Kamis, 30 Januari 2020

Hal Menarik di Setiap Perjalanan Kereta Api

Assalamu'alaikum Warrahmatullah Wabarakatuh


Halo semuanyaaaa!!! 😄

Di post kali ini, gw mau agak berbeda nih dimana sebagai "anak anker" alias anak kereta (kereta api lho, bukan KRL) gw mau berbagi hal-hal menarik yang gw alami sebagai pengguna setia kereta api. Bisa dibilang, ada sesuatu yang magis (#cielah) dari kereta api, yang membuat kalian tetap akan kangen naik moda satu ini dibanding moda transportasi yang lain seperti pesawat, bis, atau mobil.

Pengalaman Kereta Api
Menunggu kedatangan kereta dengan berlatar pemandangan monas
Gw sendiri sudah naik kereta api dari semenjak gw ada di dalam kandungan 😂. Wadaw, kok bisa? Jadi orang tua gw tinggal di kota yang berbeda dengan kakek-nenek gw dan moda yang paling nyaman untuk berkunjung ke rumah kakek-nenek gw adalah kereta api; ditambah sekarang pun gw kuliah di ibukota yang sekali lagi membuat gw menggunakan moda kereta api untuk pulang kampung. Mungkin kalau dihitung sampai umur gw yang ke 23 sekarang ini, udah lebih dari 50 kali ya gw naik kereta api dengan berbagai macam kondisi dan bentuknya hahaha. 

Jadi, disini gw mau merangkum apa aja hal-hal menarik yang gw temui di kereta yang tentunya akan menjadi kenangan tersendiri buat gw untuk tetap kangen dan kangen lagi dengan kereta 😊.


1. Ticket War Tiap Mau Lebaran

Kalau di UI terkenal dengan istilah SIAK WAR, di dunia perkereta-api-an ada juga nih istilah yang gw bikin-bikin sendiri #plakk yaitu ticket war. Dibanding SIAK war yang bertujuan buat milih kelas dan dosen demi IP semester yang melegakan, si ticket War ini juga nggak kalah menegangkan buat memastikan kursi agar pulang kampung saat lebaran dengan selamat dan harga yang masih bersahabat. Sebelum pembukaan tiket, sedari 15 menit sebelumnya gw udah siap-siap dengan segala amunisi seperti internet, cemilan, dan berbagai macam gadget: laptop & hp semua dikerahkan untuk menghadapi war ini 😝. Website KAI atau traveloka udah gw refresh berkali-kali tiap 1 menit hahaha. Saat udah teng waktu bukaannya, gw langsung milih kereta dan kursi dan ngisi data-data secepat mungkin, kemudian langsung gw transfer atau lari-lari penuh kepanikan ke indomaret/alfamart buat bayar tiketnya karena waktu batas pembayaran cuman 38 menit 😆. 

Tentu saja segala sesuatu nggak selalu berjalan mulus, guys. 
  • Server down pas pembukaan tiket? Pernah. 
  • Ketiduran pas pembukaan tiket? Pernah (Mohon dimaklumi guys, pembukaan tiketnya itu jam 12 malam huhu). 
  • Udah lari-lari ke indomaret/alfamaret tapi ternyata disana antre panjang yang berakibat waktu habis dan nggak dapat tiket? Pernah. 
  • Udah lari-lari ke indomaret/alfamaret tapi ternyata lagi nggak berfungsi layanan bayar tiketnya? Pernah. 
  • Lagi buru-buru panik ngisi data diri KTP dan kawan-kawannya tinggal check out, tiba-tiba ke-out sendiri karena tiketnya udah habis? Pernah.
  • Terlalu lama galau milih kursi antara deket jendela atau deket jalan sampai akhirnya kehabisan tiket? Pernah.
  • Nggak ada masalah teknis apapun pas milih tiket atau masalah galau pilih kursi yang mana, tapi ada masalah kantong kering alias nggak punya duit buat beli tiket? Pernah 😆.
Pengalaman Kereta Api
Perjuangan demi selembar tiket
Nah ticket war ini cuman terjadi pas lagi high season aja ya macam lebaran, kalau di hari biasa mah santai-santai aja. Kalau dulu pembukaan tiket itu 3 bulan atau 90 hari sebelum hari keberangkatan, kalau sekarang di aturan yang baru pembukaan tiket itu 1 bulan atau 30 hari sebelum keberangkatan. Apa akibatnya kalau kalah dalam ticket war? Ya antara nggak dapat tiket atau dapat tiket tapi dengan harga yang mahal (di kereta api ada subclassnya, dimana kalau kita telat atau terlambat beli harga tiket maka akan dapat harga yang lebih mahal).


