Assalamu'alaikum Warrahmatullah Wabarakatuh
Hai semuanya!! Akhirnya bisa nulis lagi beauty review ya. Nah, produk yang akan gw bahas hari ini adalah kombinasi produk The Ordinary yang paling terkenal yaitu Alpha Arbutin 2% + HA dan Niacinamide 10% + Zinc 1%. Dalam review ini, gw nggak akan mereview satu-satu kinerjanya melainkan mereview bagaimana kinerja mereka bila digunakan secara bersamaan. Tanpa lama-lama, langsung aja deh cekidot!
Konsep Brand The Ordinary & Tujuan Pemakaian
Gw salut sih sama konsep brand The Ordinary yang "to the point" dimana mereka langsung menjadikan nama bahan aktif utamanya sebagai nama produk-nya; jadinya kita sebagai konsumen pun langsung tahu kandungan si produk itu apa beserta fungsinya; sedangkan kebanyakan brand lain itu kita harus cek dulu komposisinya untuk tahu kandungan bahan aktif yang dipakai apa saja, misal: Wardah lightening series -> cek ingredients -> "Oh, ternyata lightening agent-nya adalah si licorice extract".
"To The Point"-nya Produk-Produk The Ordinary |
Memang sih, ke-to the point-an The Ordinary ini mungkin akan agak menyulitkan buat teman-teman yang baru masuk ke dunia per skincare-an karena memang masih awam dengan nama-nama bahan aktif beserta kegunaannya. Justru menurut gw, di sinilah seninya, kita dipaksa untuk belajar: untuk mencari tahu apa permasalahan dan kebutuhan kulit kita, lalu memutuskan untuk memilih bahan aktif mana yang akan kita pakai. Masih tetap bingung? Tenang saja guys, The Ordinary sendiri menyediakan panduan mengenai fungsi dan cara penggunaan produk mereka di websitenya, bisa dicek disini. Gw sendiri pun jadi lebih paham dengan dunia per-skincare-an gara-gara si The Ordinary ini. Sejak saat itu, gw pun lebih selektif memperhatikan komposisi tiap produk biar nggak sekedar kemakan iklan.
Harga
Untuk harga sebenarnya bervariasi ya tergantung tempat belinya dimana. Kalau gw sendiri pernah beli di salah satu star seller di Shopee, lalu terakhir gw beli via website Ponny Beaute. Nah Ponny Beaute ini adalah distributor resmi produk The Ordinary di Indonesia. Produk the Ordinary yang dijual disini pun sudah terdaftarkan di BPOM.
Website Ponny Beaute |
Makanya karena hal-hal tersebut, gw sebagai konsumen merasa lebih aman karena produk yang akan didapatkan terjamin keasliannya (-bukan berarti beli di shopee atau olshop lain itu produknya palsu ya, hanya saja kita harus lebih jeli untuk memastikan keaslian produknya). Sayangnya kalau beli di Ponny Beaute, harga produknya akan cenderung lebih mahal dibanding olshop-olshop lainnya. Berikut adalah harga produk jika beli di Ponny Beaute.
The Ordinary Alpha Arbutin 2% + HA Rp 200.000,00
The Ordinary Niacinamide 10% + Zinc 1% Rp 175.000,00
Kandungan dan Klaim
Untuk produk yang pertama tentunya sudah jelas bahwa kandungan utamanya adalah Alpha Arbutin 2% dan Hyaluronic Acid (HA). Alpha arbutin merupakan bahan aktif yang kegunaannya sebagai agen pencerah. Sesuai dengan kegunaannya, klaimnya menyebutkan bahwa produk ini memiliki fungsi untuk mengurangi penampakan noda hitam dan hiperpigmentasi. Kandungan Alpha Arbutin sebesar 2% tergolong cukup tinggi dibanding produk kecantikan lainnya yang biasanya berada di kisaran 1%. Selanjutnya kandungan bahan yang kedua adalah hyaluronic acid (HA) dimana pihak Deciem (produsen) menyebutkan HA disini berfungsi untuk mengoptimalkan "transportasi" alpha arbutin ke kulit kita. Selain itu, HA juga berfungsi untuk menghidrasi kulit sehingga membuat kulit terlihat lebih kenyal. Komposisi lengkap dari The Ordinary Alpha Arbutin 2% +HA bisa dilihat di gambar di bawah.
