karena yang menentukan apakah kamu lolos beasiswa PMDSU atau tidak adalah sang promotor. Istilahnya kalau udah dipilih sama promotor mah, inshaAllah lolos PMDSU hehehe. Makanya sebaiknya bersikaplah sopan saat menghubungi promotor dan entah bagaimana "menjual" diri kalian agar dipilih oleh sang promotor. Eh tunggu, promotor itu apa sih? Promotor ini klo untuk tingkatan S1 itu seperti dosen pembimbing. Nah berhubung PMDSU ini tahapannya sampai dengan S3, maka nama yang dipakai bukan lagi dosen pembimbing, melainkan promotor (orang yang akan mempromosikan sampai meraih gelar doktor).
Beasiswa PMDSU

Untuk gw sendiri memilih untuk melanjutkan di Teknik Kimia UI, dengan promotor Prof Nasikin. Alasan kenapa gw memilih si bapak karena gw tertarik dengan topik penelitiannya yang terkait bioenergy atau renewable energy, kemudian latar belakang Prof Nasikin adalah seorang akademisi yang hebat, bahkan pernah meraih juara 1 Dosen Berprestasi tingkat Nasional, serta gw pingin juga belajar tentang technopreneurship (entrepreneurship berbasis pemanfaatan teknologi) ke beliau mengingat beliau adalah orang yang concern di bidang tersebut dan salah satu anaknya pun mengembangkan wirausaha berbasis technopreneurship (jadi harapannya sih gw bisa menjadi salah seorang wirausaha gitu deh yang produknya memanfaatkan hasil penelitan gw atau penelitian siapapun di bidang keteknikan ini. Aaaamiiin 😁).

Gw pun meng-email Prof Nasikin pada tanggal 25 Juni malam hari. Di email tersebut gw memperkenalkan siapa diri gw, topik skripsi gw, sekilas tentang prestasi gw jaman S1 (jual diri gitu deh), kenapa gw memilih si Bapak dan topik penelitiannya, serta tak lupa melampirkan surat rekomendasi dosbing gw di email tersebut.

Alhamdulillah kurang dari 1 hari, Prof Nasikin membalas email gw, namun sayangnya Prof Nasikin bilang bahwa beliau sudah berjanji dengan orang yang mengemail sebelum gw untuk menjadi promotornya 😭. Meskipun begitu, Prof Nasikin tetap meminta gw melanjutkan pendaftaran dan mengikuti SIMAK UI karena masih ada kemungkinan lain dimana:
  1. Orang yang sudah dipilih oleh Prof Nasikin bisa jadi tidak lolos SIMAK UI, dan bisa jadi gw lolos SIMAK UI (seleksi masuk UI), nah kalau begitu gw bisa dipilih Bapaknya
  2. Bisa jadi tiba-tiba bapaknya diberi jatah membimbing 2 mahasiswa, nah kalau begitu gw bisa dipilih Bapaknya
Dari situ gw jadi galau karena tidakpastian ini, haha. Kalaupun gw berdoa semoga si anak yang sudah dipilih ama Pak Nasikin nggak lolos SIMAK, ya agak gimana ya, masa gw doain yang jelek-jelek nanti malah doanya balik ke gw sendiri. Itupun klo gw juga lolos SIMAK UI, klo nggak? Udah rugi dapat dosa doain orang jelek, nggak lolos pula 😆. Kemudian untuk kemungkinan kedua, gw merasa di sini gw nggak punya power apapun untuk mewujudkan hal tersebut dan merasa bahwa Allah-lah satu-satunya yang bisa gw andalkan karena Dia mempunyai kuasa agar "keajaiban"  datang ke gw sehingga Prof. Nasikin -entah bagaimana- mendapat kesempatan untuk membimbing 2 mahasiswa. Itupun gw harus memastikan gw lolos SIMAK dulu. Di situlah -entah darimana- gw mendapat pikiran galau untuk antara atau tidak mengikuti SIMAK UI dengan fakta bahwa calon promotor gw sudah memilih calon anak bimbingannya, karena gw sendiri berprinsip gw hanya akan lanjut sekolah dengan beasiswa. 

Gw tanya keluarga, teman-teman dekat gw, apakah gw tetap lanjut ikut SIMAK UI (seleksi masuk UI) apa enggak. Karena gw mikir lumayan juga biaya yang akan gw keluarkan untuk test simak UI yaitu 1 juta sendiri. Setelah minta pendapat ke semua orang yang gw percaya dan curhat ke Allah, akhirnya gw memutuskan untuk tetap lanjut daftar tes SIMAK UI.