2. Tiket Tanpa Kursi

Fenomena tiket tanpa kursi ini cuman terjadi pas jaman dahulu, jaman sebelum Ignasius Jonan jadi Dirut KAI. Ini sebenernya bukan pengalaman yang menyenangkan ya, tapi kalau diingat-ingat lucu juga haha. Jadi jaman dulu, PT. KAI nggak cuman menjual tiket yang benar, tapi juga menjual tiket tanpa ada kursi -entah apa alasannya PT KAI kok bisa jualan tiket begitu. Namun, sejak Dirutnya Pak Ignasius Jonan, perlahan kereta api jadi jauuuh lebih rapi, termasuk penertiban tiket.

Gw sendiri pernah di kedua pihak: yang dapat tiket "benar" dan dapat tiket tanpa kursi. Pas gw dapet tiket yang emang "benar", gw jujur suka kesal sama orang-orang yang nggak dapat kursi dan nebeng di gagang kursi gw, ganggu gitu lho (-pikir gw saat itu yang masih SD). Hingga kemudian ada momen di mana keluarga gw kehabisan tiket lebaran yang berakibat terpaksa beli tiket tanpa kursi. Waktu itu ibu ama adek gw duduk di lantai kereta, bapak gw berdiri dan mondar-mandir kesana-kemari (ya Allah kasian kalau inget ini), sedangkan gw? Gw duduk di gagang kursi seorang penumpang (ortu gw izin ama penumpang itu biar gw bisa duduk di gagang kursinya). Gw merasa nggak enak sama itu orang takutnya dia nggak ikhlas atau nggak nyaman ada gw disitu. Nah, lho; kualat kan? Hahahaha. 


3. Tidur Beralaskan Koran di Lantai Kereta

Pengalaman ini juga nggak terlepas dari jaman-jaman PT. KAI belum dipegang Pak Ignasius Jonan hahaha, yah pokoknya di jaman itu kereta masih berantakan dan amburadul deh. Jadi ceritanya nih kalau misal sekeluarga naik kereta kan otomatis milih tempat duduk buat 4 orang terus kursinya dibikin hadap-hadapan gitu (jaman dulu kursi masih bisa digeser ngadep belakang atau depan). Saat ingin tidur, berhubung tidur dengan posisi duduk itu sama sekali nggak enak, ya akhirnya gelar koran dong di bawah kursi (toh masih termasuk teritori kursi) dan bobok disitu dengan kaki bebas telentang wkwkwkwk. Ya Allah, kalau dingat-ingat sekarang  kok ngenes banget yaaa hahaha. Tapi yang gw herannya kok waktu itu gw merasa nyaman-nyaman aja tidur beralaskan lantai kereta yang keras dan nggak merasa jijik sama sekali. Ditambah dengan ayunan dan goyangan gerbong yang meliuk-liuk membuat tidur semakin pulas. Duh, kangen deh jaman-jaman begitu 😊.


4. Dengkul Ketemu Dengkul

Pengalaman ini hanya bisa didapat bagi teman-teman yang naik kereta ekonomi, yang naik bisnis-eksekutif atau bahkan priority-luxury dijamin can't relate. Terkadang gw merasa bahwa pengalaman unik macam gini cuman bisa didapetin saat kita nggak punya banyak uang ya hahaha, ada hikmahnya juga. 

