Sabtu, 28 Juli 2018

Ide Tempat Sholat saat Travelling di Luar Negeri

Assalamu'alaikum Warrahmatullah Wabarakatuh


Haiiii haiiii haiiiii 😁



Jadi, ini adalah post lanjutan dari "Tips Tetap Sholat saat Travelling di Luar Negeri" (monggo, silahkan dicek). Kalau di post tersebut gw memaparkan tips secara umum agar tetap bisa menunaikan sholat saat travelling di luar negeri, maka di post ini topik akan lebih mengerucut ke ide tempat-tempat apa saja yang bisa untuk sholat saat kita sedang travelling di tempat yang jauh dari fasilitas masjid/musholla, oleh karena itu dibutuhkan kreativitas yang mumpuni (*cielah) untuk menemukan ide-ide tersebut. Tanpa cuap-cuap panjang lebar, langsung deh kita cek apa aja ya tempat-tempatnya?

- Rumah Makan Halal

Ide Tempat Sholat saat Travelling di Luar Negeri
Plang "Halal" di Depan Restauran Halal
Biasanya nih, Guys, tempat yang menjual menu halal juga menyediakan tempat sholat untuk tempat sholat pemilik/pegawainya yang muslim; jadi ya bisa banget kita makan disana setelah itu izin numpang sholat juga. Perut kenyang, sholat pun tetap jalan. Biasanya sih di luar negeri, restauran yang menjual menu halal adalah restauran Indonesia, Turki, Pakistan, Malaysia, atau yang berbau timur tengah. Di negeri minoritas muslim, pemilik restauran yang menjual makanan halal seringkali menaruh cap atau papan "halal" di luar restorannya agar konsumen tahu. "Ah, takut izin ke pemilik restaurannya kalau mau numpang sholat, takutnya nggak boleh" Weits, justru bisa jadi sebaliknya kita akan disambut baik oleh pemilik restaurannya karena sesama muslim, solidaritas gitu deh.

- Taman Kota

Ide Tempat Sholat saat Travelling di Luar Negeri
Cocok nih Sholat di Bawah Pohon Sakura 😍
Ini adalah pilihan tempat yang aman plus tidak neko-neko; dan karena memang taman kota adalah public place maka bebas siapapun untuk datang dan beraktivitas disana termasuk menunaikan sholat. Di taman kota, banyak spot-spot yang sesuai untuk menunaikan sholat: di balik semak, dipinggir kolam, di lapangan, di samping pohon, di tepi kolam, di gazebo, di atas bangku/meja taman (*wagelasih ini sekalian akrobat, tapi temen gw pernah sholat di atas meja taman hahaha gara-gara sholat di tanah dingin akibat lagi winter), pokoknya silahkan tinggal dipilih sendiri deh mau sholat dimana. Selain itu, di taman kota juga biasanya terdapat sumber air untuk digunakan keperluan wudhu entah itu air dari kamar mandi umum, pancuran, atau dari danau.

- Ruang Menyusui

Ide Tempat Sholat saat Travelling di Luar Negeri
Bilik Menyusui yang Private dan Nyaman
Di tempat umum seperti di tempat wisata atau di Mall mudah untuk menemui tempat ini yaitu ruang menyusui. Tempatnya yang nyaman, lebar, dan private membuatnya tempat yang sempurna untuk menunaikan sholat dan berleha-leha. Bagaimana dengan sumber air untuk wudhu? Tenang saudara, biasanya ruang menyusui bersebelahan dengan toilet umum. Eits, sayangnya hanya kaum hawa saja yang bisa menggunakan tempat ini, kaum adam silahkan cari tempat yang lain 😉.