Beasiswa PMDSU


4. Ikut Tes SIMAK UI

Oke, untuk persiapan test SIMAK UI, gw mencari-cari info mengenai jenis soal yang nantinya akan gw hadapi (TPA & Bahasa Inggris) serta membeli buku untuk latihan mengerjakan soal. Disini gw menyempatkan malam hari sepulang kerja untuk belajar dan mengerjakan soal-soal. Selain dari buku, gw juga mempelajari tips pengerjaan via video belajar ruangguru di section persiapan USM PKN STAN, karena kebetulan STAN pun jenis soalnya sama yaitu TPA dan bahasa inggris. Di section itu, banyak sekali tips-tips berguna saat mengerjakan berbagai macam tipe soal TPA #promosi; disitu gw bersyukur gw bekerja di ruangguru, jadi gw mendapat akses ke aplikasinya 😉.

Beasiswa PMDSU
Buku latihan soal yang gw pakai
Ada cerita lucu mengenai tes SIMAK UI ini: kebetulan gw memutuskan untuk tidak memberitahu satupun teman kerja klo gw mau ikut SIMAK UI. Gw pun kaget saat mengetahui salah satu teman satu tim di Ruangguru yaitu Fakhrian, menjadi pengawas tes pascasarjana SIMAK UI di gedung H,  Fakultas FISIP, UI; gedung dan fakultas yang sama yang akan gw tempati untuk tes SIMAK nanti 😆. Disitu gw g berani tanya lebih lanjut lagi di ruangan mana si temen gw bakal ngawasin, takutnya dia curiga ama gw hahaha. Gw sendiri memang tipe yang "saat masih berjuang" tidak mau koar-koar ke orang lain, gw hanya mau menshare proses perjuangan gw ke keluarga dan orang terdekat aja; ditambah gw g mau teman atau atasan di kantor tau gw ada kemungkinan bakal resign klo gw keterima PMDSU. Akhirnya gw berdoa sama Allah agar gw nggak ketemu sama si fakhrian pas gw lagi tes SIMAK UI 😆. Dan alhamdulillah, gw nggak ketemu Fakhrian sama sekali selama tes; triknya sehabis gw ujian gw nggak langsung turun & keluar gedung (ruang ujian gw di lantai 3) karena gw nggak mau tiba-tiba papasan pas lagi turun tangga atau pas lagi di lobby gedung hahaha, makanya gw tunggu sampai sepi dan nggak ada orang lagi baru deh keluar. 

Oh ya, menurut gw soal-soal TPA dan bahasa inggris di SIMAK UI lebih susah levelnya dibanding level soal-soal di buku yang gw beli 😆. Lebih advanced gitu deh. Tapi ya nggak papa, dengan persiapan belajar yang dilakukan, gw jadi tau bayangan soalnya bakal kayak gimana sekaligus belajar "melanyahkan" pengerjaan soal, belajar mengatur manajemen waktu pengerjaan soal, plus sudah tau basic tips pengerjaannya; sehingga meskipun gw menghadapi soal yang levelnya lebih susah, gw tetep bisa ngerjainnya. Gw juga yakin bahwa Allah pasti melihat usaha dan doa yang sudah kita lakukan, sehingga Allah pasti menolong kita 😊.

Beasiswa PMDSU


Cuap Cuap

Nah itu dia cerita gw gimana cerita part 1 perjuangan gw untuk meraih beasiswa PMDSU. Lalu gimana kelanjutan ceritanya?
  • Apakah gw lolos SIMAK UI? 
  • Apakah gw lolos PMDSU? 
  • Berapa besaran biaya PMDSU yang akan gw dapat? 
  • Apa saja benefit mendapat beasiswa PMDSU? 
  • Apa saja kewajiban penerima beasiswa PMDSU?

Kalian bakal dapat jawabannya di post Drama Perjuangan Lolos Beasiswa PMDSU (Part 2)

Wassalamu'alaikum Warrahmatullah Wabarakatuh



Selasa, 17 September 2019

Kata Siapa Menikah itu Bahagia?

Assalamu'alaikum Warrahmatullah Wabarakatuh


Menikah
Oke post kali ini cenderung agak berbeda dengan tema post yang biasa gw tulis di blog. Disini gw akan mengungkapkan segala cuap-cuap gw tentang pernikahan. Lah emang gw udah nikah? Hehe belum si, tapi nggak papa dong gw mengungkapkan pandangan gw tentang pernikahan. Topik pernikahan yang akan gw angkat disini adalah "Kata siapa menikah itu bahagia?"