Jadi nih guys, posisi duduk kereta ekonomi itu hadap-hadapan ada yang formasinya 4 orang hadap-hadapan dan ada juga yang 6 orang hadap-hadapan. Namanya juga ekonomi; udah sempit, hadap-hadapan, jarak antar kursinya deket pula; jadilah seringkali lutut ketemu lutut 😆. Wah kalau udah kayak gini, nggak enak banget deh, udah gitu kudu tahan selama berjam-jam bahkan belasan jam buat di posisi macam itu. Coba bayangin kalau yang ketemu lutut-lutut itu sama-sama cowok atau cewek-cowok yang nggak saling kenal? Kan awkward ya hahaha, udah mukanya hadap-hadapan ditambah dengkul yang saling sentuh-sentuhan, awkward maksimal atau risih makmisal. Untung kaki gw pendek ya, jadi gw mah nggak pernah menemui masalah macam gini hahaha. Ada solusi lain sih, yaitu kalian janjian ama penumpang di depan biar kakinya selisih-selisihan; tapi masalah baru muncul lagi: siapa yang bisa duduk dengan nyaman kalau ada kaki orang lain ada di dekat dengan selangkangan kalian? 😆. Nah lho, serba salah kan?


5. Rebutan Bagasi

Kalau lagi musim lebaran, jangan heran dengan pemandangan seperti ini: satu keluarga dengan banyak tas: koper ada, tas jinjing ada bahkan tiap anaknya bawa tas ransel masing-masing, ditambah entah berapa buah kardus (biasanya isinya oleh-oleh), dan sekarung beras. Nah kalau udah ketemu yang semacam itu dan kalian telat masuk gerbong, yaudahlah pasrah dan ikhlas aja kalau misal kalian nggak kebagian bagasi hahaha. 

Jadi pas jaman-jaman lebaran, emang wajar bakal banyak orang plus banyak juga bawaannya, jadi kita-kita nih yang jomblo dan single dengan barang bawaan cuman 1 ransel atau 1 koper aja harus berjuang biar dapat bagasi atau kalau nggak ya nggak dapat bagasi. Cuman masalahnya guys, tipe-tipe penumpang yang bawa banyak bawaan seperti ini, kereta belum datang aja mereka udah baris di peron; apalagi pas keretanya dateng beuhhh mereka langsung lari secepat kilat buat ngetag bagasi. Ya jadilah orang macem gw yang nggak kuat adu serobot dan otot memilih untuk ngalah aja dan dapat bagasi seadanya, kalau nggak dapat bagasi pun yaudah gw taruh bawaan gw di bawah kolong kursi.
Pengalaman Kereta Api
Pemandangan bawaan penumpang khas mudik: kerdus-kerdus
Gw sebelumnya sempat kesal kalau ketemu yang macem gitu ya, mungkin harusnya ada aturan barang bawaan maksimal penumpang di kereta semacam di pesawat gitu; tapi sekarang mah gw udah biasa aja lagian cuman kejadian setahun sekali pas lebaran aja, atau bisa jadi barang yang mereka bawa itu adalah oleh-oleh yang udah diharapkan banget ama keluarga di kampung jadi ya udah nggak apa-apa. Peristiwa ini terjadi nggak cuman terjadi di 1 kelas aja ya, gw menemuinya baik itu di kelas ekonomi, bisnis, maupun eksekutif. Meskipun begitu, nggak bisa dipungkiri ya paling banyak di ekonomi.


6. Gerbong Restorasi aka Gerbong Makan

Ini nih mungkin spot favorit buat kalian anak-anak kereta. Memandang keluar jendela, melihat hamparan sawah sambil sesekali menyeruput teh panas, duuh nikmatnya. Gerbong restorasi juga bisa ya jadi tempat menghangatkan badan setelah kedinginan di kursi akibat AC yang dingin keterlaluan. Gw seneng banget nih disini, menikmati nasi goreng atau nasi rames yang lebih sering nasinya keras ditambah dengan segelas teh panas (literally panas) yang bisa membuat lidah terbakar sambil menikmati hamparan persawahan atau Laut Jawa sepanjang Jakarta-Semarang, apalagi kalau gerbong restorasinya lagi sepi jadi gw bisa semakin khidmat menikmati kesendirian ini hahaha.

