Senin, 04 Maret 2024

Trip to Arizona: Page, Antelope Canyon, Horse Shoe Bend, Lake Powell, dan Grand Canyon,

 Halo Assalamu'alaikum,


Sebenarnya sudah pingin banget nulis ini dari tahun lalu, tapi karena kesibukan dan kemalasan, akhirnya baru punya niat dan semangat menulis hari ini. Jadi post kali ini tentang jalan-jalan, lebih tepatnya ke Arizona. Ceritanya tuh tahun 2022-2023 aku tinggal di Amerika Serikat untuk urusan penelitian dan sekolah. Selama setahun tersebut bisa dibilang hampir tiap minggu-nya ada saja agenda jalan-jalan, dan alhamdulillah hari ini punya semangat buat menulis salah satu pengalaman jalan-jalan yaitu ke Arizona.

Jadi perjalanan aku ke Arizona ini adalah salah satu dari rangkaian road trip lintas state Nevada-Arizona-Utah selama 5 hari. Saat itu lagi pusing-pusingnya sama penelitian yang stuck, akhirnya memutuskan untuk jalan-jalan sekaligus merayakan idul Adha di state lain. Karena akan terlalu panjang kalau ditulis dalam satu tulisan, maka di post ini akan fokus saja ke trip di Arizona. 


Page City

Perjalanan kita ke Arizona dimulai dengan menginap di Page City. Kenapa Page? Karena di Page ini ada segala macam objek wisata yang kita kunjungi. Di Page, kita memutuskan menginap di sebuah rumah (AirBnB) selama 2 malam. 

Welcome to Page

Malam pertama adalah malam setelah perjalanan kita sebelumnya dari Utah, paginya kita muter dari Antelope Canyon, Horse Shoe Bend, Lake Powell, dll; kemudian malamnya kita nginep lagi, esoknya kita lanjut perjalanan ke Grand Canyon. Oh ya semua trip ini kebetulan aku rancang sendiri, nggak pakai tour & travel. Alasannya ya karena kalau pake tour & travel itu biayanya mahal bisa 2-3x dari kalau kita ngetrip sendiri, dan alasan lainnya adalah memang dari akunya yang suka dan hoby bikin trip itinerary hahaha (funfact aja, dulu masih kecil hobinya pingin punya tour & travel). Sebagai perbandingan aja, biaya pake jasa tour & travel buat 1x perjalanan ke antelope canyon-grand canyon-horshoe bend itu sekitar 500 USD, belum sama makan, tiket pesawat, dll. Sedangkan di kasus aku, total biaya yang aku keluarkan selama 5 hari mulai dari Las Vegas-Utah-Arizona beserta tiket pesawat, makan, hotel, sewa mobil dengan jumlah tempat wisata yang kita kunjungi lebih banyak, hanya menghabiskan sekitar 600 USD (Tidak sampe 700 USD). Murah banget kan? Alhamdulillah :"""

AirBnB yang kita inepin di Page, sempet bikin BBQ-an bareng bikin steak dengan daging sapi halal beli di Safeway Page

AirBnB yang kita sewa itu berupa rumah 3 kamar (1 kamarnya adalah master bedroom yang guede), lengkap dengan 2 kamar mandi, dapur, washer & drier, parkiran mobil, living room, perkakas buat BBQ, ya intinya full-furnished lah. Aku sewa 2 malam dan biayanya sekitar 541 USD sudah termasuk pajak & cleaning fee. Biaya itu aku sharing dengan temanku yang lain (kita berenam), sehingga kita bayar kurang lebih 45 USD/hari. Rumahnya si bagus ya, recommended buat yang mau atau berencana ke Page.


Antelope Canyon

Untuk Antelope Canyon ada 2 pilihan sebenarnya yaitu upper sama lower antelope canyon, setelah berbagai pertimbangan dan baca review sana-sini, akhirnya diputuskan memilih lower antelope canyon dengan alasan (kata orang) tempatnya lebih sepi dan sebenernya lebih indah dibanding upper canyon (hidden gem gitu ceritanya). Untuk pergi kesini kita harus mesen tour atau guide, kenapa? Karena daerah si canyon ini berada di bawah autoritas dari Navajo Nation (daerah yang dikuasai oleh suku Indian Navajo), dan aturannya kita harus pake tour dari mereka. Akhirnya terpilihlan Ken's Tour, biayanya sekitar 40 USD/orang. 

Sebelum mulai trip, kumpul dulu di tempat tour-nya

Setiap grup rombongan akan mendpaat 1 tour guide yang memang orang asli suku Indian. Tour guide yang aku dapat saat itu sangat ramah, informatif, dan sabar sih (-sabar nungguin kita foto-foto lama di dalam canyon-nya lol). Untuk menuju ke lower antelope canyon ini, harus melalui tangga menuju ke bawah yang lumayan curam, jadi nggak bisa tuh kalau ada yang mau bawa stroller, meskipun begitu anak kecil masih diperbolehkan. Kebetulan di rombongan aku ada yang bawa anak kecil umur <2 tahuh, selama tour dia digendong Bapaknya, dan itu boleh-boleh aja.