- Tangga Darurat

Ide Tempat Sholat saat Travelling di Luar Negeri
Tangga Darurat sebagai Alternatif
Okei, tangga darurat ini bisa mudah kita temukan di mall, perkantoran, gedung sekolah/universitas, atau yah bangunan-bangunan tinggi. Biasanya tangga darurat tidak digunakan dalam keadaan normal/biasa, jadi bisa dipastikan tangga ini sepi dan bebas dari lalu lalang orang, cocok deh untuk sholat. Eh, tapi sholatnya jangan di anak tangganya ya bisa jatuh entar, sholatnya di area lebar yang pas di kelokan tangga (entah apa itu namanya 😆, bisa dilihat di gambar). Oh ya, pastikan dulu kalau memang tangganya sepi dan bebas dari lalu-lalang orang jadi tidak menghalangi jalan saat sedang sholat disana. 

- Fitting Room

Ide Tempat Sholat saat Travelling di Luar Negeri
Fitting Room Ayeyy
Nah, ini strategi yang kudu tahan malu plus penuh debar-debar sih hahaha 😅. Jadi, idenya adalah masuk ke Mall atau pusat perbelanjaan terus ambil baju yang banyak dan bawa ke fitting room (ceritanya mau nyoba baju gitu hahaha). Nah, otomatis mbak SPG mikirnya kita bakal lama di dalam fitting room soalnya mau nyoba banyak baju padahal mah sebenarnya mau sholat 😆. Selepas sholat kalian bisa balikin tuh baju-baju, ceritanya nggak jadi beli gitu #nggakpunyamalu. Oh ya, fitting room ini kan biasanya tempatnya memanjang ya guys, jadi cari yang arah ruang fitting roomnya sesuai arah kiblat, jadi nggak bakal kesempitan kalau misal arah kiblatnya searah bagian fitting room yang pendek (*ribet ama bahasanya, tau kan ya maksudnya 😅). Diluar kekurangannya yang kudu tahan malu dan debar-debar, kelebihan pemakaian fitting room ini adalah tempatnya yang private. 

- Parkiran

Ide Tempat Sholat saat Travelling di Luar Negeri
Tempat Parkiran Apartemen di Jepang
Sebenarnya ini agak-agak melanggar peraturan sih plus bisa jadi kita dikira mau curi mobil hahaha 😆. Yap, namun gw pernah sholat di parkiran suatu apartemen karena memang keadaan saat itu tidak menemukan taman atau bangunan yang bisa buat sholat, sekeliling gw adalah rumah/apartemen (kosan kalau di Indonesia) dan di sisi lain waktu sholat terbatas. Akhirnya jadilah gw sholat di parkiran apartemen, dan kebetulan di parkiran ada kran air jadi bisa buat wudhu. Nekad banget emang, kalau ketahuan sekuritinya bisa diciduk gw, tapi gimana lagi kan kudu tetap sholat hahaha.

Cuap Cuap Terakhir

Oke, demikian tips dari gw tentang ide-ide alternatif tempat untuk menunaikan sholat saat kita travelling di negeri yang minoritas muslim. Oh, ya, post ini berdasar pengalaman gw jadi ya harap maklum kalau misal ide tempat di atas ada yang kurang feasible kalau diterapkan di suatu tempat/negara karena terbentur norma/peraturan setempat. Gw juga bakal keep update post ini kalau misal gw menemukan pengalaman lain saat sholat di luar negeri. Kalau ada ide atau pengalaman lain dari pembaca sekalian boleh banget dishare di kolom komen (biar ada yang komen di post gw #curhat).

Nah terakhir, gw mau bilang semoga post ini bermanfaat buat kalian dan jangan lupa cek post "Tips Tetap Sholat saat Travelling di Luar Negeri" 😊 biar tips sholatnya makin luengkap.

Happy travelling !!! 

