Sabtu, 23 Desember 2017

Eduwisata Lebah di Hutan UI

Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Hai, ketemu lagi!!!
Yak,  jadi ini mau cerita tentang acara Eduwisata Lebah yang diselenggarain Rabu lalu tanggal 16 Agustus 2017 di Hutan UI.  Nah,  acara ini baru pertama kali diadain lho!!  Dan insya Allah,  bakal ada acara-acara rutin selanjutnya.

Okei,  gimana caranya aku bisa terlibat acara ini? Jadi ceritanya,  aku sama anak sebimbingan skripsi uda pada semangat (baca: ambis) untuk segera bimbingan lagi ama dosen pembimbing yaitu Pak Sahlan.  Nah,  hari Senin sore kami diminta untuk menemui beliau. Kirain bakal ngomongin skripsi dkk eh ternyata diminta untuk menyiapkam acara Eduwisata yang bakal diadain hari Rabu.  Gilak, kurang mendadak apa lagi coba!! Hahaha.  Akhirnya,  dengan kekuatan Keter-dadakan,  kamipun berhasil menyiapkan segala tetek bengek acara.

Hari H pun tiba,  sekitar jam 9,  50-an peserta Eduwisata (anak kelas 4 SD Hidayatullah)  datang ditemani guru dan beberapa orangtua. Kumpulnya waktu itu di dekat lapangan basket depan FISIP.
Oh,  ya lupa cerita,  "kami" yang dimaksud disini terdiri dari aku,  dea,  bayu,  diva,  dan laras.  Sebenernya ada matthew dan dicky,  tapi karena di hari H mereka ada sesuatu,  jadinya  berhalangan hadir deh. Dikit yak? Hohoho, maklum namanya juga  baru pertama kali,  insya Allah kalau kedepan-depan saat acaranya udah rutin,  pasukannya bakal tambah banyak.

Dedek-dedek yang baru nyampe

Okei, seperti biasa acara dimulai dengan perkenalan.  Dilanjutkan dengan pemakaian soffel bersama-sama (banyak nyamuk boo di hutan)  dan pembagian kelompok.  Berhubung jumlah kami hanya 5 orang,  jadilah kelompok dibagi 5. Selanjutnya satu persatu kelompok masuk ke dalam hutan.
Jadi di hutan UI ini udah ada semacam track untuk menuju lokasi peternakan lebah. Dan buat kalian yang ingin berkunjung ke peternakan lebah ini,  kalian harus hati-hati karena jalannya yang licin. Selain itu jangan sampai salah jalan karena di beberapa tempat akan ada pertigaan,  dimana jalan tersebut adalah jalan khusus tracking sepeda. Jalan ini lumayan gede kok,  bahkan dosenku bisa masuk ke dalam hutan pakai mobil,  hohoho.

Sepanjang perjalanan,  anak-anak SD ini banyak tanya (aktif banget, mantap). Setelah berjalan kurang lebih 5 menit,  sampailah kami di lokasi peternakan.  Di lokasi peternakan berdiri sebuah rumah tempat menginap penjaga. Di sekeliling rumah banyak sekali tumbuhan yang sengaja ditanam untuk sumber pakan lebah.
Di lokasi, kami disambut oleh Pak Sahlan dan beberapa bapak-bapak yang akan membantu memberikan penjelasan. 

Acara dimulai dengan doa kemudian pengarahan singkat mengenai tugas masing-masing kelompok. Tiap kelompok diberi waktu sekitar 45 menit untuk mengitari peternakan lebah serta mengunjungi tiap jenis sarang lebah. Terdapat 3 jenis lebah yang terdapat di peternakan tersebut yaitu Tetragonula sp, Trigona sp, Tetragonula biroi. Setiap berkunjung ke sarang lebah, kami mendapat pengarahan dari bapak-bapak/mas-mas petugas peternakan. Setelah puas berkunjung ke sarang lebah, akhirnya tiap kelompok diberi tugas untuk mencari tanaman-tanaman yang digunakan lebah sebagai sumber madunya. Bagaimana caranya? Kami keliling hutan dan mengamati tanaman-tanaman yang dikerubuti lebah.

Penjelasan tentang sarang lebah

Akhirnya acara pun selesai. Yash meskipun lelah berputar-putar di hutan, acara kemudian ditutup dengan panen madu dan foto-foto di danau UI. Yeahhh :D 

2 komentar:

  1. Ketika berkeliling di sarang2 lebah itu, tidak menggunakan pelindung apa2? Apakah tidak diserang.
    Di sana kan sy pernah bersepeda di jalur hutan UI, di sana ada plang bertuliskan hati2 lebah. Nah tahu sendiri kan lebah tipe sensitif, salah2 diserang yang ada lebam2.

    Pengarahan apa yang diberikan dari sisi safety ketika visit ke peternakan lebah ini?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kebetulan lebah yang ada di hutan UI adalah jenis lebah yang tidak memiliki sengat sebagai alat perlindungan diri (tapi sebagai gantinya mereka menghasilkan propolis untuk "memagari" rumah mereka sebagai bentuk proteksi)

      Jadi tidak perlu memakai alat perlindungan doro semacam baju astronot untuk kesini

      Hapus