Selanjutnya produk kedua, kandungan utamanya adalah Niacinamide 10% dan Zinc 1%. Niacinamide atau vitamin B3 juga merupakan agen pencerah, oleh karena itu klaim produknya pun menyebutkan bahwa produk ini akan membantu menghilangkan kemerah-merahan dan warna kulit tidak merata pada kulit. Sedangkan kandungan zinc berguna untuk mengatur produksi sebum, oleh karenanya zinc pun disinyalir dapat membantu mengurangi produksi jerawat dan memperkecil penampakan pori-pori. Komposisi lengkap dari The Ordinary Niacinamide 10% + Zinc 1% bisa dilihat di gambar di bawah ya.
Packaging
Ini dia tampilan dari box the Ordinary: bentuknya simple, informatif, dan to the point. Berhubung gw beli si produk The Ordinary-nya di Ponny Beaute, maka di bagian atas packaging terdapat segel dengan keterangan waktu kadaluarsa, cara penggunaan, dan barcode BPOM-nya.
Front-View Box |
Segel |
Selanjutnya ini adalah tampilan dari botol The Ordinary yang juga simple, informatif, dan to the point. Bentuknya berupa botol kaca yang berisi 30ml produk, serta dilengkapi dengan pipet di bagian atasnya. Keberadaan pipet ini pun sangat membantu kita untuk mengatur jumlah penggunaan produk yang akan diaplikasikan ke muka.
Botol The Ordinary |
Bentuk dan Tekstur
Untuk bentuk produknya, keduanya berupa cairan bening. Ada beberapa orang yang berbagi pengalamannya bahwa produk The Ordinary Niacinamide yang mereka pakai lama kelamaan berubah warna menjadi kekuning-kuningan. Nah untuk kasus gw sendiri, sampai produk di botol habis pun, si cairan produknya masih tetap bening transparan. Gw sendiri nggak tahu ya kenapa ada kasus yang produknya berubah menjadi kekuningan, entah memang produknya "terurai" atau rusak akibat sebab tertentu atau produknya tidak asli, -gw nggak tahu.
Selanjutnya untuk masalah tekstur, keduanya berupa cairan kental. Tapi kalau misal gw bandingkan, seri Alpha Arbutin lebih kental dibanding si Niacinamide. Jadi klo misal lagi ditetesin ke muka, si Niacinamide ini akan lebih mudah jatuh mengalir ke bawah dibanding si Alpha Arbutin.
Penggunaan & Penyimpanan
Untuk cara penggunaan cukup simple: kita tinggal teteskan beberapa tetes produk menggunakan pipet ke kulit wajah kita atau bagian tubuh yang lain. Gw sendiri memakai sekitar 3 tetes: 1 tetes masing-masing di pipi kanan dan kiri, lalu 1 tetes di dahi; yaudah deh selanjutnya tinggal diratakan ke seluruh wajah. Nah biar aman dan mencegah ketidak-cocok-an, dari pihak produsen sendiri menyarankan untuk melakukan patch testing alias uji coba dulu sebelum diaplikasikan ke kulit wajah. Gimana cara melakukannya? Kalau gw sendiri biasa melakukan patch testing di daerah bawah telinga. Jadi gw tetesin 1 tetes ke kulit di bawah telinga kemudian diamati selama 24 jam apakah ada efek inflamasi atau tidak; kalau tidak berarti kita bisa lanjut memakainya ke kulit wajah. Alasan gw memilih kulit di bagian bawah telinga untuk patch testing adalah: gw beranggapan kulit di daerah situ memiliki karakteristik yang mirip dengan kulit wajah karena posisinya yang dekat sehingga cocoklah jadi lokasi "simulasi", selain itu kalaupun terjadi hal yang tak diinginkan yaitu inflamasi akibat patch testing maka lokasinya tersembunyi jadi nggak kelihatan wehehe (fyi, gw pakai jilbab).