Saat masuk dan keluar dari Antelope Canyon

Dari semua objek wisata yang aku kunjungi di Arizona, Antelope Canyon ini yang paling The Best sih. Masha Allah indahnya nggak kira-kira. Sebenarnya dari aku masuk state Arizona tuh udah mulai terkagum-kagum dengan pemandangan di sepanjang jalan, dimana kita disuguhi pemandangan berupa formasi batu-batuan yang secara alami terukir indah dengan bantuan air dan angin, tapi saat aku masuk ke Antelope Canyon ini, bener-bener lebih indah deh. 

Dari angin dan air membentuk uliran-uliran di permukaan batuan

Terlalu indah

Saat aku masih kecil, sering banget lihat pemandangan Antelope Canyon di wallpaper windows. Saat itu aku mikir bahwa foto-foto tersebut tuh diedit karena nggak percaya ada tempat sebagus itu. Taunya setelah beneran berkunjung, tempatnya bener-bener indah, lebih indah dilihat mata malah dibanding di hasil tangkapan kamera. Bahkan kalau kita memfoto pakai kamera yang kualitasnya biasa-biasa aja dan skill fotografi yang secukupnya, hasil fotonya tuh tetap bagus aja gitu, soalnya objeknya tuh emang uda naturally beautifull, mashaAllah. Cuman dari fenomena erosi dari air dan angin aja, bisa ngebuat formasi batuan secantik ituuuuu :"" MashaAllah

Cantiik Cantiik Cantiik MashaAllah

Waktu aku kesini pas musim panas (akhir bulan Juni), itu panasnya bener bener menyengat deh sekitar 40 C. Meskipun begitu, suhu di dalam canyon-nya justru dingin, mungkin efek posisinya yang di bawah tertutup dari matahari kali ya. Oh ya, untuk semua foto yang diambil, aku nggak pakai kamera canggih, semua foto diambil dari kamera HP, disini kita pakai samsung S21 FE dan samsung S23 ultra, dan hasil fotonya udah baguus, karena memang objek fotonya udah bagus dari sononya. 


Horseshoe Bend

Selanjutnya kita menuju tempat iconic lain yang sudah menjadi icon-nya Amerika dan Arizona khususnya. Oh ya Antelope dan Horshoe ini berada dalam 1 kota ya, dan jarak di antara keduanya ini tidak sampai 5km, jadi deket. Sebagaimana aku bilang sebelumnya, trip kali ini dilakukan di musim panas lebih tepatnya di akhir bulan Juni 2023. Sayangnya, musim panas ini pilihan yang kurang tepat untuk berkunjung ke daerah macam Arizona, karena apa? panas bangeet Buunn :"" Mataharinya ini benar-benar terik dan menyengat, mata tuh nggak sanggup menatap ke atas saking silaunya matahari. Gosong? Justru heran, kalau nggak gosong. 

Guedee bangeeett

Oh ya jarak antara parkiran mobil dengan objek Horse-shoe-nya lumayan jauh sekitar 500-800m, jadi kita harus jalan kaki menuju Horse Shoe Bend-nya. Namun, karena saat itu panas terik, maka jaraknya bukan lagi "lumayan jauh" ya, tapi terasa "jauh banget" 😂. Meskipun begitu, setelah sampai di Horse Shoe Bend-nya ya terbayar juga sih karena pemandangannya yang bagus. Sebelum tahu bagaimana bentuknya secara langsung, kupikir ukurannya ya kecil lah ya, taunya aslinya gede bangeeeet, mashaAllah. Sebenarnya Horse Shoe Bend ini tuh sungai yang alirannya muterin sebuah batu besar di tengah-tengah, nah formasi ini membentuk pola seperti tapal kuda, makanya namanya "Horse Shoe Bend".


Glen Canyon Dam Visitor Center

Setelah berpanas-panasan di Horse Shoe Bend, kita memutuskan untuk "ngadem" di dalam suatu gedung visitor center. Intinya gedung ini adalah gedung yang menyediakan informasi untuk turis yang berkunjung di kota Page dan Glen Canyon. Lokasinya ada di bagian masuk kota Page, tepatnya di Bendungan Glen Canyon Dam.

Glen Canyon Visitor Center (Gambarnya blur, mungkin abis makan nggak sengaja megang kamera)

View dari dalam Glen Canyon Dam Visitor Center. Atas: Jembatan penghubung antara kota Page dengan negara bagian Utah. Bawah: Bendungan Glen Canyon Dam

Di visitor center ini kita istirahat, ngadem, dan juga menunaikan sholat sebelum lanjut ke tempat selanjutnya. Oh ya, disini aku dan rombongan menunaikan sholat secara berjamaah di dalam gedungnya, dan alhamdulillah dibolehkan. Dari gedung ini, kita bisa lihat view bendungan Glen Canyon yang gede bangeet, juga di gedung ini tersedia semacam museum kecil dan bioskop yang memuat informasi tentang Page, Glen Canyon, dan Arizona. Juga tersedia dorama-dorama dan game-game simulasi yang menjelaksan bagaimana cara kerja pembangkit listrik tenaga air di bendungan tersebut. Oh ya sebenarnya ada tur khusus kalau misal kita mau melihat ke dalam bendungan dan ke pembangkit listrik tenaga air, tapi saat itu kami tidak melakukannya. Untuk melakukan tour, harus booking dulu dan membayar.


