Rabu, 25 April 2018

Kenapa Mudah Kesetrum Saat Musim Dingin?

Sering tiba-tiba tersengat listrik saat menutup pintu? 
atau saat memegang gagang tangga?
Atau malah, jangan-jangan teman kalian ikut kesetrum saat menyentuh tubuh kalian?

Trus gimana cara menghindarinya?


Tenang saudara-saudara !
Anda tidak hanya mengalami peristiwa itu sendirian, sayapun sudah khatam dengan per-setrum-an 😂
Tenang saja, peristiwa seperti ini bukan berarti kalian punya kekuatan super, peristiwa ini bisa dijelaskan secara ilmiah. Duileh.
Penasaran bagaimana? Cekidot !!

Listrik Statis

Nah sebelum kita mulai, marilah kita berkenalan dahulu dengan listrik statis karena listrik statis inilah yang membuat kalian kesetrum/tersengat listrik. Listrik statis sendiri mengacu pada muatan listrik yang terdapat pada permukaan suatu benda dan sifat dari muatan listrik ini adalah 'buildable' alias bisa nambah-nambah terus jumlah muatan listriknya. Hmm bagaimana bisa muatan listrik terus bertambah? Nah apabila permukaan tadi yang memiliki muatan listrik bertemu dengan sesama insulator maka yang terjadi adalah keduanya makin bertambah muatan, yang satu makin positif muatannya, yang satu makin negatif. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat di gambar di bawah ini.

Electric Shock in Winter
Gambaran Listrik Statis di antara Insulator

Nah gambaran lebih jelasnya bisa dilihat di gambar di atas dimana saat 2 insulator berkontak (digosok-gosok) yaitu kain dan batang plastik maka yang terjadi adalah kain menyumbangkan elektronnya ke batang plastik. Karena kehilangan elektron (muatan negatif) maka kain menjadi bermuatan positif sedangkan karena platik menerima elektron membuatnya bermuatan negatif. Oh, ya, insulator itu adalah benda-benda yang tidak dapat menghantarkan listrik ya guys. 

Electric Shock in Winter
Deg-Degan pas Mau Buka Pintu 😱

Nah, analoginya sama juga dengan kenapa tubuh kita bisa bermuatan listrik. Jadi kontak/gesekan antara tubuh kita dengan baju/sepatu/selimut yang merupakan insulator menyebabkan penumpukan muatan listrik yang siap untuk 'menyetrum' kita kapanpun. Hmm bagaimana muatan listrik tersebut bisa menyetrum? Ini dia yang ditunggu-tunggu, saat tubuh kita yang sudah dipenuhi dengan muatan listrik kemudian bertemu dengan bahan yang bersifat konduktor seperti logam, gagang pintu, gagang tangga, pintu lift, dan kawan-kawannya; maka yang terjadi kemudian adalah loncatan muatan dari tubuh kita ke konduktor yang menyebabkan perasaan kesetrum. Makin besar muatan yang sudah kita simpan, maka makin terasa-lah 'kesetrum'nya. Disini gw udah pengalaman kesetrum mulai dari bunyi kesetrum yang cuman 'tik' hingga yang 'cetak' 'pletak' sampai-sampai orang seruangan kaget denger bunyi tangan gw yang kesetrum karena saking kerasnya 😑

Electric Shock in Winter
All about Static Electricity

Hal ini pun mengakibatkan gw suka ketakutan kalau mau buka pintu dan selalu menyediakan waktu sekian detik sebelum buka pintu untuk menyiapkan diri menghadapi kejutan listrik 😅. Pengalaman gw selama kesetrum tidak cuman berhenti saat megang benda-benda berbau besi, melainkan temen gw pun suka ikut-ikutan kesetrum klo nggak sengaja dia nyentuh tangan gw atau ya emang dia sengaja mau nyentuh tangan gw biar gandengan gitu ekekekek tapi yang terjadi kemudian dia malah kesetrum 😆. Hal annoying lainnya adalah saat gw mau menyisir rambut, habis disisir bukannya makin rapi tapi malah makin mengembang berdiri kayak singa. Yah, mungkin dari kalian ada yang inget dengan praktikum listrik statis entah pas SD atau pas SMP dimana kita menggosok-gosokkan penggaris/sisir ke rambut/potongan kertas; dan yang terjadi kemudian adalah rambut/potongan kertas tersebut terangkat mendekati penggaris/sisir. Pas dulu gw praktikum jaman sekolah, gw gagal membuat rambut gw untuk berdiri sehabis digosok sama penggaris, ya mungkin penyebabnya rambut gw terlalu lepek secara masih anak-anak yang suka panas-panasan. Dan sekarang yang terjadi kebalikannya: rambut gw berdiri. 