Awal Mula

Awal mula kenapa gw terpancing untuk membuat tulisan tentang ini adalah saat salah satu teman gw mengeshare thread dari twitter tentang realita kehidupan pernikahan yang tidak sesuai ekspektasi orang-orang kebanyakan. Berikut adalah thread-nya (nama pen-tweet gw samarkan, karena disini gw bukan mau bahas orangnya tapi mau bahas tentang isi tweet-nya)

Karena Pernikahan tidaklah seindah dongeng






Tweets
Thread dari twitter tersebut seakan-akan menjadi antitesis dari banyaknya kampanye nikah muda dan ajakan-ajakan menikah di berbagai sosial media. Jika kita melihat kampanye-kampanye "menikah" di sosial media maka akan kita dapati bahwa di kebanyakan kampanye tersebut mengisahkan tentang gambaran kehidupan pernikahan yang indah dan bahagia, maka thread dari twitter itu memberikan gambaran yang sebaliknya. Yes, "menikah tidak sebahagia yang kalian bayangkan, tidak seindah yang kalian impikan", begitulah yang tersirat dari thread tersebut. Thread tersebut pun diamini oleh banyak orang. Berikut gw kasih beberapa kutipan opini mereka.

"Jd inget kmrn nikah umur 25 & suami umur 28, pacaran 4 th trs nikah. Dlu nikah mikirnya bakalan happy trs, ternyata tak seindah feed ig selebgram atau dongeng & tak semanis ftv. Hbs nikah keluar semua sifat aslinya. Pacaran lama pun bukan jaminan bakal tau sisi asli pasangan. :))"

 "Mbak ap yg mbak ceritakan sama persis yg diceritain sama temen aku yg ud nikah, dy blg jgn kamu fikir abis nikah tuh bakal seneng2, engga semudah itu, makanya aku skrg lbh nikmatin hidup dlm ksndirian hehehe"

Meskipun begitu ada juga yang menyampaikan pendapat dengan pandangan yang sedikit berbeda.

"Menikah cepat atau lambat atau bahkan tidak menikah semuanya menghasilkan penyesalan. Tapi tetaplah menikah. Menikah cepat NYESAL, seharusnya masih bisa happy2 atau harusnya belajar banyak lagi tentang pernikahan. Menikah lambat NYESAL, seharusnya dari dulu nikah biar bisa banyak waktu bersama anak dan melihat anak sukses. Tergantung dari sudut pandang tentang pernikahan. Jadi tetaplah menikah dengan cara masing2"

Terus gimana pendapat gw sendiri? Ada beberapa poin yang memang gw setuju dari thread-nya tapi da juga hal-hal yang gw kurang setuju terutama tentang ekspektasi kebahagiaan dalam pernikahan.
Nah balik lagi ke pertanyaan awal, "Apakah menikah itu bahagia?"



 Kata Siapa Menikah itu Bahagia?

Sebelum gw cuap-cuap lebih jauh, gw ingin bertanya beberapa hal:

Adakah yang bilang "LITERALLY" kalau menikah itu akan bahagia selama-lamanya?
Adakah yang bilang "LITERALLY" bahwa hanya berbekal rasa saling mencintai dengan pasangan lantas pernikahan itu sudah cukup? 
Adakah yang bilang "LITERALLY" kalau selama menikah kita tidak akan terkejut dengan fakta-fakta baru entah itu baik atau buruk mengenai pasangan kita?
ENGGAK ADA.
Enggak ada yang bilang persis seperti itu.
Yang ada orang bilang kalau nikah itu membahagiakan (bukan bahagia selama-lamanya atau sepanjang hayat); tidak hanya cinta saja, nikah juga butuh kompromi satu sama lain; dan terlepas mau pacaran/kenal dengan pasangan 1 bulan atau bahkan 10 tahun pun, DIJAMIN kita tetap akan terkejut dengan fakta-fakta baru tentang pasangan kita.
Jadi kalau masih ada orang yang menganggap bahwa menikah itu pasti bahagia sepanjang hayat, berarti dia berkekspektasi terlalu tinggi. Hmm memangnya realitanya gimana?


Sebaliknya: Ujian Hidup (Mayoritas) Datangnya Saat Kita Menikah

Yap benar, dengan menikah makan akan datanglah satu demi satu ujian hidup yang sebenarnya. Hmm kok bisa? Coba deh perhatikan orang sekitar, pasti kebanyakan orang mendapat cobaan hidup terbesar saat sudah berkeluarga kan? Jarang banget anak sekolah atau yang masih single dapat cobaan hidup yang besar-besar, rata-rata cobaannya masih di sekitar pr dan kuis yang tak kunjung henti dari guru/dosen di sekolah, menghadapi teman sekolah/kuliah yang memusuhi kita, punya saudara kandung yang nakal dan suka iseng dengan kita, punya  teman kerja yang saling menjatuhkan, dan sebagainya. Sedangkan saat sudah berkeluarga, mulai muncul cobaan-cobaan yang mungkin tidak pernah dibayangkan sebelumnya seperti bangkrut, hutang milyaran rupiah, dikucilkan tetangga, difitnah orang, punya mertua yang nyebelin, nggak punya uang buat makan sampai titik penghabisan, punya anak-anak nakal konsumsi narkoba, atau malah dianugrahi anak-anak yang disabilitas. Meskipun cobaan-cobaan tersebut juga bisa jadi terjadi saat kita single, namun mayoritas apabila kita perhatikan lingkungan sekitar, banyak cobaan hidup yang muncul saat pernikahan.