Lake Powell

Lake Powell ini merupakan suatu reservoir air buatan yang membentang di sungai Colorado dan letaknya ada di dua states: Utah dan Arizona. Ukuran Lake Powell ini bener-bener gede banget deeh, berasa sepanjang mata memandang, nggak habis-habis danaunya saking gedenya. Di danau ini, ada buanyak sekali objek wisata, entah sekedar vista point (titik melihat pemandangan), pantai, juga aktivitas seperti kayaking atau berwisata keliling danau. Berhubung waktu aku dulu terbatas, kita cuman punya waktu dari jam 18:00 pm sampai maghrib (saat itu musim panas, jadi maghrib-nya sekitar jam 21:30 pm), maka di waktu yang sempit itulah kita manfaatkan untuk mengunjungi beberapa spot vista point di sepanjang Lake Powell. Oh ya, untuk mengunjungi vista point, semuanya free, dan kebetulan vista point ini sudah dirancang sedemikian rupa dengan pemerintah setempat letaknya ada di sepanjang jalan utama, sehingga mudah untuk diakses. 

MashaAllah kayak lukisaaaan

Pemandangannya bener-bener indah, amazing. Terlihat kontras antara birunya air dengan warna jingga dari batuan-batuan yang ada di sekitar atau di dalam danau. Oh ya definisi "batuan" disini bukan sekedar batuan kerikil kecil yaa, tapi batuan yang guedee guedee macam gedung bertingkat, makanya kombinasi antara danau dengan batuan-batuan segede gedung itu memberikan view yang spektakuler, mashaAllah. Yang aku amazed lagi saat itu adalah warna biru-nya air, biru-nya beda gitu lho, kayak warna biru crayon 💧💧.

View danau, deretan yacht, dan batuan segede gedung


Lone Rock Beach

Sebenarnya untuk Lone Rock Beach ini adalah bagian dari Lake Powell, tapi karena tempat ini khusus ada gate-nya, kita bedain aja ya dari Lake Powell. Lokasinya ada di bagian paling utara Lake Powell. Sebagaimana aku bilang sebelumnya bahwa si Lake Powell ini berada di baik Utah dan Arizona, kalau di foto-foto Lake Powell sebelumnya itu adalah Lake Powell versi yang di Arizona, maka si Lone Rock Beach ini ada di Lake Powell bagian Utah. Nah bayangin aja tuh gimana kita berganti-ganti zona waktu dalam satu hari padahal lokasinya dekat. Dari Navajo Nation, Arizona, dan Utah masing-masing punya zona waktu sendiri, jadilah jangan bingung kalau beda cuman 1 km tiba-tiba waktu jadi mundur 1 jam. Yang kocak sih waktu kita mau parkir di suatu bangunan gitu, pas masih di jalan katakanlah jam 12, tau-tau pas masuk gate parkiran, jam berganti jam 1 siang 😆

Gerbang Masuk Lone Rock Beach

Untuk masuk ke Lone Rock Beach ini harus membayar 20 USD/mobil, tapi gratis kalau punya US national park pass. Ya kalau kalian tinggal di US dan suka menjelajah alam, recommended banget sih punya US national park pass, jadinya kemana-mana di US nggak ribet dan nggak perlu bayar, cukup membayar 1x beli kartus pass-nya. Untuk parkiran bisa di depan deket gerbang atau bisa juga parkir di pantainya, namun untuk parkir sampai ke pantainya disarankan mobil 4x4 atau minimal RWD. Berhubung mobil yang kita kendarai adalah FWD, maka kami putuskan untuk parkir di depan dekat gate, daripada mengambil resiko mobil nggak bisa jalan akibat ban mobil stuck di pasir. Daaan ternyata, jarak dari parkiran menuju pantainya itu ~1.5 km hahaha Lumayan jauh ya jalannya. Untungnya waktu itu sudah menjelang maghrib sekitar jam 7:30 pm, jadi suhu sudah mulai mendingin.

Jalannya jauuuuh dari parkiran mobil ke pantai

Kenapa dinamakan Lone Rock Beach? Karena di dekat pantai tersebut ada batu besar berdiri sendirian a.k.a jomblo, makanya namanya "Lone Rock". Pemandangannya baguuuuuss bangeet, menyenangkan mata. Pantai pasir putihnya juga luas, kita bisa juga berenang di pantainya. Tidak sedikit orang yang berkemah di sekitar pantai ini entah pakai tenda atau pakai camper-van.

Suasana Lone Rock Beach di jam 21:00

Grand Canyon

Di hari selanjutnya, pergilah kita ke Grand Canyon. Perlu dicatat ya, area Grand Canyon ini bener-bener luas, membentang sepanjang 447 km di state Arizona. Panjangnya ini macem dari Jakarta sampai Ungaran, guedee bangeeet 😱 Jadi sebenernya buat mengeksplore Grand Canyon ini nggak cukup hanya sehari, tapi yaudalaya karena saat itu kita hanya punya waktu beberapa jam, tentu sayang melewatkan salah satu keajaiban alam ini. Grand Canyon pada dasarnya adalah suatu lembah yang di dalamnya mengalir sungai Colorado, dimana akibat aliran air inilah yang kemudian membentuk ukiran-ukiran yang indah pada formasi batuan.