Pengalaman Kereta Api
Menikmati santapan kereta di gerbong restorasi
Gerbong restorasi ini bisa menjadi awal mula sebuah cerita. Tak jarang orang bertemu dengan pasangannya di gerbong restorasi ini, membuat kaum-kaum jomblo jadi punya modus dan harapan terselubung saat mampir di gerbong restorasi. Tapi beneran lho, gerbong restorasi ini cocok buat jadi latar cerita, lihat aja berapa banyak film atau novel yang mengambil tempat di gerbong restorasi. Masih ingat dimana James Bond bertemu pertama kali dengan Vesper Lynd dalam Casino Royale? Ya di gerbong restorasi. Masih ingat dimana Hercule Poirot menjelaskan kecurigaannya tentang terjadinya pembunuh dalam Murder on the Orient Express? Ya di gerbong restorasi. Masih ingat dimana Angelina Jolie ketemu pertama kali sama Jhonny Depp dalam film The Tourist? Ya di gerbong restorasi. Masih ingat dimana Ray bertemu pertama kali dengan pujaan hatinya dalam Rembulan Tenggelam di Wajahmu? Ya di gerbong restorasi. Tuh banyak cerita kan di gerbong restorasi ^^

Pengalaman Kereta Api
Om James Bond dan Mbak Vesper yang ketemu di gerbong restorasi



7. Makanan Kereta

Sebenarnya sih nggak ada yang spesial juga dengan makanan kereta, nggak yang enak banget sampai terkenang gitu; justru yang terkenang adalah keheranan gw kok mau-maunya beli satu cup teh panas harga 15.000 yang mungkin isinya nggak nyampe 200 ml😆, overpriced-nya keterlaluan. Teh panas yang gw maksud disini beneran panas guys, jadi pas lagi dibikin sama pramusaji-nya beneran dicur-in langsung dari termos panas tanpa ada tambahan air dinginnya, kebayang nggak tuh sepanas apa XD; makanya gw baru bisa minum teh panas itu setelah menunggu 15 menit (sekaligus sebagai alasan untuk berlama-lama di gerbong restorasi).

Untuk makanan yang tersedia ada macam-macam ya, paling mainstream sih ayam goreng, nasi goreng, nasi rames, indomie, dan berbagai macam snack bermicin; meskipun begitu ada menu unik yang bisa kita temukan di kereta berupa makanan khas dari kota yang dilalui kereta tersebut. Contohnya untuk kereta jurusan Jakarta-Semarang, biasanya setelah kereta melalui Stasiun Cirebon, maka di restorasi akan disediakan empal gentong, salah satu kuliner wajib dicoba saat bertandang ke Cirebon. Gw pernah punya pengalaman saat puasa beberapa tahun lalu dimana saat itu PT KAI baik banget nyediain makanan buka puasa gratis buat penumpangnya, sayangnya sekarang udah nggak ada lagi.

Pengalaman Kereta Api
Alhamdulillah dapat menu buka puasa gratis dari PT KAI 😊
Sebenarnya secara keseluruhan bukan cita rasa makanan atau minuman yang menjadikannya menarik dan patut dikenang, melainkan bagaimana memori dari pengalaman itu sendiri: menikmati ayam goreng dengan daging yang alot ditemani dengan secangkir teh yang terlalu panas sambil menikmati alunan goyangan gerbong dan hamparan hijau persawahan.


10. Toilet Bolong

Pemandangan ini mungkin cuman ditemui di kereta ekonomi ya, kalau di bisnis dan eksekutif gw belum pernah menemui; itupun nggak semua kereta ekonomi seperti ini. Jadi guys, bentuk toilet di kereta itu bermacam-macam ya, ada yang jongkok ada yang duduk; dan ada pula yang bolong. Iya, bolong. Maksudnya? Jadi bentuknya cuman bolongan doang yang kemudian langsung terhubung ke rel kereta di bawahnya. Bisa bayangin kan kalau misal kalian BAK atau BAB dan kebetulan dapat toilet seperti itu? Ya langsung "plung" ke bawah. Sejak saat itu, gw jadi suka suudzon tiap liat kereta api lewat dan ada air yang mengucur dari bawah gerbongnya, jangan-jangan... 😆

Pengalaman Kereta Api
Eww bolong
Tapi pemandangan ini gw lihat uda beberapa tahun lalu ya, mayoritas toilet sekarang sudah punya sistem septic tank-nya sendiri jadi nggak otomatis "plung" gitu turun ke bawah.