Nikah itu pada dasarnya bukanlah suatu akhir, melainkan awal mula cerita. Mungkin hidup sebagai single cuman 20-30 tahun masanya, tapi dalam kondisi menikah bisa 40-70 tahun masanya (Ini mayoritas ya, tidak terhitung kasus seperti orang-orang yang meninggal muda atau cerai di usia pernikahan yan baru sebentar). Jadi bisa dikatakan setengah perjalanan hidup itu ada di kondisi menikah. Ya jelas pastilah klo semua cerita kehidupan termasuk cobaan-cobaannya, baru dimulai saat menikah.

Pakai logika saja, mungkinkah selama 40-70 tahun itu bahagia terus? Tentu tidak. Bu Ani Yudhoyono saja yang mantan ibu negara dahulu pernah merasakan susahnya hidup dengan jualan es demi menyambung hidup. Ibu Ainun Habibie yang merupakan dokter lulusan FKUI, harus menahan egonya untuk ikut Pak Habibie ke Jerman dan menjadi ibu rumah tangga sementara waktu. Atau wanita secantik Dian Sastro yang kelihatannya memiliki hidup yang sempurna, ternyata dianugrahi anak yg autis.

Hayooo? Lihat kan? Semua pasti diuji dengan cobaan kok terlepas kamu orang biasa, artis maupun ibu negara. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al Ankabut ayat 2-3


Tapi perlu diingat juga bahwa Allah tidak pernah memberikan ujian melebihi kemampuan hambanya.


Namun meskipun ada cobaan, bukan berarti 40-70 tahun itu cobaan semua lho. Nggak sama sekali. Justru bisa dikatakan 40-70 tahun itu bahagia dan membahagiakan. Banyak lho nikmat yang bisa kita syukuri kalau misal kita perhatikan satu-satu. Bisa mencurahkan keluh kesah dengan pasangan, bisa bercengkrama dengan anak-anak, bisa menambah link karena bertambahnya keluarga, memiliki kesempatan untuk mengajarkan doa-doa ke anak-anak sehingga menjadi amal jariyah, memiliki seseorang yang bisa diandalkan setiap saat, memiliki keluarga baru yang kita bisa saling berbagi kasih sayang dengan mereka, dan masih banyak lagi.


Yap, pada hakikatnya ujian & cobaan itu adalah cara Allah menyayangi kita karena dengan begitu dosa-dosa kita diampuni (sehingga tidak perlu disiksa kubur atau disiksa neraka) dan derajat kita akan ditinggikan di surga nanti (misal awalnya dapat fasilitas surga bintang 3, terus naik jadi bintang 5).




Sebaliknya: Menikah adalah Proses Pengenalan Tanpa Henti

Merasa tertipu dengan pasangan? Karena pas pacaran baik-baik saja, eehh ternyata pas nikah baru ketauan sifat buruknya. Merasa kecewa? Nah bisa jadi nggak cuman pihak kita doang lho yang kecewa, jangan-jangan pasangan kita juga kecewa sama kita. Dia nggak ngira wanita yang awalnya manis dan lembut saat pacaran, tiba-tiba saat jadi istri kerjaannya mengomeeel mulu, suka cepirit lah, bau ketek lah, jarang mandi, plus suka mengeluh mulu, bahkan ngeluh urusan rumah tangga di sosmed. Hayooo coba introspeksi. Jangan merasa menjadi satu-satunya pihak atau korban yang merasa kecewa dengan pasangan hingga kemudian menyalahkan pernikahan, bisa jadi pasangan kita juga kecewa lho dengan kita karena tak sesuai ekpektasi awal.

Menikah pada dasarnya adalah proses perkenalan tanpa henti. Tanya saja sama pasangan yang katakanlah sudah menikah 20 tahun, pasti tetap ada hal-hal dari pasangannya yang baru saja dia ketahui. Lho kok bisa, kenapa? Ya karena menikah adalah suatu proses saling kenal mengenal sepanjanh hayat. Kita akan selalu menemukan fakta baru dari pasangan kita entah itu baik atau buruk selama kita menikah dengan dia. Justru ini buat membuktikan bahwa pacaran lama-lama itu nggak akan menjamin. NGGAK AKAN MENJAMIN kalau kalian pasti sudah mengenal pasangan luar dalam. Ho ho ho, tidak semudah itu Ferguso!