'Tugu Selamat Datang' area Grand Canyon

Waktu kita kesini itu pas musim panas, inget banget saat itu suhu mencapai 45 C dengan kadar kelembaban udara yang rendah, bisa bayangin tuh, semenyengat apa. Karena kondisi yang panas dan kering, bahkan beberapa temen aku ada yang kulitnya jadi gosong, mengelupas, dan berdarah saking keringnya. Untungnya saat itu aku pakai moisturizer dari Clinique (loh kok malah promosi (?) jadinya kulit alhamdulillah aman-aman aja. Karena panasnya udara, dari pihak Grand Canyon melarang kita untuk hiking di dalam Grand Canyon karena ada resiko terkena heat stroke yang bisa menyebabkan kematian, oke siap, kami dengar kami taat. Di dekat gedung visitor center, dipasang kasus-kasus hikers yang meninggal entah karena kecelakaan jatuh di Grand Canyon atau mati terkena heat stroke, bahkan foto mayatnya aja ditampilkan :" Tujuannya sih sebagai peringatan buat pengunjung, apalagi ni orang-orang di US suka pada pede gitu hiking sendirian, jadi kalau ada masalah pas hiking nggak ada yang ngeh, tahu-tahu nemu mayatnya aja
Grand Canyon dari beberapa vista points

Di Grand Canyon ini kita mengunjungi beberpaa vista points yaitu Mather Point, Grand View Point, dan Duck on a Rock. Kita juga mengunjungi Desert View Watch Tower. Di tengah panasnya suhu Grand Canyon saat itu, tentunya sangat worth it untuk berkunjung ke Desert View Watch Tower karena ruangannya yang ber AC 😅. Tower ini berupa bangunan 4 lantai di mana di bagian lantai dasarnya terdapat toko-toko yang menjual souvenir Grand Canyon semacam magnet kulkas, notebook, sticker, mug, dll. Tower ini terletak di tepi Grand Canyon bagian South Rim, jadi kita bisa melihat Grand Canyon dari dalam. Disediakan pula beberapa teropong untuk penglihatan jarak jauh. Di tower ini juga disediakan semacam tour berbayar menuju ke bagian atas tower (lantai 2-4). 

Desert View Watch Tower


Cuap Cuap Terakhir

Oke itu dia pengalaman selama road trip 2 hari di Arizona, semoga saja bermanfaat untuk siapapun yang berencana melakukan trip ke Arizona. 


Wassalamu'alaikum Warrahmatullah Wabarakatuh

Kamis, 02 Februari 2023

Hidup Sebagai Muslim di Berkeley, California, Amerika Serikat

 Assalamu'alaikum Warrahmatullah Wabarakatuh



Setelah hiatus lama (cielah hiatus, kayak komikus aja), akhirnya gw mau balik lagi nulis di blog yang udah usang ini. Kali ini, gw mau membagikan tentang pengalaman hidup gw sebagai muslim di Amerika Serikat, khsususnya di Berkeley. Jadi sejak September 2022, gw pindah ke Berkeley, California, US, untuk menempuh studi selama kurang lebih 1 tahun ke depan di Bioengineering UC Berkeley. 

Jadi sampai saat ini, kurang lebih sudah 5 bulan hidup di negeri Paman SAM. Waktu 5 bulan sudah cukup lah ya buat ngasih testimoni? Ya dicukup-cukupin ajalah. Tujuan gw bikin tulisan ini adalah sebagai kenangan buat diri gw di masa depan (maklum anaknya sentimentil, paling suka nge-keep memori) dan siapa tahu post ini bermanfaat buat teman-teman yang membutuhkan informasi ini. Tanpa perlu cuap-cuap lebih panjang lagi, langsung aja deh kita mulai~~~


Praduga dan Realita

Sebelum gw berangkat ke US, bisa dibilang gw udah mempersiapkan diri untuk menjadi minoritas kelak di Amerika Serikat. Berdasarkan pengalaman hidup gw sebelumnya yang sempat tinggal di Jepang (baca ceritanya disini), gw berkesimpulan bahwa akan sulit hidup sebagai muslim di Berkeley nanti. Bisa jadi gw harus cari-cari tempat sholat seperti parkiran, taman, atau tangga emergensi, sebagaimana yang gw lakukan saat di Jepang. Gw juga udah berdoa sama Allah, biar Allah jaga gw selama di Berkeley, biar gw tetap istiqomah menjalankan kewajiban sebagai muslim dan tidak terbawa arus. Gw juga udah menyiapkan diri kalau-kalau di US nanti, gw akan makan seafood dan sayur-sayuran aja karena gw pikir daging disana pasti semuanya tidak halal (sebagaimana dulu gw tinggal di Jepang). Intinya, gw udah bersiap dengan segala kemungkinan terburuk.