Tips Tetap Sholat saat Travelling di Luar Negeri

Assalamu'alaikum Warrahmatullah Wabarakatuh


Tetap Sholat saat Travelling di Luar Negeri (Tips & Trick)
Sholat Yuk Sholat
Tinggal di negeri muslim seperti Indonesia, perkara menunaikan sholat bukanlah suatu masalah atau tantangan yang berarti. Musholla dan masjid tersebar dimana-mana, tempat wudhu dan sumber air mudah ditemui, hingga seruan adzan pun dipastikan selalu terdengar di setiap waktu sholat. Namun, hal ini akan berbeda apabila kita sedang di suatu negeri dimana akses masjid/musholla, tempat wudhu, atau sekedar seruan adzan sulit ditemui. Lalu, bagaimana yang harus kita lakukan? Bagaimana mencari tempat sholat? Bagaimana menentukan waktu sholat? Tidak usah bingung, tidak usah khawatir, berikut akan gw paparkan bagaimana tips dan trick nya. 😁

Nah, jadi tips yang gw bagikan ini berdasarkan pengalaman pribadi selama beberapa kali travelling di negeri yang minoritas muslim. Penasaran? Check it out

1. Mendownload Aplikasi Waktu Sholat

Ini adalah hal wajib yang harus dilakukan sebelum ke luar negeri karena akan sangat membantu. Aplikasi waktu sholat ini mudah sekali kalian temukan di play store untuk selanjutnya di download di smartphone. Oh ya jangan lupa aplikasi tersebut diset agar terhubung ke GPS sehingga bisa menyesuaikan antara waktu setempat dengan waktu sholat. Bagaimana cara mencari aplikasi tersebut di playstore? Cukup dengan mengetikkan kata kunci "aplikasi waktu sholat" dan voila muncul beragam aplikasi serupa.

Tetap Sholat saat Travelling di Luar Negeri (Tips & Trick)
Aplikasi Muslim Pro yang Super Duper Lengkap
Butuh saran aplikasi yang bagus? Nah, kalau gw sendiri pakai aplikasi Muslim Pro (*bukan endorse, tapi kalau diendorse mau banget). Aplikasi ini menurut gw cukup lengkap, tidak hanya menyediakan program waktu sholat melainkan menyediakan program lain yang membantu hidup kita sebagai seorang muslim: penunjuk arah kiblat, Al Qur'an, program hitungan untuk dzikir, lokasi masjid terdekat, lokasi restauran halal terdekat, daan masih banyak lagi bisa kalian cek sendiri di gambar di atas. Untuk menemukannya di play store pun mudah cukup dengan mengetikkan "Muslim Pro" kemudian tinggal di download deh. Ukuran file dari Muslim Pro juga bisa dikatakan kecil yaitu sekitar 13Mb jadi tenang saja tidak akan makan ruang penyimpanan hp kalian kok 😋

2. Membawa Perangkat Sholat Kemana-Mana

Nah, ini juga tidak kalah penting , Guys! Jadi kalau misal kalian lagi di jalan-jalan di luar negeri dan posisi masjid jauh atau bahkan memang tidak ada masjid di sekitar kalian, maka wajib banget buat selalu bawa perangkat sholat kemana-mana. Ingat ya, ini perangkat sholat yang buat sholat bukan perangkat sholat buat mas kawin (*apaan si, gw gaje banget 😆). Seperangkat alat sholat ini akan sangat berguna kalau misal kita tidak menemukan musholla atau masjid, jadi mengharuskan sholat di jalan atau di taman, maka kita bisa menggunakan sajadah dan mukenah/sarung yang kita bawa agar kewajiban sholat tetap terpenuhi.
Tetap Sholat saat Travelling di Luar Negeri (Tips & Trick)
Seperangkat Alat Sholat
Yah, nanti kalau bawa sajadah sama mukenah jadi berat tas-nya? Nah, bisa diakali dengan membawa mukenah dan sajadah yang berbahan ringan, misal bagi perempuan bisa membawa mukenah yang berbahan parasut sehingga ringan dan tidak memakan ruang. Untuk sajadah pun sama, bisa dipilih bahan sajadah yang tipis lemir-lemir.