Musim Dingin = Kelembaban Udara Rendah = Udara Kering

Electric Shock in Winter
Musim Dingin di Tokyo
Nah, meskipun sebenarnya peristiwa tersetrum/tersengat listrik ini bisa terjadi kapan saja, namun saat musim dingin probabilitasnya makin tinggi. Hmmm, kenapa ya? Ternyata o ternyata, udara juga merupakan insulator dan makin kering udara tersebut maka makin kuat sifat insulatornya. Saat musim dingin, udara akan memiliki tingat kelembaban yang rendah sehingga mengakibatkan udara tersebut kering. Nah menurut yang gw baca, udara kering itu sifat insulatornya makin tinggi karena jumlah air yang terkandung di udara sedikit sehingga menghalangi elektron untuk berpindah tempat. Ditambah penggunaan heater di ruangan yang makin membuat udara makin kering. Beuhh mantap udah plus plus dah muatannya.

Sedangkan pada udara macam di Indonesia negara tropis dengan kelembaban udaranya tinggi yang berarti ada banyak kandungan air di udara sehingga elektron mudah berpindah dan mencegah terjadinya penumpukan elektron di suatu tempat misal di tubuh kita. Oleh karena itu, pada udara yang dingin, muatan elektron di tubuh kita sulit untuk berpindah sehingga makin lama makin menumpuklah muatan dan saat kita menyentuh konduktor terjadilah "PLETAKK !!" kesetrum. Yeeeahhh 😜

Electric Shock in Winter
Winter Outfits juga  Bisa Menyebabkan Kesetrum
Faktor lain yang menyebabkan peristiwa kesetrum makin menjadi-jadi saat musim dingin adalah pemakaian OUTFIT. Iya sih, kalau pas musim dingin enaknya pakai sweater, mantel, syal, kaos kaki wol, rajutan, dan segala yang berbulu-bulu; padahal justru outfit seperti itulah yang makin membuat penumpukan muatan makin menjadi-jadi. Nah terus pakai apa dong kalau winter? Baca Tipsnya di bawah yaw 😄

Bagaimana Menghindarinya

Berikut gw bagikan tips & trick bagaimana menghindari atau setidaknya me-minimalisir peristiwa kesetrum ini.
1. Pasang Humidifier
Ini dia bray tips yang pertama. Sebagaimana telah gw paparkan bahwa pada udara dingin memiliki tingkat kelembaban yang rendah yang kemudian makin meningkatkan sifat insulatornya. Oleh karena itu, dengan memasang humidifier bisa meningkatkan kelembaban udara sehingga bisa mengurangi kekuatan sifat insulator dari udara. 

2. Ganti Pakaian berbahan Wol/Rajut/Nilon/Polyester dengan KATUN
Tips selanjutnya adalah seberusaha mungkin mengganti bahan pakaian kalian dengan bahan katun. Yah meskipun bahan katun dengan bahan seperti wol, rajut, nilon, polyester; adalah sama-sama insulator, namun bahan katun memiliki sifat insulator yang lebih lemah bahkan cenderung netral dibanding jenis bahan-bahan tersebut sehingga bisa meminimalisir dampak kesetrum, at least mengurangi tegangan listriknya. Nah sebenarnya kalau yang ini gw agak kurang nurut sih, karena biasanya sweater atau rajutan secara penampilan terlihat lebih OK dibanding katun, kesannya unyu-unyu gimana gitu. #plakk. Secara kapan lagi bisa pakai sweater/rajutan unyu kalau nggak pas musim dingin hehehe. Jadi ya poin ini tergantung prioritas kalian mana yang lebih utama, penampilan atau kesehatan mental 😂

3. Pakailah Alas Kaki berbahan Kulit
Electric Shock in Winter
Usahakan pakai alas kaki berbahan kulit
Nah ini dia juga salah satu faktor penentu. Di pasaran ada berbagai macam bahan untuk alas kaki winter misalnya suede, rubber, leather/kulit, dan lain-lain. Pada alas kaki yang berbahan insulator, gesekan antara badan dengan alas kaki atau gesekan antara alas kaki dengan karpet berbahan wol semakin membuat penumpukan muatan makin menjadi-jadi. Untuk me-minimalisir kejutan listrik, bisa digunakan alas kaki berbahan kulit sehingga bisa mengurangi penumpukan muatan di kaki.