Dan ternyata segala praduga gw tersebut terpatahkan saat gw sampai di Berkeley. Sebaliknya, justru gw menemukan komunitas muslim yang besar di Berkeley (gw nulis ini sambil merinding-merinding terharu guys). Gw nggak menyangka UC Berkeley punya musholla di kampus yang bahkan ukurannya lebih gede dari musholla-musholla di beberapa mall di Jakarta. Mushollanya nggak cuman satu, tapi 2. MasyaAllah, Alhamdulillah. Di luar 2 musholla tersebut, ada juga beberapa ruangan kecil yang terkhususkan untuk sholat di beberapa gedun di kampus. Duh, bener-bener nggak nyangka. Alhamdulillah :""""""


Muslim Student Association

Sama seperti di Indonesia yang kalau tiap kampus atau sekolah ada rohis (rohani islam), disinipun ada, namanya MSA (Muslim Student Association). Biasanya MSA ini ada di tiap-tiap kampus atau college di US yang ada komunitas mahasiswa muslimnya. Di UC Berkeley pun ada MSA, namanya Cal MSA, bisa klik disini untuk ngepo-in instagramnya. MSA inilah yang mengorganisir kegiatan mahasiswa-mahasiswa muslim di UC Berkeley. Divisinya ada banyak, mulai dari political action, community service, tech & design, finance, dll. 

Di semester lalu, gw sempet tergabung jadi staff di Community Service Committee (CSC). Di sana gw ketemu banyak temen baru alhamdulillah. Dan saat gw gabung divisi itu, gw satu-satunya wajah Asia Tenggara, yang lain antara wajah pakistan/india/bangladesh/middle eastern, bisa dibilang gw jadi keliatan ter'pop-up' gara-gara mukanya beda sendiri, udah gitu ngomong enggresnya masih ada logat Jawa pula hahaha. Di bidang CSC, kitalah yang mengorganisir kegiatan bagi-bagi makanan ke homeless a.k.a tunawisma (fyi, di Berkeley banyak banget tunawisma) setiap selesai sholat Jum'at, dan acara pengabdian masyarakat lain. Sayangnya, gw cuman bergabung staff CSC ini di semester lalu aja, di semester ini gw memutuskan keluar karena kesibukan lab & kuliah.

Ya intinya, gw bersyukur gw menemukan saudara-saudara sesama muslim di Berkeley apalagi dengan adanya MSA ini, kita jadi punya wadah untuk melakukan kegiatan positif bersama. Alhamdulillah


Sholat Jum'at

Ini juga hal yang nggak gw expect akan ada di UC Berkeley. Secara dulu pas masih tinggal di Tokyo, boro-boro ada sholat Jum'at, tempat sholat aja seadanya di tangga emergency, jadi wajar kalau gw nggak berekspektasi apapun dengan Berkeley. Dan ternyata o ternyata pemirsa, di kampus UC Berkeley diselenggarain sholat Jum'at doong. MasyaAllah. Jadi setiap waktu sholat Jum'at, kita akan makai hall yang biasa dipakai buat basket untuk kemudian diubah menjadi tempat sholat Jum'at. Tidak hanya laki-laki, perempuan juga diperbolehkan untuk sholat Jum'at disini. Gw pun menggunakan kesempatan itu untuk ikutan sholat Jum'at, karena dengan begitu setidaknya gw bisa dengerin khutbah Jum'at serta bisa kenalan sama muslimah-muslimah lainnya. Alhamdulillah. 

Gw inget banget pertama kali gw ikut sholat Jum'at di kampus, gw nangis terharu denger khotbah Jum'atnya yang entah bagaimana sangat relate dengan masalah gw saat itu plus menampar & menusuk hati ini. Sejak dari situ gw bertekad "oke, aku akan ikut sholat Jum'at seterusnya disini'. Oh ya, sebenernya di kota Berkeley, ada masjid dan masjid itu diselenggarakan sholat Jum'at juga. 


Kajian

Musholla aja gw nggak expect akan gw temukan di Berkeley, apalagi kajian, boro-boro kepikiran di otak gw. Dan ternyataaa masyaAllah alhamdulillah, ada kajian rutin di kampus dan Masjid Berkeley dong. Aaaaaaa, nikmat Tuhan mana lagi yang kau dustakan? Dulu pas gw hidup di Tokyo, satu-satunya pengalaman gw ikut kajian ya cuman di KBRI yang itupun ustadznya adalah ustadz Hanan Attaki yang kebetulan lagi mampir ke Tokyo. Dan ternyata disini, pihak MSA secara rutin mengadakan kelas/kajian setiap minggu dengan ustadh-ustadh dari Amerika. Alhamdulillah.

Kajian biasanya terdiri dari beberapa series, misal kajian tentang ramadhan ada 6 series, berarti selama 6 minggu ke depan kajian itu, nanti setelah kelas seriesnya akan muncul series kajian yang lain. Kajian disini biasanya dimulai setelah Maghrib, jadi disaat mahasiswa udah pada kelar dengan kegiatan kelasnya. Bisa dibilang, kehidupan gw disini yang mana adalah negara minoritas muslim malah justru lebih islami ketimbang kehidupan gw pas di Indo dulu hahaha. Gw merasa lebih banyak ikut kajian disini ketimbang pas di Indonesia. Semoga Allah menjadikan gw istiqomah ke depan. Aaamiin.