3. Membawa Botol Air Khusus Air Wudhu

Haa? Kenapa kudu bawa botol khusus air wudhu? Memangnya disana tidak ada air buat wudhu? Nah, ini sebenarnya opsional Guys, boleh dilakukan boleh tidak. Jadi saat travelling seringkali kita menemui kasus dimana sulit mencari toilet atau wastafel untuk berwudhu. Bisa jadi kita harus muter-muter dulu nyari toilet umum atau wastafel dan takutnya waktu sholat keburu habis. Hambatan lainnya adalah bisa jadi toilet yang ada adalah toilet kering jadi jelas dong kalian tidak bisa wudhu disana, dan pilihannya jatuh ke wudhu di wastafel. Untuk wudhu di wastafel pun harus tebal muka guys apalagi kalau sedang ada banyak orang di wastafel tersebut, kan kalau wudhu harus basuh kaki ya jadi harus mengangkat-angkat kaki ke wastafel jadinya rada kurang sopan kalau dilihat orang. Ya bisa sih sebenarnya basuh kakinya itu tanpa harus mengangkat kaki di wastafel, namun akibatnya lantai jadi basah dan itu kurang sopan juga.

Tetap Sholat saat Travelling di Luar Negeri (Tips & Trick)
Botol Air
Nah, daripada ribet, boleh banget kalian jaga-jaga bawa botol berisi air wudhu, dan toh kalau misal nanti tidak digunakan karena menemukan tempat wudhu, airnya bisa diminum. Tips ini juga berguna kalau kalian akan travelling di musim dingin. Kenapa? Tidak semua toilet dan wastafel di tempat umum sudah dilengkapi dengan pemanas, jadi dijamin bakal "terkedjoet" saat kulit kita menyentuh air kran yang dinginnya amit-amit 😝. Dibandingkan air kran yang dingin dan beku, lebih baik wudhu pakai air yang kita bawa dari rumah (ya meskipun dingin juga karena terpengaruh udara luar tetapi setidaknya tidak se"terkedjoet" air kran).

4. Mengenakan Baju yang Menutup Aurat sesuai Syariat

Yes, ini tidak usah gw jelasin lagi lah ya. Untuk yang sudah berpakaian sesuai syariat maka otomatis bajunya tersebut dapat digunakan untuk sholat. "Lalu bagaimana kalau masih belum memakai baju sesuai syariat?" atau "Yah, baju gw udah sesuai syariat sih, tapi rasanya kok kurang afdhol ya kalau nggak pakai mukena?" Yap, jawabannya bisa dilihat lagi di tips no 2.

5. Membuat List Lokasi Tempat Sholat atau Masjid di Negara/Lokasi Tujuan

Oke poin penting selanjutnya adalah membuat list lokasi tempat sholat/masjid di lokasi tujuan. Sebenarnya hal ini bisa diakali dengan membekali diri aplikasi seperti Muslim Pro, namun kelemahannya tidak semua lokasi tempat sholat sudah terdaftar di program tersebut, maka enaknya untuk jaga-jaga kita searching dahulu. Bagaimana cara searchingnya? Gampang saudara-saudara, cukup ketik di google seperti "Masjid dekat bla bla" "Mosque/halal food near bla bla". Voila!! Langsung deh muncul beragam rekomendasi tempat. 
Tetap Sholat saat Travelling di Luar Negeri (Tips & Trick)
Searching Dolooo
Jadi misal nih, kita mau pergi ke Asakusa, Tokyo; sabi banget kita list dulu tempat sholat dan makanan halal dekat Asakusa sehingga saat kita di Asakusa nanti sudah tidak perlu bingung lagi mencari tempat sholat dan makanan halal.