11. Teman Seperjalanan

Berhubung selama 5 tahun terakhir ini gw seringnya naik kereta sendirian, jadinya gw selalu bertemu dengan orang asing sebagai temen duduk gw di kereta. Dari yang anak SMP, ibu-ibu, mbak-mbak, bapak-bapak, sampai kaki-nini. Ada yang dari awal naik sampai turun kereta, dieeem doang dan mainan hp; ada juga yang ramah dan ngajak ngobrol terus sampai nggak sadar udah 4 jam ngobrol; dan ada juga yang keponya keterlaluan entah kenapa 😅. Ada yang cerita mau ngunjungin cucunya di Semarang, ada yang cerita mau 'kulakan' baju di pekalongan, ada juga yang cerita anaknya sekarang lagi galau menentukan univ pilihan di jalur undangan, sampai cerita dari seorang direktur sebuah perusahaan mengenai pengalamannya menginterview berbagai macam jenis freshgraduate; yap selalu ada cerita dari teman seperjalanan.

Gw sendiri bukan tipe yang memulai pertama kali suatu percakapan saat di kereta, tapi gw pasti akan menanggapi dan tak segan untuk bercerita panjang lebar jika teman duduk gw memulai percakapan apalagi kalau dia terlihat menyenangkan untuk diajak ngobrol. Hal ini menjadi salah satu membuat gw penasaran kira-kira siapa ya yang nanti bakal jadi teman seperjalanan gw, apakah seorang pelajar, seorang ibu, seorang guru, seorang pedagang, atau yang lainnya. Kira-kira apakah kita nanti akan ngobrol panjang, ngrobrol seadanya, atau malah diam tak peduli sama sekali selama 6 jam perjalanan. Dan kira-kira ilmu atau wawasan apa yang akan gw dapat dari obrolan nanti, apakah hanya sekedar basa-basi atau pembahasan dalam mengenai suatu topik. Who knows?


12. Pemandangan

Pemandangan adalah hal nggak boleh luput gw sebutkan disini. Dimulai dari bentangan biru laut utara Jawa setiap menaiki kereta jurusan Jakarta-Surabaya; kemudian menikmati hijaunya persawahan berlatarkan pegunungan saat memasuki wilayah Kendal di kereta jalur utara; atau merasakan jantung yang deg-degan saat melewati Jembatan Cikumbang yang dikelilingi pemandangan indah khas parahyangan di kereta jurusan Jakarta-Bandung; atau merasakan pengalaman membelah perbukitan saat melintasi Purwokerto; dan masih baaaanyak lagi. Pengalaman yang menakjubkan bukan? Gw yakin mungkin ini menjadi salah satu faktor magis yang membuat orang untuk selalu kembali dan kembali menaiki kereta, terlepas dari berbagai macam moda transportasi yang tersedia.

Jembatan Sikumbang


Cuap Cuap Terakhir

Nah itu dia hal-hal menarik yang gw temukan di setiap perjalanan kereta api. Setiap orang punya anggapan sendiri mengenai apa yang dianggapnya menarik, jadi kalau misal kalian ada sesuatu yang menarik namun tidak dibahas oleh gw di post ini, kalian boleh banget cerita di komen di bawah :D.

Semoga tulisan ini bermanfaat ya! Sampai jumpa lagi!