Makanan Halal

Sebagaimana gw bilang sebelumnya bahwa gw udah mempersiapkan kemungkinan terburuk bahwa bisa jadi selama hidup gw 1 tahun di Berkeley, gw akan makan seafood dan sayuran aja. Dan ternyata salah doong, nggak cuman 1 tapi ada banyak toko-toko yang menjual daging ataupun bumbu-bumbu halal di Berkeley. Aaaaaaaaaaa, nikmat Tuhan mana lagi yang kau dustakan? Gw udah overthinking bahwa gw akan jadi herbivora selama disini, taunya ada banyak toko-toko yang jual daging halal. Nggak cuman toko daging, nggak sedikit juga restoran-restoran ataupun kantin kampus yang menjual makanan halal. Alhamdulillah. Yah pokoknya mah, buat saudara-saudari muslimku yang berencana hidup disini, nggak perlu takut nggak bisa makan enak disini hahaha. Makanya kayaknya keterlaluan banget dengan segala akses makanan halal yang ada disini, tapi masih coba-coba makanan yang haram. Nggak ada excuse :"


Nah itu dia ya sepenggal cerita gw tentang hidup sebagai muslim disini. Intinya gw bener-bener bersyukur alhamdulillah, Allah kasih kemudahan gw hidup sebagai muslim disini.

Sebenarnya gw berencana menambahkan foto-foto, tapi gw udah nggak sabar buat publikasiin. Tenang aja, gw janji nanti gw akan berburu foto-foto yang cakep dan gw tambahin ke sini. Mungkin post ini akan bertambah juga setelah nanti gw mengalami bulan Ramadhan, Idul Fitri, dan Idul Adha di Berkeley. InsyaAllah. Tungguin aja yaaa hehehhe

Akhir kata,

Wassalamu'alaikum Warrahmatullah Wabarakatuh

Jumat, 12 November 2021

Prokrastinasi: Klo bisa nanti, kenapa harus sekarang?

Ada satu scene di serial spongebob yang gw ingat, yaitu saat Mr. Krab meminta Squidward untuk melakukan sesuatu, lalu Squidward menjawab:

"Why do today what you can put off till tomorrow?"

"Kenapa harus dilakukan sekarang jika bisa dilakukan besok?"

Pertama kali gw denger kalimat itu yaitu saat SD sekitar 15-17 tahun yang lalu -nah lho, ketauan kan tuanya-, gw ketawa dan geleng-geleng kok bisa sih ada orang kayak Squidward yang disuruh bos-nya malah jawab sekenanya gitu, ditambaj dengan muka yang memancing hasrat penonton untuk menampol. Berkebalikan dengan Squidward, dulu gw adalah sosok yang amat rajin, jadi procrastination a.k.a menunda-nunda nggak ada dalam kamus hidup gw. 

"Klo bisa sekarang ya sekarang, kenapa harus besok? Apa sih susahnya dikerjain sekarang?"

-Diri gw jaman SD-

Bisa dibilang gw dulu adalah anak yang sangat bersemangat yang mungkin agak menyerempet ke ambis; yang memiliki obsesi untuk melakukan segala sesuatu dengan cepat dan terbaik. Jadinya, gw nggak relate sama sosok Squidward di scene di atas, tapi jelas relate dengan Spongebob yang selalu berusaha ngasih yang terbaik buat Mr. Krab dan Crusty Crab. 

15 tahun kemudian, entah karena kualat dengan omongan sendiri yang takabur-sombong-sesumbar, atau memang gw berada di titik udah lelah-burnout dan sejenisnya; terjatuhlah gw ke dalam lubang prokrastinasi alias menunda-nunda pekerjaan. Belum pernah sebelumnya gw merasakan nikmat sekaligus tersiksanya menjadi seorang procrastinator. Yap menikmati, karena ada suatu kenikmatan (sesaat) yang kita dapatkan dengan bersantai-santai tidak mengerjakan tugas atau tanggung jawab kita. Namun sekaligus merasa tersiksa, karena setelah kenikmatan tadi, gw akan dihantuin oleh pekerjaan yang belum gw lakukan -yang bahkan tak jarang masuk ke dalam mimpi saking kepikirannya-, apalagi kalau mengerjakannya di last minute, gw merasa seperti seorang sprinter yang mengerahkan kecepatan maksimum dengan jantung dag dig dug meminta harap semoga pekerjaan ini bisa selesai. 

Klo gw baca ulang tulisan barusan, kayaknya nikmat yang gw rasakan di awal nggak sebanding dengan perasaan tersiksa setelahnya. Yaiyalah! Gw pun berkesimpulan bahwa prokastinasi bukanlah sesuatu yang baik, juga sesuatu yang harusnya  gw hindari. Oke, memang di beberapa momen, saat mendekati deadline itulah kadang memunculkan inspirasi. Gw pun mengakui itu. Tapi garis bawahi ya, di beberapa momen. Bagaimana dengan mayoritas momen lainnya? Tentu tidak saudara-saudara -pernyataan ini berdasarkan hasil observasi pada sendiri dari sekian ratus kasus prokrastinasi yang telah dilakukan-. Dan tentunya akan sangat toxic sekali bagi pola pikir kita apabila kita selalu mengharapkan keajaiban munculnya inspirasi saat detik-detik terakhir yang kemudian menjadikan itu justifikasi untuk terus-terusan prokastinasi. Iya klo dapat inspirasi? Klo nggak? Nangis & panik. Titik.