6. Kreatif dalam Mencari Tempat Sholat

Ini nih poin yang paling seru, menunaikan sholat di tempat/negeri yang bukan mayoritas muslim atau bahkan sama sekali tidak ada masjid disana, maka solusinya adalah "Be Creative!!". Hmm coba deh kita pikir kira-kira tempat apa yang bisa untuk sholat sekaligus tidak menganggu ketertiban atau melanggar peraturan disana. Hayo, ada yang punya ide? Yes, berikut akan gw kasih ide-ide tempat apa saja yang sabi banget buat sholat disaat lokasi kita jauh dari masjid/musholla. Ide-ide tersebut bisa kalian baca di post "Ide Tempat Sholat saat Travelling di Luar Negeri". Kenapa gw pisah post-nya? Biar nggak kepanjangan Guys, maklum ya gw ini memang orangnya cerewet jadi nulis 1 topik aja bisa berlembar-lembar (*lah emang blog ada lembarannya 😜)

7. Singkirkan Rasa Segan dan Malu

Oke, dari segala poin yang gw paparkan di atas, poin inilah yang paling penting. Percuma sudah koar-koar poin 1 2 3 bla bla bla tapi malah keok di poin ke 7 ini. Jujur ya guys, tantangan menunaikan sholat di negara dengan minoritas muslim tidak hanya terbatas pada susahnya mencari tempat sholat atau bingungnya menentukan waktu sholat, melainkan menumbuhkan niat di dalam hati agar tetap sholat sambil melawan rasa malas, segan, atau malu. Waduh, kok bisa? Wes, namanya juga godaan setan, Guys. 

Di saat kita travelling di luar negeri dan akan menunaikan sholat entah itu di taman, di hutan, di pinggir danau; bisa jadi akan muncul pikiran "Aish malu deh sholat disini, bisa dilihatin orang nanti", "Eh kalau dilihat orang, mereka bakal mikir apa ya", atau misal pas kita sudah menunaikan sholat di tepi taman yang sepi dan sudah rokaat ke-2 tiba-tiba muncul orang lewat jogging, eh malah dibatalin sholatnya karena alasan tidak jelas seperti takut/malu/atau apapun lah yang jelas adalah godaan setan. Godaan ini makin kuat kalau misal kita sedang travelling sendiri. Mungkin kalau misal ada temen (yang sholeh/sholehah apalagi) ngingetin pas kita lagi travelling "Eh, udah ashar nih, yuk cari tempat sholat dulu". Kan Masha Allah ya, Guys. Oleh karena itu, perlu banget kita menanamkan niat yang kuat agar tetap menunaikan sholat apapun yang terjadi. Tidak perlu malu, tidak perlu segan, toh orang-orang juga tidak peduli kalian sedang apa. Kalaupun ada yang bertanya, jawab saja dengan jujur kalau kalian sedang melaksanakan ibadah yaitu sholat sebagai tuntunan agama islam. Bisa jadi jawaban kalian menjadi jalan hidayah buat dia, Wallahu A'lam 😊.


Akhir kata

Bagaimanapun juga, sholat adalah perkara wajib yang tidak dapat ditinggalkan. Amalan inilah yang akan dihisap terlebih dahulu dan menentukan apakah surga atau neraka tempat kita.

Tetap Sholat saat Travelling di Luar Negeri (Tips & Trick)
Yak demikian, cuap-cuap gw tentang tips sholat saat travelling di luar negeri, kalau ada yang punya tips atau ide yang lain boleh banget share dengan komeng di bawah. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di post yang lain :)))





Tulisan ini dibuat di atas Argo Sindoro
Perjalanan menuju St. Semarang Tawang

Jumat, 13 Juli 2018

Perjalanan Selembar Kertas

Hai, meskipun kalian tidak asing lagi denganku, izinkan aku untuk tetap memperkenalkan diri: aku adalah Kertas


