Sabtu, 23 Desember 2017

Pengalaman Urus Visa Jepang 2017

Haiii haiii haiiii
Assalamu'alaikum Warrahmatullah Wabarakatuh :D


Yap, kali ini mau sedikit berbagi pengalaman tentang bagaimana mengurus tetek-bengek pengurusan visa ke Jepang. Mumpung masih anget-anget tai kucing, jadi ingatan masih kuat lah ya.

Okai, jadi pengurusan visa di Jepang kini sudah tidak lagi diurus via kedutaan, namun diurus di loket khusus visa yang terletak di Lotte Shopping Avenue, Kuningan. Yap, berhubung pasporku yang masih paspor biasa (bukan e-paspor) dan visa yang akan dipesan adalah jenis 'special visa' untuk pelajar, maka mau tidak mau harus mengurus visa ke Jepang. Bagi kalian yang sudah memegang e-paspor dan akan berkunjung ke Jepang maksimal 15 hari, maka tidak perlu untuk mengurus visa (keuntungan bagi pemegang paspor elektronik).

Langkah Pertama: Buat Janji Temu

Nah, apa sih yang harus dilakukan pertama kali? Buatlah janji temu. Sebenarnya ada 2 pilihan apabila ingin membuat visa, kita datang langsung ke loketnya dan mengambil antrian atau kita membuat janji temu via online dulu. Disini, gw lebih menyarankan untuk membuat janji temu via online, sehingga kalian bisa menyesuaikan dengan waktu yang kalian punya serta tidak perlu repot-repot mengantri di loket. Bagaimana membuat janji temu online? Cukup kunjungi website https://online.vfsglobal.com/GlobalAppointment/. Disitu kalian akan diarahkan untuk membuat akun dahulu, setelahnya kalian bisa mengisi form dan memilih tanggal untuk janji temu. Setelah itu, kalian akan menerima email konfirmasi janji temu yang sudah dibuat, berikut adalah contohnya.

Email konfirmasi Janji Temu


Oh ya, sebelumnya kalian juga akan memilih jenis visa apa yang akan dipesan. Dalam membuat janji temu juga dimungkinkan untuk di re-schedule apabila kalian tiba-tiba ada halangan.

Langkah Kedua: Siapkan Berkas

Nah sebenarnya antara langkah pertama dan kedua bisa saling bertukar, namun gw kemarin memilih untuk membuat janji temu dulu biar tidak kedahuluan orang a.k.a kuota antrian habis. Hehe. Apa saja sih berkas yang harus disiapkan?
1. Paspor
2. Formulir permohonan visa (bisa didownload di web http://www.vfsglobal.com/japan/indonesia/)
3. Pas foto terbaru ukuran 4,5 x 4,5
4. Foto kopi KTP
5. Certificate of Eligibility (Bagi pemohon visa khusus atau special visa)

Langkah Ketiga: Cuss ke Lotte Shopping Avenue

Yap, setelah segala pemberkasan lengkap, langsung cuss ke Lotte Shopping Avenue sesuai dengan waktu janji temu yang dibuat. Nah waktu itu berhubung gw anak mahasiswa rantau tak punya kendaraan pribadi, diputuskanlah naik KRL dari St. UI sampai manggarai kemudian disambung dengan ojol alias ojek online. Oh ya selain manggarai, sebenarnya kalian juga bisa turun di stasiun cawang. Total biaya perjalanan berangkat 3000 (KRL) + 3000 (ojol) = 6000. Haha, murah banget kan?

Di loket visa tersedia pelayanan foto visa untuk yang belum bawa/bikin foto serta fotokopian. Cuman ya mahal lah sis/gan kalau kita di foto/fotokopi di tempat, lebih baik udah siap sedia. Biaya foto di loket waktu itu 45000 dan untuk biaya print foto per lembar adalah 5000, dan sayangnya kita tidak mendapat soft-file untuk foto yang diambil. Rugi kan ya? Jadi mending sudah bawa foto saja dari rumah.

Oh ya, untuk pasfoto sebaiknya kalian sudah membaca bagaimana persyaratan pas foto untuk visa jepang, jadi biar nanti nggak disuruh foto lagi disana akibat foto yang nggak sesuai dengan persyaratan. Tipsnya sih mending cari studio foto yang memang sudah pengalaman buat bikin foto visa. Waktu itu gw karena domisili di Depok memilih studio Cemerlang yang ada di Margonda buat tempat foto. Menurut review orang-orang yang gw baca, hasil foto dari Cemerlang ini bagus plus udah pengalaman buat foto visa, jadi kita nggak usah repot-repot bilang ke abang fotografernya kalau syarat fotonya kudu inilah itulah. Dan ternyata setelah gw datengin studio fotonya, memang pelayanannya bagus plus hasilnya pun bagus. Kekurangannya ngantrinya lumayan lama, ya mungkin karena termasuk studio foto yang bagus jadi banyak orang yang mau foto disitu. Waktu itu gw ambil paketan foto 75.000 dapat 6 lembar foto + CD, fotonya pun bisa jadi hari itu juga tanpa mengurangi kualitas editingnya.

Setelah sampai di loket kita tinggal menunjukkan bukti janji temu yang sudah kita buat via online. Saat sudah tiba giliran, nama kita akan dipanggil dan mulailah sedikit sesi wawancara untuk pembuatan visa. Untuk sesi wawancara sendiri, pertanyaan yang ditanyakan lebih ke sekitar 'mau ngapain di Jepang?' 'tinggal dimana?' 'berapa hari disana?' 'Kesana pergi sama siapa?'. Proses pembuatan visa kurang lebih 3 hari kerja tidak terhitung libur.