'Aku bukan seorang prokastinator, aku hanya seseorang yang
lebihmenyukai mengerjakan semua pekerjaanku
dalam keadaan panik di saat deadline'

Meskipun gw tahu bahwa prokastinasi dampaknya kurang baik bagi gw secara personal maupun  profesional, gw masih saja lagi dan lagi terjerumus dalam procrastination. Oke, saatnya harus berubah. Dimulai dengan evaluasi diri a.k.a muhasabah: 
 - Apa yang mendasari untuk melakukan prokastinasi? 
 - Di saat seperti apa yang memicu keputusan untuk prokastinasi? 
 - Apa yang membuat 'kecanduan' untuk terus melakukan prokastinasi? 
 - Hal apa yang kemudian memicu untuk memulai mengerjakan pekerjaan?


Pemicu Prokastinasi

Dari hasil muhasabah diri tadi bisa digeneralisir bahwa terdapat 2 sebab umum kenapa kita melakukan prokrastinasi: perfeksionis dan menghindari perasaan tidak menyenangkan saat mengerjakan pekerjaan tersebut. Okeh, gw elaborasi satu-satu.

1. Perfeksionis

Perfeksionis di sini bisa berarti menginginkan pekerjaan yang kita kerjakan itu sempurna, tanpa cacat, pokoknya dabest of dabest lah. Dikarenakan adanya ekspektasi sekaligus tuntutan ke diri sendiri bahwa yang dia kerjakan harus sempurna a.k.a perfect, maka di saat dia merasa bahwa mungkin dia belum bisa mengerjakan pekerjaan tersebut dengan sempurna, maka terjadilah penundaan atau prokastinasi. Di dalam pikirannya, dia akan terus menunggu sampai dirinya siap dan mampu menghasilkan pekerjaan yang perfect, barulah mau memulai pekerjaan. Masalahnya siapnya kapan? Selain itu, tak jarang pelaku perfeksionis ini terlalu menuntut dirinya dengan tuntutan yang memberatkan atau bahkan cenderung tidak realistis, yang tentunya berakibat pada kesempurnaan yang semakin sulit dicapai. Akhirnya? Ya begitulah. Nah ada satu komen menarik dari seseorang di youtube yang berbagi pengalamannya tentang perfeksionis dan hubungannya dengan prokrastinasi.

Hubungan Perfeksionis dan Prokrastinasi
Ada yang relate?

Bisa juga orang tersebut menginginkan pekerjaan yang sempurna karena takut akan penilaian buruk orang lain. Istilahnya, uda overthinking duluan gitu. Di pikirannya kalau yang dia lakukan tidak sempurna (sempurna ini menurut standar dia ya), maka orang lain akan mencemooh, menghakimi, dan lain-lain yang negative. Realitasnya, tidak banyak orang yang peduli-peduli amat dengan yang kita lakukan, sepanjang pekerjaan kita 'normal' alias nggak jelek-jelek banget, ya nggak bakal dikasih negative feedback juga. Klo overthinking akan penilaian buruk ini terus dibiarkan, lalu di sisi lain si orang ini terus-terusan takut klo pekerjaannya nanti kurang sempurna, ya bisa-bisa ditunda terus itu.

Ketika kebanyakan mikir tentang strategi dan gimana cara
mengerjakan pekerjaan di otaknya, sampai-sampai pekerjaan yang 
sebenernya malah nggak dilakuin di dunia riil


Selanjutnya perfeksionis di sini juga bisa berarti membutuhkan situasi, kondisi, mood yang ideal + sempurna untuk memulai pekerjaan. Lagi-lagi, yang membuat standar situasi, kondisi, mood yang ideal tadi ya dirinya sendiri. Sebagai contoh: Fajar sudah berniat mengerjakan PR keesokan paginya. Tibalah hari esok, hujan deras mengguyur sejak pagi tadi. Fajar yang awalnya mau mengerjakan PR jadi kehilangan mood dengan suasana cuaca yang hujan tadi, Fajar membuat standar bahwa saat mengerjakan PR harus dalam keadaan suasana langit cerah. Fajar pun menunda mengerjakan PRnya sampai menunggu langit sudah cerah kembali. Contoh lainnya seperti menunda pekerjaan hanya merasa agak lelah karena tadi pagi habis jogging, menunda pekerjaan karena tetangga sedang renovasi rumah jadinya bising, dsb. Intinya mereka memasang prasyarat standar situasi-kondisi yang sempurna untuk memulai suatu pekerjaan. Masalahnya, kan nggak setiap sesaat itu memiliki sikon yang ideal. Ditambah: Heiii! Deadline tidak peduli dengan situasi-kondisimu, heii!!!