- Safira CA -
Pelajar yang sedang berjuang menulis tugas akhir 
malah memilih mangkir demi menulis kenangan kereta yang tiba-tiba terpikir

Jumat, 10 Januari 2020

Antara Pubertas Dini dan Postur Tubuh Mini

Assalamu'alaikum Warrahmatullah Wabarakatuh



Oke pada post kedua di section Sci-Tech ini, gw mau membahas tentang pubertas dini atau dalam bahasa ilmiahnya adalah "precocious puberty". Kenapa gw membahas topik ini? Karena gw rasa di Indonesia masih kurangnya awareness dari orang tua terhadap kondisi pubertas anaknya dan gw berharap dengan adanya info ini, orang tua bisa melakukan deteksi dini apabila ada dari anaknya yang memiliki gejala-gejala pubertas dini dan bisa mencegah dampak yang ditimbulkannya. Disini gw bukan dokter atau praktisi kesehatan, gw cuman mau sharing karena gw memang punya concern di masalah ini hehe. Meskipun gw bukan orang yang punya latar belakang di bidang kesehatan, gw tetap berusaha sebisa mungkin agar informasi yang ditampilkan disini berasal dari sumber atau artikel imiah yang terpercaya. Oke, g usah lama-lama, langsung aja cekidot.


Apa itu pubertas dini? Kapan suatu proses pubertas dikategorikan "dini"?

Pubertas pada dasarnya merupakan kondisi dimana terjadi perubahan secara fisik, psikis, dan pematangan fungsi secara seksual. Proses pubertas disini meliputi pertumbuhan tulang dan otot, perubahan pada bentuk dan ukuran tubuh, serta terjadi perkembangan kemampuan tubuh untuk melakukan reproduksi. Pubertas dimulai pada range usia 8-10 tahun dan berakhir di range usia 15-16 tahun. 

https://bloximages.newyork1.vip.townnews.com/bendbulletin.com/content/tncms/assets/v3/editorial/7/21/721b3406-8f93-545f-beb9-e4609ca7b9d9/5de9a88d9ebc2.image.jpg?resize=400%2C533
Ilustrasi pubertas dini
Suatu kondisi dikatakan pubertas dini apabila pubertas sudah dimulai di usia kurang dari 8 tahun pada anak perempuan dan pada usia kurang dari 10 pada anak laki-laki. Contoh kasusnya adalah mulai tumbuhnya payudara pada anak perempuan 6 tahun. Pada kasus pubertas dini, gejala yang muncul tidak hanya berupa perubahan fisik (tumbuhnya payudara, membesarnya penis/buah zakar), melainkan juga dibarengi juga percepatan pertumbuhan tinggi tumbuh dan kematangan tulang. 



Kenapa pubertas dini harus segera ditangani?

Menurut gw, kasus pubertas dini bukanlah suatu kasus yang bisa dikesampingkan begitu saja, orang tua perlu waspada apabila mereka melihat adanya gejala pubertas dini pada anaknya. Sebagaimana sudah gw sebutkan sebelumnya, bahwa pada kasus pubertas dini akan diikuti oleh percepatan pertumbuhan tinggi tubuh dan kematangan tulang; hal ini akan menyebabkan proses pertambahan tinggi tumbuh cepat selesai bahkan berakhir sebelum mencapai potensi tinggi maksimalnya yang berakibat pada tinggi tumbuh akhir yang cenderung pendek.  Untuk masalah tinggi potensial seorang anak bisa dihitung dengan mempertimbangkan tinggi kedua orang tuanya, di internet ada banyak sekali kalkulator untuk perhitungannya, berikut gw kasih link untuk kalkulator prediksi tinggi badan.

Berdasarkan penelitian yang diterbitkan di jurnal The Journal of clinical endocrinology & Metabolism 2 menyatakan bahwa pubertas dini menyebabkan tinggi tubuh yang pendek bahkan didapati bahwa perempuan yang mengalami pubertas dini maka tingginya akan tidak lebih dari 151 cm dan bagi laki-laki maka tingginya tidak akan lebih dari 157,8 cm. Penelitian ini pun didukung oleh penelitian lain yang diterbitkan Jurnal Pediatrics dan Therapeutics 3, dimana penelitian dilakukan pada 586 anak perempuan yang mengalami pubertas dini, dimana didapat rata-rata tinggi yang mereka capai sekitar 149.4 cm padahal tinggi target berdasarkan perhitungan tinggi ayah dan ibu mereka adalah sekitar 157.8 cm. Dari sini terlihat terdapat perbedaan sekitar 8,4 cm dari tinggi prediksi/potensialnya. Pada penelitian ini juga didapatkan kesimpulan bahwa terdapat korelasi antara variabel tinggi tumbuh akhir seorang anak dengan waktu mulai menstruasi. Penelitian lain yang dilakukan pada tahun 2004 dan diterbitkan pada jurnal European Journal of Endocrinology menyebutkan bahwa menunda terjadinya pubertas dapat membantu meningkatkan tinggi tubuh akhir seseorang. Dari penelitian-penelitian yang sudah gw sebutkan di atas, jelas menyiratkan bahwa terdapat korelasi antara pubertas dini dengan tinggi tubuh yang pendek.