Langkah Keempat: Ambil Visa yang Sudah Jadi

Setelah menanti-nanti selama 3 hari, akhirnya visa pun jadi dan cuss balik ke Lotte Shopping Avenue.Oh ya untuk pengambilan visa terdapat 2 jenis opsi yaitu kita mengambil langsung ke Lotte Shopping Avenue atau kita minta untuk dikirimkan lewat jasa pengiriman. Waktu itu gw memilih untuk pakai jasa pengiriman yah karena males kalau kudu balik jauh-jauh ke Lotte Shopping Avenue. Kelebihan pakai jasa pengiriman kita bisa menghemat tenaga dan waktu, kekurangannya waktu sampainya Visa ke tangan kita itu bertambah sekitar 2-3 hari karena adanya waktu pengiriman.

Nah sekian sharing gw tentang pembuatan visa Jepang.
Semoga bermanfaat :))))

Eduwisata Lebah di Hutan UI

Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Hai, ketemu lagi!!!
Yak,  jadi ini mau cerita tentang acara Eduwisata Lebah yang diselenggarain Rabu lalu tanggal 16 Agustus 2017 di Hutan UI.  Nah,  acara ini baru pertama kali diadain lho!!  Dan insya Allah,  bakal ada acara-acara rutin selanjutnya.

Okei,  gimana caranya aku bisa terlibat acara ini? Jadi ceritanya,  aku sama anak sebimbingan skripsi uda pada semangat (baca: ambis) untuk segera bimbingan lagi ama dosen pembimbing yaitu Pak Sahlan.  Nah,  hari Senin sore kami diminta untuk menemui beliau. Kirain bakal ngomongin skripsi dkk eh ternyata diminta untuk menyiapkam acara Eduwisata yang bakal diadain hari Rabu.  Gilak, kurang mendadak apa lagi coba!! Hahaha.  Akhirnya,  dengan kekuatan Keter-dadakan,  kamipun berhasil menyiapkan segala tetek bengek acara.

Hari H pun tiba,  sekitar jam 9,  50-an peserta Eduwisata (anak kelas 4 SD Hidayatullah)  datang ditemani guru dan beberapa orangtua. Kumpulnya waktu itu di dekat lapangan basket depan FISIP.
Oh,  ya lupa cerita,  "kami" yang dimaksud disini terdiri dari aku,  dea,  bayu,  diva,  dan laras.  Sebenernya ada matthew dan dicky,  tapi karena di hari H mereka ada sesuatu,  jadinya  berhalangan hadir deh. Dikit yak? Hohoho, maklum namanya juga  baru pertama kali,  insya Allah kalau kedepan-depan saat acaranya udah rutin,  pasukannya bakal tambah banyak.

Dedek-dedek yang baru nyampe

Okei, seperti biasa acara dimulai dengan perkenalan.  Dilanjutkan dengan pemakaian soffel bersama-sama (banyak nyamuk boo di hutan)  dan pembagian kelompok.  Berhubung jumlah kami hanya 5 orang,  jadilah kelompok dibagi 5. Selanjutnya satu persatu kelompok masuk ke dalam hutan.
Jadi di hutan UI ini udah ada semacam track untuk menuju lokasi peternakan lebah. Dan buat kalian yang ingin berkunjung ke peternakan lebah ini,  kalian harus hati-hati karena jalannya yang licin. Selain itu jangan sampai salah jalan karena di beberapa tempat akan ada pertigaan,  dimana jalan tersebut adalah jalan khusus tracking sepeda. Jalan ini lumayan gede kok,  bahkan dosenku bisa masuk ke dalam hutan pakai mobil,  hohoho.

Sepanjang perjalanan,  anak-anak SD ini banyak tanya (aktif banget, mantap). Setelah berjalan kurang lebih 5 menit,  sampailah kami di lokasi peternakan.  Di lokasi peternakan berdiri sebuah rumah tempat menginap penjaga. Di sekeliling rumah banyak sekali tumbuhan yang sengaja ditanam untuk sumber pakan lebah.
Di lokasi, kami disambut oleh Pak Sahlan dan beberapa bapak-bapak yang akan membantu memberikan penjelasan. 

Acara dimulai dengan doa kemudian pengarahan singkat mengenai tugas masing-masing kelompok. Tiap kelompok diberi waktu sekitar 45 menit untuk mengitari peternakan lebah serta mengunjungi tiap jenis sarang lebah. Terdapat 3 jenis lebah yang terdapat di peternakan tersebut yaitu Tetragonula sp, Trigona sp, Tetragonula biroi. Setiap berkunjung ke sarang lebah, kami mendapat pengarahan dari bapak-bapak/mas-mas petugas peternakan. Setelah puas berkunjung ke sarang lebah, akhirnya tiap kelompok diberi tugas untuk mencari tanaman-tanaman yang digunakan lebah sebagai sumber madunya. Bagaimana caranya? Kami keliling hutan dan mengamati tanaman-tanaman yang dikerubuti lebah.

Penjelasan tentang sarang lebah

Akhirnya acara pun selesai. Yash meskipun lelah berputar-putar di hutan, acara kemudian ditutup dengan panen madu dan foto-foto di danau UI. Yeahhh :D