Aku Kertas dan inilah ceritaku


  • Kalian yang seorang pelajar atau mahasiswa pasti sering berkutat denganku entah lewat buku pelajaran, printout materi dari dosen, pengumpulan laporan praktikum, atau bahkan sekedar pembungkus gorengan saat kalian membeli jajan di kantin.
  • Kalian yang seorang seniman pun sering juga berkutat denganku; entah lewat coretan tinta dan cat di kertas canvas, melipat-lipatku menjadi burung bangau yang menggantung di tepian jendela, menggulung-gulung dan menggunting sana-sini kertas crepe untuk membuat sebuket mawar, atau bahkan sekedar menempel-nempelku hingga voila terciptalah suatu karya seni beraliran abstrak.
  • Kalian yang sedang sakit flu mungkin membutuhkan-ku untuk sekedar menampung ingus kalian dalam kertas tisu; atau kalian bisa jadi seorang wanita cantik yang mungkin membutuhkan-ku untuk sekedar menghapus coretan lipstick yang sedikit keluar dari garis bibir kalian.

Terlalu banyak kalau ku sebutkan satu persatu kalian yang memandang, bersentuhan, dan mendayagunakan aku untuk segala macam keperluan kalian. Aku hadir dalam banyak rupa; tebal-tipis, gelap-terang, kasar-halus, berat-ringan, kaku-lentur, besar-kecil; namun bukan ini yang akan kuceritakan pada kalian; yang ingin kuceritakan adalah perjalananku, perjalanan bagaimana menjadi aku: Kertas.

Hutan

Cerita ini bermula dari pedalaman hutan yang jauh dimana pohon dengan batang-batang yang besar dan kokoh saling berlomba menggapai langit. Ya, aku terlahir di hutan. Bentukku masih jauh dari kertas, aku masih menyatu dengan calon-calon kertas yang lain dalam suatu batang pohon yang kokoh. 

Cerita dari Hutan
Menuju Hutan
Di negeriku Indonesia, kayu akasia menjadi pilihan utama dalam membuat diriku. Alternatif lainnya bisa berupa kayu pinus, gerunggang, binuang, dan jelutung. Setiap jenis kayu akan menghasilkan tipe dan aplikasi kertas yang berbeda. Di luar itu masih banyak jenis-jenis kayu lain yang belum dieksplor untuk membuat diriku. Keanekaragaman tanaman di Hutan Indonesia-lah serta kondisi iklim dan tanah tropis yang mendukung-yang kemudian memberikan banyak alternatif tanaman untuk kemudian mengubahnya menjadi diriku: kertas. 

Akasia Cerita dari Hutan
Akasia

Serbuan gergaji mesin yang menderu-deru dengan pelan tapi pasti memisahkan batang-batang pohon tersebut dari akarnya, membuat mereka terserakan tak berdaya. Batang-batang pohon yang roboh tak berdaya itu dinaikkan satu demi satu ke truk pengangkut untuk selanjutnya dibawa ke pabrik pengolahan kertas.Terlihat miris bukan? Tunggu dulu sebaiknya jangan kau potong ceritaku, biarkan aku melanjutkan ceritaku

Kayu itu Berubah Menjadi Serpihan Kecil lalu Dimasak menjadi Sup.

Proses ini dinamakan dengan wood chipping dimana gelondongan batang kayu yang tadi diperoleh kemudian dipotong-potong oleh alat bernama wood chipper sehingga berubah menjadi serpihan kecil. Apakah aku sudah terlihat seperti kertas di tahap ini? Belum, sebentar lagi.

Wood Chips Cerita dari Hutan
Serpihan Kayu
Tahap selanjutnya adalah serpihan kayu dimasak dengan air sehingga terbentuklah sup yang sangat kental yang disebut dengan Pulp. Pulp kemudian diberikan tambahan bahan-bahan kimia. Kenapa ini dilakukan? Ya, penambahan bahan kimia akan membuat sup kertas kehilangan getah pohon yang dapat mengganggu dan menurunkan kualitas kertas nantinya serta penambahan bahan kimia dapat menguatkan kertas saat terbentuk nanti. Penambahan bahan kimia lain adalah bleacher alias pemutih. Terlepas bagaimana nanti aku apakah berwana hitam-ungu-biru-kuning-pink-apapun itu; aku tetap harus di bleaching sehingga kemudian orang akan lebih mudah mewarnaiku dengan warna-warna lainnya.