4. Peganglah Benda Besi Terus Menerus
What??? Pegang benda besi terus menerus? Kesetrum dong? 😱 Oke ini memang terdengarnya aneh si guys, tapi harus kita bedakan terlebih dahulu antara "memegang benda besi tiba-tiba setelah selama beberapa waktu tidak memegang benda besi" dengan "memegang benda besi terus menerus". Pada kasus pertama wajar apabila kalian kesetrum, karena pada tubuh kalian sudah terkumpul muatan kemudian menyentuh besi sebagai konduktor sehingga terasa kesetrum. Namun, di kasus kedua, karena kalian memegang benda besi terus menerus maka tidak terjadi penumpukan muatan/elektron sehingga dapat mencegah terjadinya electric shock alias kesetrum.

5. Nyeker
Tips terakhir dari gw adalah "nyeker" alias tidak memakai alas kaki. Hmm kok bisa? Jadi dengan kita nyeker, maka bagian kaki kita akan menyentuh lantai/ground/bumi sehingga muatan yang ada dalam tubuh kita akan disalurkan ke bumi sehingga tubuh kita kembali netral. Nah untuk prinsipnya mungkin kalian ingat pelajaran jaman SD/SMP dimana ada istilah "electricity grounding" dimana dalam sistem perlistrikan kita selalu menghubungkan perabot listrik ke tanah gunanya apabila ada kelebihan tegangan listrik bisa disalurkan ke tanah/bumi/ground sehingga lebih aman. Jadi tips ini bisa dicoba misal mau memegang gagang pintu, bisa sambil melepas alas kaki dulu hehehe jadi biar listriknya disalurkan ke ground/tanah.


Nah itu dia sharing beserta tips gw tentang Kesetrum saat musim dingin. Moga bisa bermanfaat buat kalian para pembaca budiman.Sampai jumpa di post-post gw selanjutnya. 😁



Salam Hangat,

-ceasafira-
Mahasiswa yang sedang berjuang menulis skripsi tapi karena muak, 
memilih untuk membuat artikel tentang kesetrum 😋





Senin, 09 April 2018

6th Week In Japan: Jalan Jalan ke Kamakura

Dibanding tempat-tempat wisata lain yang udah pernah gw kunjungi di Jepang, gw rasa Kamakura inilah yang paling dabest. Wiii, kok bisa? Yap, meskipun dari segi biaya entah itu transportasi maupun tiket masuk ke objek wisata adalah paling mahal kalau dibandingkan dengan destinasi-destinasi sebelumnya, Kamakura tetap menang. Oh ya, Kamakura inilah destinasi pertama gw yang keluar dari perfektur Tokyo karena Kamakura sendiri terletak di Perfektur Kanagawa. Apa sih yang bikin Kamakura keren banget dan wajib dikunjungi? Yes, disinilah gw pertama kalinya lihat bunga sakura karena sakura di Tokyo belum tumbuh/mekar, selain itu Kamakura memiliki sebutan "Kyoto of the East" dikarenakan Kamakura dipenuhi banyak sekali objek wisata berbau tradisional dan atmosfir pedesaan seperti Kyoto. Trus darimana sebutan "East-nya"? karena Kamakura sendiri terletak di dekat Tokyo yang dimana merupakan wilayah bagian timur di Jepang.

Terlalu banyak objek wisata yang ada di Kamakura, bahkan gw bingung pas bikin itinerary mau kemana aja karena rata-rata objek wisata tutup pada pukul 5 sore dan dengan posisi objek wisata yang tersebar di seantero Kota Kamakura makanya gw terpaksa kudu menseleksi dan milih objek wisata apa aja yang harus dikunjungi dalam 1 hari kunjungan. Eits, kenapa nggak nginep aja biar bisa full keliling Kamakura? Yah gimana lagi cyyn, saya mahasiswa miskin tak punya duit buat sewa hotel. Hehehe. Yap, sebelum gw cuap-cuap lebih jauh gw mau pamer dulu foto bunga sakura di Kamakura hahaha. Ini dia, tadaaaa.


Kamakura
Bunga Sakura yang Mulai Mekar di Kamakura
Nah, tapi tenang aja gw udah berusaha semaksimal mungkin bisa berkunjung dan keliling Kamakura mulai dari ujung kota ke ujung lain kotanya hahaha. Oh ya gw lupa bilang kalau Kamakura sendiri bisa dibilang lumayan dekat dari Tokyo yaitu di sebelah selatannya Tokyo. Untuk menentukan itinerary ke Kamakura, gw pake panduan dari Kamakura Travel Map yang gw download di Google, bisa dilihat di gambar di bawah. Panduannya bisa dibilang cukup representatif, jadi kita bisa punya bayangan untuk turun di stasiun apa dan berapa biaya yang dikeluarkan unuk memasuki tiap objek wisata.