Manusia selalu punya kelebihan & kekurangan, tidak ada manusia yang perfect; begitupun pasangan kita pastilah dia tidak sempurna. Janganlah terus kita mengingat-ingat kekurangan pasangan kita, hingga membuat kita mengeluh "kok suamiku kalau abis mandi handuk basahnya ditaruh di kasur sih?", "kok istriku kalau tidur posisinya muter-muter sih? Kan ganggu!". Katakanlah pasangan kita hanya memiliki 10 kekurangan. Tungu-tunggu, loh kok 10 kekurangan bilangnya "hanya", itu banyak lho. Nah gini nih sifat manusia, fokusnya ke kekurangan saja, yuk coba kita hitung dulu berapa banyak kelebihan dan kebaikan pasangan kita? Hmm berapa? 100? 1000? Tak terhingga? Tuh kan, 10 kekurangan jika dibandingkan dengan banyaknya kebaikan mah sedikiiiiiiit banget. Disini poinnya, manusia terlalu fokus dengan kesalahan pasangannya padahal tidak sadar bahwa jauuuuh lebih banyak kebaikan yang telah dilakukan pasangannya terhadapnya. Hal inipun sudah diprediksikan oleh Allah melalui ucapan yang disampaikan oleh Rasul-Nya, bahkan salah satu alasan penghuni neraka adalah wanita karena wanita cenderung melupakan kebaikan suaminya.




Kenapa Tetap Menikah?

Trus kenapa orang tetap menikah meski tahu akan ada kesusahan-kesusahan yang dialami?

Ya karena itu fitrah manusia. Berpasangan, menikah, saling mengasihi, berkembang biak adalah fitrah manusia. Bahkan kalau kalian pernah membaca atau menonton video mengenai perilaku kita, ketertarikan kita terhadap fitur-fitur tertentu dari fisik yang berbeda jenis kelamin dari kita; semuanya merupakan mekanisme tubuh dan alam bawah sadar kita mengarah ke "berkembang-biak"; dan berkembang-biak atau memiliki keturunan ini dalam islam diatur dengan diawali oleh pernikahan.

Selain itu, menikah adalah ladang ibadah paaaaaling besar selama di dunia. Tujuannya kita hidup buat ke surga kan? Gimana biar ke surga? Kudu ngumpulin pahala. Nah pahala paling banyak itu didapat dari pernikahan. Untuk laki-laki disebutkan bahwa sedekah yang paling banyak pahalanya adalah sedekah berupa nafkah yang ia berikan ke keluarganya.


Sedangkan bagi perempuan, tersebutlah salah satu hadits yang mahsyur bahwa selama seorang menunaikan sholat 5 waktu, puasa ramadhan, menjaga kemaluannya, & patuh pada suaminya maka dia bisa masuk surga dari pintu mana saja. Nah tuh itu baru sedikit saja contoh keistimewaan ibadah dan pahala yang kita dapat saat menikah. Lainnya? Masih banyak lagi! Gimana cara mendapatkannya? Menikah dulu 😬


  

Antara Ekspektasi dan Realita: Cara Pandang terhadap Pernikahan

Nah sekarang tujuan menikah itu apa? Apakah hanya sekedar coba-coba karena mendengar cerita teman bahwa menikah itu bahagia?

Bah, klo cara pandangnya seperti itu, bisa jadi kita akan menjadi pihak yang menuntut untuk bahagia dan dibahagiakan dalam pernikahan. Kenapa? Karena setau kita (berdasar omongan/cerita orang-orang tadi) dan ekspektasi kita bahwa pernikahan itu akan FULL bahagia. 
Lalu bagaimana apabila di suatu saat nanti ditemukan bahwa pernikahan pun ternyata sama saja sebagaimana kehidupan pada umumnya, yaitu ada rasa capek, lelah, sedih, kesal, marah? Jelas, kita akan merasa KECEWA. 
Nah kalau sudah sampai sini, kira-kira salah siapa yang bikin kita kecewa? Apakah suami kita? Apakah pernikahan kita? Apakah orang tua kita? TIDAK, yang salah adalah kita sendiri, kita berekspektasi bahwa kita akan bahagia selama-lamanya di pernikahan, sehingga secara alam bawah sadar akan menuntut itu selama menjalani pernikahan. Ini sama hal-nya dengan kasus yang ada di thread tadi: kenapa si Mbaknya kecewa? Ya karena dia berkespektasi akan bahagia sehingga dia menuntut hadirnya kebahagiaan selama pernikahan. Kemudian ketika ditemukan bahwa tidak selamanya pernikahan itu bahagia, baru deh dia kecewa. Kecewa akan ekspektasi yang dia bikin-bikin sendiri.

Trus gimana biar g kecewa? Niatkan segalanya untuk ibadah. Jadi segala yang kamu lakukan dalam pernikahan, urusannya adalah sama Allah. Allah. Allah. Allah.

Menikah itu Ibadah

Ketika kita menganggap bahwa pernikahan itu adalah suatu ibadah, maka kita akan berlomba-lomba melakukan yang terbaik. Demi apa? Demi mendapat pahala & ridho Allah.