Cerita dari Hutan
Wood Pulp

Aku Dipipihkan Menjadi Lembaran-Lembaran Panjang

Sup pulp yang sudah terbentuk dihilangkan airnya sehingga berbentuk pasta kental penuh dengan serat-serat kayu. Kemudian pasta yang kental dilewatkan mesin penge-pres-an membuatnya menjadi lembaran-lembaran kertas yang panjang. Lembaran panjang itupun digulung dalam roll-roll raksasa yang memenuhi ruang gudang pabrik.

Lembaran Kertas
Gulungan Kertas yang Berjejer
Kini aku telah sempurna menjadi kertas. Aku bisa saja berhenti disini cukup dengan menjadi kertas putih atau bisa saja menjalani tahapan-tahapan lainnya untuk menjadi jenis kertas lainnya yang lebih berwarna, lebih bertekstur, lebih tebal atau tipis, lebih kaku atau luntur; tergantung dengan kebutuhan. Demikian cerita perjalananku dari hutan hingga menjadi aku: kertas.

Selanjutnya,biarkan aku untuk menceritakan sebuah dilema untuk menjadi selembar kertas.

Kertas dan Sebuah Dilema

Tahukah kamu? Negeriku Indonesia masuk dalam jajaran 9 besar dunia dalam ekspor kertas dan 6 besar dunia dalam ekspor pulp (FAO, 2013).  Di Asia, Indonesia menempati peringkat 3 eksportir kertas terbesar setelah China dan Jepang. Bagaimana dengan di tingkat ASEAN? Indonesia menempati podium teratas sebagai eksportir kertas di wilayah ini yang berarti kebutuhan kertas dari negara-negara ASEAN bergantung pada Indonesia (Economy.okezone.com, 2016). Sungguh suatu prestasi bukan? Bagaimanapun juga, hal ini berdampak positif ke perekonomian Indonesia dan menambah devisa negara.

Di sisi lain, terdapat dampak positif tambahan dari industri pulp dan kertas yaitu serapan tenaga kerja. Menurut data dari Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Maysarakat (LPEM), Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI (2016), industri pulp dan kertas menyerap sekitar 1,5 juta tenaga kerja. Apabila kita asumsikan setiap 1 orang bisa jadi menjadi tumpuan bagi 4-5 orang anggota keluarganya; maka total kurang lebih 7 juta orang bergantung pada industri ini. Lihat, betapa banyak orang yang bergantung hidupnya pada industri pulp dan kertas! Maka kunci dari menjaga keberlansungan hidup ke-7 juta orang ini adalah dengan menjaga keberlangsungan atau sustainabilitas industri pulp dan kertas.

Satu isu yang akan membersamai suksesnya industri kertas di Indonesia adalah isu lingkungan yaitu deforestasi hutan. Tidak dapat dipungkiri bahwa untuk membuat kertas sebagaimana telah dipaparkan pada perjalanan di atas; harus menebang pohon dan menjarah hutan. Dampak tidak hanya terlihat pada hutan yang gundul akibat penebangan hutan melainkan juga merusak ekosistem hutan. Luas daratan Indonesia hanya 1,3 % dari luas daratan di bumi, namun pada 1,3% ini didalamnya terdapat kenaekaragaman hayati yang sangat luar biasa meliputi 11% tumbuhan dunia, 10% spesies mamalia, dan 16% spesies burung; dimana sebagian besar spesies ini berada di hutan Indonesia. Bisa kalian bayangkan bagaimana dampak deforestasi hutan terhadap keanekaragaman hayati ini?