Ilustrasi emosional
Selain memengaruhi fisik yaitu tinggi tubuh akhir yang pendek, terdapat dampak lain yang disebabkan oleh pubertas dini yaitu dampak psikologis. Pubertas yang lebih awal terjadi, dapat menyebabkan si anak tersebut mengalami perubahan lebih dahulu dibanding anak-anak sebayanya, hal ini pun dapat memberikan tekanan psikologis sendiri pada anak. Contoh kasus yang bisa kita bayangkan adalah, pada anak perempuan usia 8 tahun yang telah tumbuh payudaranya terlebih dahulu dan lebih "terlihat" dibanding anak perempuan sebayanya, bisa membuat si anak tersebut merasa berbeda dari teman sebayanya atau bahkan menjadi bahan ceng2an oleh teman-temannya, tentunya hal ini pada sebagian anak akan menjadi tekanan psikologis sendiri, merasa malu, dan sebagainya. Bahkan pada beberapa literatur yang gw baca, pubertas dini cenderung memengaruhi perkembangan emosi anak dimana di masa dewasanya si anak tersebut berkembang menjadi pribadi yang emosional. Namun, untuk pernyataan ini baru gw temukan di artikel saja, gw belum menemukan penelitian yang bisa membuktikan korelasi ini.

Dari paparan di atas, tentunya kasus pubertas dini perlu menjadi concern bagi orang tua maupun calon orang tua agar bisa mencegah anak-anaknya mengalaminya atau segera menangani bila mendapati anaknya memiliki gejala pubertas dini. Memangnya apa saja penyebab dan gejala pubertas dini, lalu bagaimana cara penanganannya? Tenang aja, pertanyaan ini akan gw bahas satu-satu di bawah. Next! ->>>



Sebenarnya apa penyebab pubertas dini?

Penyebab pubertas dini lebih seringnya tidak dapat ditemukan; namun pada beberapa kasus (-yang itupun sangat jarang terjadi) pubertas dini dapat disebabkan karena infeksi, kelainan hormon, tumor, keabnormalitas-an atau luka pada otak. Pubertas dini atau prcocious puberty dapat dibedakan menjadi 2 jenis berdasarkan penyebabnya yaitu: 
  1. Gonadotropin-dependent Precocious Puberty
    Merupakan pubertas dini yang disebabkan terjadinya sekresi terlalu awal (premature secretion) dari hormon gonadotropin (hormon yang bertanggung jawab terhadap terjadinya pubertas). Berdasarkan literatur, para peneliti percaya bahwa kematangan yang terlalu awal pada hypothalamus-pituitary-ovaries axis-lah yang menyebabkan kelainan ini pada perempuan. Meskipun begitu, penyebab jelas kenapa bisa terjadi premature secretion dari hormon gonadotropin masih belum diketahui. Pubertas dini jenis inilah yang paling sering terjadi.
  2. Gonadotropin-independent Precocious Puberty
    Merupakan pubertas dini yang tidak disebabkan akibat sekresi terlalu awal (premature secretion) dari hormon gonadotropin (-itulah kenapa namanya "independent").
Ilustrasi hormon gonadotropin
Korelasi antara premature secretion hormon gonadotropin sebagai penyebab dari pubertas dini telah dibuktikan melalui penelitian yang dipublikasikan pada tahun 1999 di The Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism 2. Meskipun begitu belum diketahui dengan jelas apa penyebab dari premature secretion hormon gonadotropin pada tubuh.

Apa saja gejala pubertas dini?