Kamakura
Panduan Lengkap Jalan-Jalan ke Kamakura

Gw lupa berapa duit yang gw habisin buat transportasi ke Kamakura dari Tokyo tapi yang pasti antara 1000-1500 yen untuk sekali jalan. Jadi buat perjalanan PP persiapkan aja duit sekitar 3000 yen untuk transportasi. Eh tapi jangan ngeluh dulu dengan harga transportasinya, pokoknya 3000 yen benar-benar worthed lah buat Kamakura. Nah tuh kan gw kebanyakan cuap-cuap lagi, yak langsung cekidot aja !

Kencho-Ji Temple

Oke inilah destinasi pertama gw, untuk kesini gw turun di stasiun Kita-Kamakura yang merupakan stasiun pertama kali dilewati saat memasuki daerah Kamakura dari arah Tokyo. Perjalanan menuju Kamakura dari arah Tokyo memakan waktu sekitar 1,5 jam. Nah kalau ada kata "Temple" berari dia adalah rumah ibadah untuk penganut agam Budha, sedangkan kalau "Shrine" adalah untuk agama Shinto. Dan biasanya orang Jepang menganut 2 kepercayaan ini ya meskipun orang Jepang sekarang rata-rata tidak memiliki agama/kepercayaan dan menjadikan berkunjung ke Temple/Shrine atau bahkan merayakan natal sebagai tradisi (kata temen lab gw yang orang Jepang). Pas gw nyampe di stasiun Kita-Kamkura gw benar-benar ngerasain atmosfir yang sangat berbeda dibanding Tokyo. Kalau di Tokyo stasiun pasti besar, padat, dan ramai. Nah stasiun Kita-Kamakura ini super slim dan deso-deso gimana gitu, bentuknya cuman segaris doang macam stasiun KRL Pancasila. Pemandangan di sekitar stasiun juga yang deso-deso gimana gituu.

Kamakura
Stasiun Kita-Kamakura
Kamakura
Jalanan Khas Pedesaan keluar dari Stasiun Kita-Kamakura
Nah lokasi Kencho-Ji Temple dengan Stasiun Kita-Kamakura sangatlah dekat, dengan jalan kaki hanya membutuhkan waktu kurang dari 5 menit. Oh ya, Kencho-Ji Temple ini merupakah salah satu temple terbesar di Kamakura. Biaya masuk menuju temple adalah 300 yen. Saat pertama kali masuk temple, maka akan disambut oleh gerbang yang gw nggak tahu apa namanya.

Kamakura
Tiket Masuk Kencho-Ji Temple

Kamakura
Gerbang Menuju Kencho-Ji Temple

Wilayah di dalam temple sangatlah luas. Jangan tertipu dengan pintu masuk temple ini yang bisa dibilang kecil, saat kalian masuk ke dalam temple barulah sadar kalau temple ini benar-benar luas dan panjang. Oh ya, pas masuk ke temple, pengunjung akan diberi semacam guide map tentang apa saja yang bisa ditemukan di temple. Oh ya, disinilah gw lihat bunga sakura mekar uhuyyy. Nah tanpa babibu bisa langsung cek ajalah foto dibawah.

Kamakura
Sakura di Kencho-Ji Temple

Kamakura
Kencho-Ji Temple

Kamakura
Spot di Kencho-Ji Temple



Meigetsuin Temple

Perjalanan pun gw lanjutkan menuju Meigetsuin Temple yang terkenal bunga hydrangea-nya. Kayak gimana sih bunga hydrangea? Itu tuh yang biasanya ada di puncak yang bentuknya bola-bola. Nah sayangnya, karena gw kesini pas winter, gw kebingungan kemana si bunga hydrangea kok nggak kelihatan batang hidungnya padahal kalau gw lihat di google, temple ini benar-benar dipenuhi dengan bunga hydrangea. Yap, tak lain dan tak bukan, dikarenakan winter bunga hydrangea tidak tumbuh. Yahhh. Padahal gw udah bayar 300yen buat tiket masuk demi lihat bunga hydrangea.