Nah selanjutnya akan muncul pertanyaan: jika 2 produk the ordinary ini digunakan secara bersamaan, maka manakah produk yang digunakan terlebih dahulu? Atau bisa dicampur bersama-sama? Lalu, untuk pemakaianya apakah boleh pagi dan malam? Nah, dari pihak Deciem sendiri menuliskan di websitenya bahwa baik seri Niacinamide maupun Alpha Arbutin dapat digunakan di pagi maupun malam hari, dengan catatan tidak dicampur dengan produk skincare yang mengandung vitamin C (-karena niacinamide dapat merusak kinerja vitamin C, jadinya percuma juga makai produknya). Untuk penggunaannya, berdasarkan info-info yang gw dapat (-salah satunya dari seorang beauty vlogger yang berprofesi sebagai dokter yaitu Danang Wisnuwardhana), penggunaan diawali dulu dengan Alpha Arbutin, lalu setelah dipastikan produknya telah meresap sempurna ke kulit, maka kita bisa lanjutkan dengan si niacinamide.
Untuk proses penyimpanan, tidak ada instruksi khusus dari pihak Deciem; tapi gw sendiri menyimpan produk-produk tersebut di daerah yang tidak terkena sinar matahari langsung karena gw takut paparan sinar matahari bisa merusak atau mengurangi fungsionalitas produknya (-ini gw belum bisa konfirmasi ya, kapan-kapan gw update kalau udah tahu kebenarannya)
Review Penggunaan
Oke kita sekarang ke intinya nih: bagaimana pengalaman gw selama memakai kombinasi produk The Ordinary ini? Apakah memuaskan?
Pertama gw mau cerita tentang alasan gw mencoba kombinasi duo produk The Ordinary ini yaitu dikarenakan muka gw tiba-tiba ditumbuhi jerawat gede-gede secara serentak. Posisinya saat itu gw abis sakit gejala typhus, dan entah kenapa setelah selesai konsumsi obatnya malah tumbuh banyak jerawat di muka padahal sebelumnya baik-baik aja. Nggak cuman jerawat, muka pun tiba-tiba berubah jadi kusam. Udah berjerawat, kusam lagi. Duh! Kejadian itu pun terulang lagi sekitar setengah tahun kemudian dimana gw kembali lagi terserang typhus. Sepulang opname dari rumah sakit, kembali tumbuh jerawat gede-gede secara serentak di muka. Gw nggak tahu ya apakah ini memang kebetulan aja atau ada hubungannya dengan sakit atau obat typhus yang gw konsumsi. Gw pernah nanya ini ke dokter, dan dokternya jawab (-entah bercanda atau serius) kalau itu mungkin penyebabnya gw yang jarang mandi selama sakit -,-. Dok, plis deh :"
Selama 2 insiden itu, gw memutuskan untuk menggunakan kombinasi 2 produk The Ordinary ini. Pikiran gw waktu itu sih: kandungan Zinc bisa membantu mengurangi jerawat gw yang lagi mateng-matengnya plus membantu mengecilkan pori, lalu sisa bekas jerawatnya bisa dihempas pakai kandungan niacinamide dan alpha arbutin-nya. Oh ya, saat menggunakan ini gw stop sama sekali penggunaan skincare lain yang sama-sama berbentuk cair (toner/essence, serum), jadi murni cuman pakai 2 serum ini aja. Kenapa? Ya karena gw kurang nyaman melayer-layer skincare terlalu banyak ke kulit, rasanya terlalu over -kasian kulitnya (gw penganut paham skincare minimalis). Selain itu, gw juga pingin mengamati secara jelas bagaimana efek kombinasi 2 produk ini terhadap kulit.
Hasilnya? Sesuai ekspektasi guys!! Jadi gw menggunakan kombinasi kedua produk itu selama 1,5 bulan (Alpha arbutinnya habis, sedangkan Niacinamide masih sisa sedikit) dan hasilnya: jerawat gw mengempes, bekas jerawat lama-kelamaan memudar, serta wajah yang makin kinclong. Duh masih inget deh betapa senengnya gw waktu itu! Gw nggak pernah berekspektasi kalau hasil yang gw mau bisa didapat dalam waktu yang singkat yaitu 1,5 bulan.