Pasti kita akan berusaha membuat pernikahan kita bahagia, membuat suami kita bahagia & bersyukur telah memilih kita sbg pendamping hidupnya, serta membuat anak-anak kita bahagia karena telah menjadi ibu yang luar biasa untuk mereka. 
Gimana caranya? Ya melakukan segala kewajiban yang disyariatkan islam untuk seorang istri/suami. Syukur-syukur melakukan hal lain di luar kewajiban seperti memasak untuk keluarga, membantu membersihkan rumah, dll. Semuanya ditujukan untuk Allah. 
Lalu bagaimana saat kita sudah melakukan kewajiban kita sebagai istri/suami tapi kok malah pasangan kita melakukan hal-hal yang tidak mengenakkan hati kita atau malah dia tidak melakukan kewajibannya? Jawabannya adalah sabar, berusaha, dan berdoa. Kita berusaha bagaimana menegur pasangan tanpa menyakiti hatinya apabila dia tidak melakukan kewajibannya sebagai suami/istri. Gw masih inget banget ceramah dari Ustadz Khalid bahwa dalam pernikahan hak dan kewajiban yang wajib kita tuntut dari pasangan suami/istri adalah yang benar-benar dasar saja. Misal seorang suami berkewajiban memberikan nafkah, memberikan perlindungan, memberikan pendidikan agama bagi keluarganya. Selebihnya, kita tidak perlu terlalu rewel menuntut hal-hal bersifat teknis dari pasangan suami/istri kita. Contohnya masakan istri kadang-kadang suka kurang enak atau suami saat tidur suka menggigau. Hal-hal semacam itu tidak perlu dibesar-besarkan agar tidak menimbulkan pertengkaran atau dramayang tidak penting dalam keluarga. Lagian menikah itu tujuannya kan sakinah alias ketentraman hati; jadi ya sebisa mungkin menciptakan ketentraman dalam rumah tangga.
Yahhh, tapi percuma dong kalau misal kita sudah sebaik mungkin melakukan kewajiban kita sebagai suami/istri, tapi malah pasangan kita enggak? Ke-enak-an di dia-nya dong bisa dapat full service dari saya, sedangkan saya boro-boro istilahnya cuman dapat service yang nggak full! Rugi dong saya? Ingat, dari awal sudah kita niatkan menikah adalah ibadah ke Allah. Hubungannya langsung ke Allah. Jadi segala kewajiban dan segala hal yang kita lakukan di rumah tangga diniatkan untuk beribadah ke Allah, maka urusannya langsung ke Allah, bukan ke pasangan kita. Allah yang menilai langsung apa yang kita perbuat. Dan ingatlah bahwa transaksi apapun yang kita lakukan dengan Allah, maka itu TIDAK AKAN PERNAH RUGI, justru akan untung. 
Misal kita melakukan kebaikan A terhadap pasangan atau anak-anak kita, oleh Allah dibalas berkali-kali lipat. Jadi makin semangatlah kita dalam menjalankan kehidupan pernikahan itu karena memiliki iming-iming ganjaran pahala yang berlipat-lipat. Terlepas apakah suami atau anak-anak kita akan membalas kebaikan kita atau tidak, Allah akan senantiasa membalas kebaikan kita, sekecil apapun perbuatan itu dengan balasan yang berlipat-lipat. Tuh, jadi nggak perlu khawatir ya bakal rugi? DIJAMIN bakal untung kok!

Kesimpulan: Cara Pandang Pernikahan

Nah skrg coba lihat apa bedanya cara pandang bahwa pernikahan itu ibadah dengan cara pandang di thread twitter tadi?
Klo di twitter menekankan pada ekspektasi akan bahagia saat menikah, sedangkan klo cara pandang bahwa menikah itu ibadah menekankan bagaimana membuat pernikahan ini bahagia?
See? Ada perbedaan mendasar bukan? Yang satu lebih ke menuntut, yang satunya berusaha.

Kalau yang menuntut dan pada akhirnya tidak mendapat apa yang dituntut, maka kita akan kecewa.
Tapi kalau yang berusaha & berkorban, ketika kita belum mendapat apa yang kita usahakan, maka kita akan berusaha lebih keras lagi, karena belum meraih goal itu.



Cuap Cuap Terakhir

Yak demikian cuap-cuap panjang gw tentang pernikahan. Gw manusia sehingga gw mengakui kalau gw pasti melakukan kesalahan, jadi gw minta maaf kalau misal ada kesalahan yang gw buat dalam penulisan post ini, gw juga akan dengan senang hati apabila ada teman-teman yang memberikan saran atau kritik terhadap tulisan gw.

Tulisan ini bukan dimaksudkan untuk menyerang pihak tertentu. Tulisan ini murni ungkapan unek-unek gw tentang hal bernama: pernikahan. Gw berharap tulisan ini bisa menjadi refleksi diri gw di masa depan nanti. Semoga siapapun yang membaca tulisan ini diberikan kehidupan pernikahan yang penuh keberkahan. Aaaamiiiin.