Deforestasi Hutan
Indonesia sendiri memiliki kisaran laju deforestasi hutan sekitar 1,5 juta hektar/tahun. Deforestasi hutan ini tidak hanya berasal dari kebutuhan pulp dan kertas saja melainkan juga industri lain seperti sawit dan meubel. Isu deforestasi hutan perlu menjadi perhatian bagi pihak-pihak pelaku industri yang berhubungan termasuk industri pulp dan kertas. Bahkan, Indonesia pernah meraih penghargaan rekor dunia Guinnes Book of World Records sebagai negara tropis dengan laju deforestasi hutan tertinggi sebesar 1,8 juta hektar/tahun pada tahun 2000. Sungguh miris bukan?

Apa yang harus kita lakukan? Menutup saja industri pulp dan kertas ini? Hei, Bung, ingatlah ada 7 juta orang di Indonesia yang hidupnya bergantung dengan industri ini. Jika ingin menutupnya, maka pikirkan juga solusi untuk nasib dan keberlangsungna hidup ke-7 juta orang ini. Belum lagi bagaimana nasib negara-negara lain yang merupakan importir kertas kita. Bagaimanapun juga kertas adalah barang yang sangat dibutuhkan meskipun pada jenis kertas untuk tulis-menulis mengalami trend penurunan selama kurun waktu milenium ini yang didorong dengan gaya hidup paperless; menggantikan buku dengan e-book, menggantikan majalah dan koran dengan media online, mengumpulkan tugas via email, dan lain-lain. Namun, perlu dicatat juga bahwa konsumsi jenis kertas yang lain yaitu kertas tisu mengalami peningkatan di kurun waktu periode milenium ini. Selain kertas tisu, kertas kemasan juga mengalami peningkatan kebutuhan seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan kebutuhan hidup dan maraknya e-commerce atau jual beli online. Lihat? Bagaimanapun juga kertas tetap dibutuhkan dalam kehidupan kita dan industri kertas tetap harus berjalan. Lalu bagaimana dengan isu deforestasi?

Laju Deforestasi Hutan di Indnesia

Isu deforestasi hutan dapat ditangani dengan penanaman hutan kembali. Hal ini pun diklaim oleh perusahaan-perusahaan terkait industri penggunaan hasil hutan bahwa mereka telah melakukan usaha menanam hutan kembali untuk menggantikan pohon-pohon yang sudah ditebang. Meskipun begitu masih terdapat pendapat bahwa pohon-pohon yang baru tersebut terlalu muda dan terlalu kecil apabila dibandingkan dengan pohon yang sudah ditebang, sehingga tidak dapat menggantikan nilai dari pohon yang sudah ditebang tadi. Bagaimanapun juga, langkah ini tetap harus dilakukan agar kita bisa memastikan keberlangsungan hidup hutan sebagai suatu ekosistem, penampung keanekaragaman hayati, dan sumber hidup masyarakat. Regulasi pemerintah perlu dibuat jelas bagi industri yang menggunakan hasil hutan agar ikut sama-sama menjaga keberlangsungan hutan.

Langkah lain yang efektif adalah dengan mendaur-ulang kertas. Kertas yang sudah dipakai dapat didaur ulang kembali sehingga meminimalisasi penebangan hutan untuk pembuatan kertas. Insinyur di perusahaan pulp dan kertas juga dapat berperan dalam hal ini yaitu dengan merekayasa proses pembuatan kertas agar lebih efektif dalam penggunaan energi dan bahan baku.

Kertas dan hutan sama-sama penting dan tidak dapat terlepas dari kehidupan kita, yang kita harus lakukan adalah bagaimana keduanya tetap terjaga keberlangsungannya tanpa saling menganggu keberlangsungan masing-masing.

Ini #CeritaDariHutan ku, mana ceritamu?



#HutanituIndonesia
#HutanituKita
#CeritadariHutan