Ini dia foto dari minggu 1 ke minggu 3 (kiri ke kanan). Foto dilakukan di outdoor dengan matahari sebagai sumber cahaya. (Foto paling kiri sebenernya tidak "semuram" itu ya, mungkin saat itu kondisi sedang mendung jadi hasil fotonya agak lebih gelap). Oh ya foto yang tengah ini harusnya si jerawat lebih kelihatan jelas, tapi sayangnya saat itu gw lagi makai acne patch. Fyi, jerawat yang gw alami berupa jerawat tanpa mata atau blind pimple dan cystic acne.
Bisa dilihat kan dalam waktu singkat yaitu 3 minggu, jerawat yang ada di muka gw lama-kelamaan menghilang, bekasnya pun lama-lama ikut memudar, serta kulit gw semakin keliatan glowingnya *alhamdulillah. Namun, untuk masalah pori-pori, gw g melihat perubahan yang signifikan -pori-pori gw mah tetap segitu-gitu aja ukurannya.
Tadi kan foto penggunaan selama 3 minggu, lalu bagimana foto muka setelah selesai penggunaan produk? Nah ini dia fotonya (bawah) diambil tanpa menggunakan filter sama sekali. Foto yang kiri adalah foto indoor dengan lampu sebagai sumber cahaya sedangkan foto yang kanan adalah foto outdoor dengan matahari sebagai sumber cahaya.
Kesimpulannya, gw puas dengan kinerja kombinasi duo produk the Ordinary ini. Klaimnya terbukti, nggak cuman omdo aka omong doang. Itu kan tadi kelebihan, apakah ada kekurangannya? Yes ada, yaitu produk ini membuat kulit gw jadi kering. Oleh karenanya gw berhenti memakai kombinasi 2 produk ini di 1,5 bulan pemakaian, tidak hanya karena muka yang sudah "sembuh" melainkan juga gw nggak mau kulit muka jadi semakin kering. Yap, akhirnya setelah itu gw kembali lagi ke skincare daily gw yang biasanya yaitu Laneige Clear C Advance Effector dan Laneige Clear C Peeling Serum. Kekurangan lainnya terletak pada produk The Ordinary Niacinamide, entah kenapa setelah gw memakai produknya akan terdapat residu putih di muka gw. Hal ini sangat mengganggu ya kalau misal kita pakai produknya di pagi hari lalu kita beraktivitas dan bertemu orang-orang, maka akan nampak ada residu putih seperti daki #plakk di muka kita. Ini pun menyulitkan juga kalau misal kita akan bermake up setelah menggunakan The Ordinary Niacinamide karena base make up akan susah nempel atau ikut mengelupas gara-gara si residu putih tersebut. Dari sini gw akali dengan memakai si Niacinamide di pagi hari hanya apabila di hari itu nggak ada aktivitas di luar.
Repurchase?
Yes, definitely.
Klaim terbukti, harga pun bersahabat, kurang apalagi coba? Oh ya, repurchase yang gw maksud disini adalah apabila memang di masa depan muncul kasus jerawat gede lagi (semoga nggak usah aja deh. Aaaamiin). Kenapa gitu? Gw disini memposisikan The Ordinary sebagai "obat" dalam skincare regime gw, jadi bukan sebagai daily skincare; dikarenakan hal yang gw ungkapkan sebelumnya yaitu skincare ini menyebabkan kulit gw jadi kering, bahkan pernah saking keringnya ada beberapa bagian yang mengelupas.
Jadilah muncul dilema: gw senang sama keampuhannya, tapi disisi lain kalau dipakai lama-lama malah bikin kulit kering (padahal aslinya berminyak). Itulah kenapa gw jadikan kedua produk tersebut ebagai "obat" alias special treatment (-dari periode Desember 2018 - Mei 2020, gw udah beli Alpha Arbutin 2x dan Niacinamide 3x). Saat permasalahan jerawat udah kelar, gw ya balik lagi ke skincare regime gw yang biasanya yaitu Laneige Clear C Advance Effector dan Laneige Clear C Peeling Serum.
Cuap Cuap Terakhir
Nah itu dia review gw yang panjang kali lebar tentang produk The Ordinary Alpha Arbutin dan Niacinamide, semoga bermanfaat ya :)
Gw juga mau bilang kalau review ini hanya berdasar pengalaman di kulit gw, bisa jadi akan memiliki pengalaman yang berbeda di kulit yang berbeda pula.
Terakhir, sampai jumpa di post beauty review lainnya!!
Ciao bella!