Tulisan ini adalah tulisan pertama setelah resmi
menjadi mahasiswa S2, lebih tepatnya minggu ke-3 kuliah

Jumat, 26 Juli 2019

7th Week in Japan: Jalan Jalan ke Odaiba & Tokyo University

Assalamualaikum Warrahmatullah Wabarakatuh



Haiii haiiii semuanyaaaa

Akhirnya setelah hiatus #cielah sekian bulan, bisa menulis lagiiiii yeayyyy.

Nah di post kali ini gw mau share bagaimana perjalanan gw ke Odaiba. Sebenernya gw ke Odaiba sekitar bulan Maret tahun lalu waktu gw exchange ke Jepang (ikuti postnya disini). Awalnya sih males nulis ya, tapi setelah iseng-iseng buka foto pas ke Odaiba, jadi pingin nulis deh. Sayang rasanya klo pengalaman kemarin nggak diungkapkan via kata-kata hahaha.

Gw berharap post ini bisa membantu kalian yang berencana untuk berlibur di Odaiba. Tanpa lama-lama lagi, yuk langsung kita mulai aja!! Yip Yip!


Mampir ke Tokyo University (Todai)

Oke berhubung tempat tinggal gw di Higashi Koganei, dan untuk menuju Odaiba itu melewati Tokyo Daigakuen alias Todai, maka diputuskanlah untuk mampir di Todai dulu. Ya sekalian pingin lihat bagaimana sih penampakan Todai, universitas number wahid in Japan. Dari pintu masuk Todai menuju rektoratnya bisa ditempuh dengan jalan kaki alias lumayan deket. Oke ini dia penampakan rektoratnya Todai, sekaligus landmark Todai. Jadi klo ke Todai, belum afdhol kalau belum foto disini.

Tokyo University
Landmark Tokyo Daigakuen
Di depan bangunan rektoratnya, ada semacam jalan memutar gitu. Ya semacam rotunda UI gitu deh. Nah di sekelilingnya ada taman-taman dan tempat duduk. Cocok banget deh buat berpiknik belajar. 

Tokyo University
Eksis Duluuu
Meskipun waktu gw berkunjung di Todai itu adalah hari Minggu, tetep masih banyak banget mahasiswa yang 'ngendon' di taman-taman sekitar rektoratnya. Tebak, mereka ngapain? Yes, definitely mereka lagi belajar. Jadi waktu gw kesana sama temen-temen gw dimana kita datang sambil ngobrol kesana kemari & cengengesan, waktu sampai daerah tamannya langsung kicep gara-gara lihat mahasiswa yang lagi pada asyik belajar. Gila sih! Klo masalah disiplin dan kerja keras emang sudah terbukti mah Jepang.

Tokyo University
Belajar di bawah pohon sakura yang baru mau tumbuh
Secara umum, bangunan di Todai ini arsitekturnya kayak bukan lagi di Asia guys, tapi kayak tipikal bangunan universitas di Eropa atau Amerika. 


Tokyo University
Arsitektur Tokyo Daigakuen
Di jalan jalan sekitar Todai ini ditanami pohon-pohon sakura. Jadi otomatis bakal jadi pemandangan yang cantik klo pas musim semi. Pemandangan bunga Sakura yang lembut dan cantik dipadukan dengan bangunan-bangunan tua kecoklatan khas Eropa. Sayangnya pas gw berkunjung disana masih awal musim semi, jadi ya bunga sakuranya masih antara ada dan tiada, belum yang bloom perfectly.


Naik Kereta

Setelah makan siang dan sholat dhuhur di Todai -lebih tepatnya sholat di lorong-lorong kampus (cek tips tempat sholat saat di luar negeri), maka perjalanan pun dilanjutkan menuju Odaiba. Oh ya perlu untuk diketahui ya temen-temen, Odaiba ini merupakan sebuah pulau buatan yang memang dikhususkan untuk atraksi turis & hiburan. Nah lho, klo itu sebuah pulau, gimana caranya kesana dong? Berenang? Naik kapal? Atau naik helikopter? Jawabannya adalah NAIK KERETA. Yes, jadi pemerintah Jepang membangun semacam jalan di atas laut gitu untuk menghubungkan Tokyo dengan Odaiba. Kece banget dong!
Monorail
Nah jalan ini sebenarnya bisa dilalui berbagai macam moda transportasi seperti kendaraan pribadi, bis, kereta (monorel), dan kaki. Wutt kaki??? Yes benar, jadi klo misal kalian merasa punya banyak waktu dan energi, atau merasa ingin menikmati suasana senja sambil jalan kaki menembus laut bersama sang terkasih, maka jalan kaki ini sangat direkomendasikan hahaha. Berhubung gw nggak ada "sang terkasih", dan gw pun g punya kendaraan pribadi, maka jadilah gw memilih naik kereta aja. Tapi serius lho, menurut gw keren banget ini pemerintah Jepang bangun infrastrukturnya. Jadi jalan yang dibangun itu nggak hanya mengakomodir buat kendaraan pribadi aja, tapi juga kereta dan pejalan kaki. Si jalan ini terbagi menjadi 3 lorong yaitu lorong buat jalan raya, lorong buat kereta/monorel, dan lorong buat pejalan kaki (bukan trotoar ya). Jadi masing-masing jalan inipun tidak menganggu satu sama lain, yang naik kendaraan pribadi bisa kebut-kebutan, yang jalan kaki pun bisa tenang dan aman, karena ya jalannya sudah dipisah. Standing applause deh buat para civil engineer yang merancang ini.