Tentunya agar bisa aware terhadap pubertas dini, kita harus tahu apa saja gejala-gejalanya. Gejala dari pubertas dini sama dengan gejala pubertas pada umumnya hanya saja dimulai di usia yang lebih awal, yaitu kurang dari 8 tahun pada anak perempuan dan kurang dari 9 tahun pada anak laki-laki. Gejala-gejala tersebut antara lain:
  • Pertumbuhan payudara dan mentruasi pada anak perempuan
  • Pembesaran penis & buah zakar, pertumbuhan rambut, dan perubahan suara pada anak laki-laki
  • Pertumbuhan rambut pada kemaluan dan ketiak
  • Munculnya jerawat
  • Mulai muncul bau badan
Di luar tanda-tanda pubertas umum di atas, berdasarkan sumber yang gw baca terdapat gejala khusus yang muncul untuk kasus pubertas dini ini antara lain:
  • Si anak berubah jadi moody disebabkan perubahan hormon
  • Meningkatnya agresifitas pada anak
  • Si anak akan lebih tinggi dari anak-anak sebayanya (hanya pada awal saja)


Bagaimana cara diagnosis pubertas dini?

Apabila anda sebagai orang tua mencurigai bahwa anak anda mengalami pubertas dini maka hal pertama yang dilakukan adalah segera pergi ke dokter anak. Kemungkinan pemeriksaan yang akan dilakukan untuk diagnosa antara lain:
  • X-Ray
  • Pengukuran jumlah hormon gonadotropin (LH dan FSH), estradiol, testoterone, dan/atau tiroid.
  • Melakukan ultrasonografi pada kelenjar adrenal dan gonad (ovarium dan testis)
  • Melakukan tes pada Gonadotropin-stimulating-hormone (GnRH)
  • Melakukan magnetic resonance imaging (MRI)


Bagaimana cara penanganan pubertas dini?

Treatment yang dilakukan oleh dokter tentunya bertujuan untuk menghambat atau menghentikan proses pubertas dini yang sedang terjadi. Berdasarkan literatur yang gw baca, terapi yang digunakan salah satunya dengan terapi hormon menggunakan luteinizing-releasing hormone (LHRH). Hormon sintetis ini akan menghentikan proses kematangan seksual dengan cara mencegah kelenjar pituari untuk melepaskan hormon gonadotropin.



Nah itu dia sepenggal paparan gw tentang pubertas dini. Ya mungkin judul artikel ini terlalu lebay ya pakai kata "tubuh mini" hahaha, harusnya cukup tubuh pendek aja; tapi berhubung gw pingin judulnya punya rima yang asyik jadilah dibuat judulnya begitu biar menarik. 

Semoga yang gw tulis ini bisa bermanfaat buat kalian. Sampai jumpa di artikel gw selanjutnya dan jangan lupa cek artikel gw yang lainnya yaa. Bha bhayyyyyy


- Tulisan ini ditulis di dalam keremangan malam 
di atas rangkaian gerbong Argo Muria


Referensi:
D, L.-V., B, V., R, C. M., J, E. S., JD, F.-B., & C., M.-H. (2004). Onset of puberty at eight years of age in girls determines a specific tempo of puberty but does not affect adult height. Acta Paediatrica, 874-879.
Klein, K. O. (1999). Precocious Puberty: Who Has It? Who Should Be Treated? The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism, 411-414.
Al-Agha, A. E., & Hadadi, A. A. (2015). Early Puberty and its Effect on Height in Young Saudi Females: A CrossSectional Study. Pediatrics & Therapeutics, 222-226.
Wit, J. M., Balen, H. V.-v., Kamp, G. A., & Oostdijk, W. (2004). Benefit of postponing normal puberty for improving final height. European Journal of Endocrinology, 41-45.
Mayo Clinic. (2019, April 5). Precocious Puberty. Retrieved from Mayo Clinic: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/precocious-puberty/symptoms-causes/syc-20351811
Children's National. (n.d.). Pediatric Precocious Puberty. Retrieved from Children's National: https://childrensnational.org/visit/conditions-and-treatments/diabetes-hormonal-disorders/precocious-puberty