Kamakura
Ekspektasi

Kamakura
Realita: Bunga Hydrangea yang Kering Kerontang :"(
Yah nggak papalah, memang ya, paling bagus ke Jepang itu pas musim semi atau setidaknya musim gugur lah, jadi pemandangannya bisa cantik-cantik entah itu bunganya atau warna-warna dan musim gugur. Yap, meskipun begitu temple ini cukup bagus kok dan yah, sebenarnya ada spot buat foto ala-ala lagi minum teh gitu, cuman karena mahal biayanya sekitar 1000 yen, nggak jadi deh *dasarkismin. Nah ini gw langsung kasih aja lah ya foto-foto di Meigetsuin Temple.

Kamakura
Orang-Orangan Sawah

Kamakura
Taman Zen = Taman Khas Jepang

Kamakura
Bangku berlatar Bunga Ume
Kamakura
Eksis
Kamakura
Patung

Oh ya gw mau cuap-cuap dikit nih, bisa dilihat di salah satu foto yang gw upload ada satu yang bercaption "Taman Zen". Nah fyi, Taman Zen ini adalah taman yang memiliki desain khas Jepang. Hmm apa sih uniknya? Bisa dilihat di gambar kalau taman Zen ini menggunakan kombinasi antara batu, pasir, dan semak-semak/tanaman untuk membentuk lansekapnya. Jadi ceritanya. pasir yang ada di taman ini melambangkan air dimana bisa dilihat dari adanya pola "sisiran" pasir yang membentuk riak-riar air. Nah, kalau ingin lihat taman tipe seperti ini, biasanya satu lokasi dengan kuil/temple zen contohnya si Meigetsuin temple ini.

Hachimangu Shrine

Nah, untuk menuju Hachimangu Shrine, gw kudu berpindah dari stasiun Kita Kamakura ke stasiun lain yaitu stasiun Kamakura. Pas gw kesini, lagi ada upacara pernikahan dan upacara agama di shrine-nya jadilah gw nggak masuk ke dalam. Pas gw kesini ada semacam stand-stand makanan di luar shrine, nah jadinya disini gw yang udah bosen sama shrine dan temple' memilih untuk beli makanan aja di luar shrine. Yeah.

Kamakura
Perjalanan Menuju Hachimangu Shrine
Makanan yang gw beli disini adalah manisan sejenis ringgo ame, cuman bedanya disini buah yang dipakai untuk manisan adalah anggur dan strawberry. Harganya pun murah banget guys, yang anggur cuman 100yen dan strawberry cuman 200 yen. Bisa dilihat gambarnya dibawah.

Kamakura
Manisan Strawberry

Kamakura
Manisan Anggur 100 yen


Kosoku-Ji Temple

Dari stasiun Kamakura, gw beralih ke Stasiun Hase. Di stasiun ini gw berkunjung ke 2 temple yaitu Kosoku-Ji Temple dan Kohtoku-In Temple. Di Kosoku-Ji Temple inilah gw melihat banyak bungan sakura yang mulai mekar padahal saat itu masih bulan Februari. Lokasi Kosoku-Ji Temple ini antara stasiun Hase dengan Kohtoku-In Temple. Jadi kalau mau ke Kohtoku-In Temple bisa sekalian mampir dulu di Kosoku-Ji Temple.
Kamakura
Bunga Sakura yang Mulai Mekar di Taman Kohtoku-In Temple


Kamakura
Kohtoku-In Temple

Kohtoku-In Temple

Nah, rata-rata orang yang berkunjung ke Kamakura, menjadikan Kohtoku-In Temple sebagai tujuan utamanya. Jadi Kohtoku-In Temple ini semacam landmark-nya Kamakura dengan patung Budha-nya yang super besar. Pokoknya kalau di Kamakura, rata-rata souvernir yang dijual ada gambar/ornamen si patung Budha ini.

Kamakura
Patung Budha Besar Landmark Kamakura
Kohtoku-In Temple
Tiket Masuk

Enoshima-Beach

Nah akhirnya sampelah ke tujuan terakhir gw di Kamakura yaitu Enoshima-Beach. Pantai ini letaknya lumayan dekat dari stasiun Hase (arah berlawanan dengan Kohtoku-In temple). Yap, disini gw sekalian nunggu sunset (padahal nggak kelihatan sunsetnya -,-). Anehnya, meski saat itu gw lagi musim dingin dengan suhu sekitar 5C, masih aja ada orang-orang yang surfing di pantai ini. Beuhh.

Kamakura
Surfer

Kamakura
Kapal di Pantai Enoshima

Kamakura

Nah, itu dia sepenggal perjalanan gw di Kamakura siapa tahu bisa jadi referensi buat agan-agan dan sista-sista yang ingin dan akan berkunjung ke Jepang.

Happy Vacation !!!