Patung Liberty

Nah setiap berkunjung ke Odaiba, nggak afdhol kalau nggak foto di patung Liberty ala ala ini. 

Odaiba
Liberty Statue
Yah bisa juga lah buat panjat sosyel, bilangnya sih di New York, padahal mah di Odaiba 藍. Atau bisa juga buat tebak-tebakan "hayo tebak aku lagi dimana?". Kalau ada komentator yang jawab benar, bisa dikasih hadiah piring cantik #halahapasihjayus.



Gundam

Oke buat para pecinta Gundam di luar sana, kayaknya tempat ini masuk di list liburan kalian deh ya. 

Odaiba
Gundam
Nah patung gundam yang ada di Odaiba bukan hanya sekadar patung, melainkan bisa bergerak dan berganti pose di jam-jam tertentu. Biasanya nih guys, kalau udah mendekati jam jam mau ganti pose, banyaaaaaak banget orang yang standby buat merekam entah untuk koleksi pribadi, dipamerin ke temennya yang fans gundam buat manas-manasin (ini kasus nyata di temen gw ) , atau buat sekedar update di medsos. Di sini juga lumayan sulit ya kalau mau foto, soalnya banyak banget orang-orang mau foto dengan berlatarkan gundam ini.



Shopping: Aqua City, Diver Plaza


Okeiiii, disini ada beberapa pusat perbelanjaan yang menarik untuk dikunjungi. Jadi buat para wisatawan yang doyan belanja & ingin borong oleh-oleh bisa langsung serbu disini.

Odaiba
Shopping
Klo gw sendiri belanja beberapa titipan temen & makan di stand Hanamaru Udon. Nah, buat temen-temen yang ingin cari makanan halal di Jepang, kalian bisa banget berkunjung di Hanamaru Udon ini karena beberapa menunya inshaAllah halal seperti Kake Udon, Tamago Udon, dan gw lupa sisanya . Harganya pun sangat terjangkau, bahkan lebih murah dibanding Marugame Udon di Indonesia. Dan oh ya, si Hanamaru Udon ini juga banyak banget franchise-nya di seluruh penghujung Jepang, jadi mudah dicari.



Night View Odaiba

Sebenarnya masih banyak spot-spot menarik di Odaiba yang bisa dikunjungi, seperti Fuji TV, museum, dll. Cuman karena gw sudah terlampau capek (berdiri nontonin konser band Jepang nggak tau apa di depan Diver Plaza) gw memutuskan pulang aja sambil nanti cari makan malam haha.
Konser ala ala
Odaiba
Night View Odaiba
Odaiba
Gundam Night View
Nah berhubung waktu itu adalah peralihan antara musim dingin dengan musim semi, maka di Odaiba banyak sekali spot-spot illuminations khas musim dingin (bisa juga cek foto-foto illuminations di Tokyo Dome disini).



Makan Pakistani Food dekat Tokyo Tower

Oke, kalian masih ingat cerita gw waktu berkunjung ke Tokyo Tower dan menemukan resto pakistan halal yang enak? (Cek postnya disini ya). Nah waktu itu gw pergi bersama geng liqo gw, nah sedangkan di kesempatan ini gw lagi bersama geng anak UI, jadi gw meracuni mereka buat makan di tempat yang sama waktu gw makan bareng geng liqo hehe. Dan yah memang bukan pilihan yang salah. 

Makan-makan
Waktu itu kita beli paket makan dimana per orang sekitar 1500 yen (sekitar 180 ribu), dapet makanannya banyak banget doooong!!!! 1500 yen itu dapet nasi bumbu, roti Nan gede banget, jus jeruk, air putih (refill sepuasnya), sepotong ayam, dan 2 jenis kare. Mantappp banget nggak tuh, Guys?



Oke demikian cerita gw selama jalan-jalan menuju Odaiba. Semoga post ini bisa membantu kalian yang sedang merencanakan liburan menuju Odaiba.

Ba bhayyyy !!!!!

Wassalamualaikum Warrahmatullah Wabarakatuh