Yasss ✊


2. Menghindari perasaan tidak menyenangkan

Ini juga adalah perasaan yang pernah gw rasakan. Merasa yang dikerjakan itu sebagai beban, yang kemudian memunculkan rasa tidak enak saat mengerjakannya, kemudian menunda-nunda sebagai bentuk escapism a.k.a kabur. Tapi semakin ditunda semakin tidak enak juga perasaannya, karena terbayang-bayang beban perkerjaan yang belum dikerjakan, tapi nggak mau mengerjakan karena merasa nggak nyaman, tapi kemudian merasa terbebani masih ada pekerjaan yang belum dikerjakan, tapi nggak mau mulai mengerjakan karena nggak nyaman... Muter muter terooosss. Jadinya lingkaran setan yang susah buat kita keluar kecuali kita mulai, ya mulai ngerjain! 

Duh, ruwet!

Ironisnya, perasaan tidak nyaman itu bukanya hilang dengan prokastinasi yang dilakukan, yang ada malah semakin bertumpuk dan bertumbuh. Yang awalnya 'nggak nyaman' jadi 'nyaman kuadrat' terus jadi 'nyaman kubik' *lah kok malah jadi volume.


Trus gimana dong? Bagaimana cara keluar dari lingkaran prokrastinasi?

Trus gimana dong? Oke disini gw mau memaparkan hal-hal apa yang gw lakukan untuk menanggulangi  kebiasaan prokastinasi gw ini. Oh ya, disclaimer dulu, gw bukan motivator, psikolog, psikiater, trainer, suster, barber, carpenter, komputer, printer, atmosfer.. -plis 😑, intinya adalah gw bukan seorang yang secara keilmuwan formalnya layak untuk memberikan tips-tips semacam ini, tips yang mau gw berikan adalah berdasarkan pengalaman pribadi, jadi jelas sifatnya subjektif, tidak bisa one size fits all. Lalu apa aja?

1. Mengakui dan menerima bahwa diri ini tidak sempurna, dan memang tidak akan pernah sempurna

Sekarang-sekarang ini lagi banyak kita temui istilah 'berdamai dengan diri sendiri', nah istilah tersebut juga berlaku untuk kasus kita ini. Kita berusaha berdamai dan menerima bahwa diri ini tidak sempurna dan memang tidak akan pernah sempurna. Oh ya, hal ini bukan sesuatu yang mudah lho bagi seorang perfeksionis, ya namanya juga orang yang ingin semuanya 'perfect' tentunya sulit untuk mengakui bahwa bahkan dirinya sendiri itu tidak 'perfect'. Butuh waktu yang tidak sebentar untuk kemudian timbul keaadaran serta mengakui bahwa dirinya dan apa yang dia lakukan memang tak akan pernah sempurna. 

Mencoba menjauhkan diri dari sifat perfeksionis benar-benar membantu gw untuk hidup dengan perasaan yang lebih nyaman dan tenang. Dan entah gimana, menurut pengalaman gw juga dengan menjauhkan diri dari sifat perfeksionis, membantu kita untuk membiasakan tidak mencari pengakuan dan pujian orang lain. Fokus dengan apa yang kita lakukan tanpa menggantungkan kebahagiaan atau kepuasan kita dari pujian dan pengakuan orang lain. Ya intinya hidup jadi lebih tenang lah, nggak 'kemrungsung'. 

2. Berani menerima kesalahan & kegagalan

Sebagaimana menerima ketidaksempurnaan, menerima dan mengakui kesalahan & kegagalan juga tidak kalah susah. Rasanya gengsi gimanaaa gitu #plakk. Biasanya tidak mengakui kesalahan dan kegagalan, akan sepaket dengan: takut melakukan kesalahan, takut dikritik, takut tersakiti akibat pengakiman dari orang lain, dsb. Singkatnya adalah kita berani evaluasi diri bahwa kita memang melakukan kesalahan dan itu adalah hal yang wajar. Fokus kita bukan pada kesalahan, melainkan pada apa yang harus kita lakukan untuk memperbaiki kesalahan tersebut alias move on. Bagaimana kalau dihakimi, dicemooh? Well well well, itu cuman ada di pikiran kita aja kok, belum tentu ada yang mencemooh kita, klopun ada, ya itu hal yang wajar, siapa sih di dunia ini yang tidak pernah dicemooh, dihina? Nabi aja dihina. Bahkan Tuhan aja yang udah ngasih kita apapun yang Maha Pemurah, Maha Bijaksana, Maha mengetahui; masih aja tetep ada yang mencemooh; apalagi kita yang jelas-jelas pasti punya kesalahan.

3. Mulai Aja Dulu

Ini bukan hastagnya tokopedia ya, tapi ya emang "mulai aja dulu". Bayangan tentang perasaan yang tidak menyenangkan ketika mengerjakan pekerjaan itu ada di otak kita aja. Paksakan diri untuk "mulai aja dulu", dan ternyata rasanya nggak setidak-menyenangkan yang kita bayangkan bukan?

4. Berdoa

Hmmm kok bisa tiba-tiba berdoa? Yas berdoa, bagi gw yang beragama islam, sangat penting untuk meminta pertolongan serta melibatkan Allah ketika akan melakukan segala sesuatu. Poin 1-3 susah untuk dilakukan kalau hanya bergantung pada kemampuan diri sendiri, sedangkan klo kita berdoa kita minta pertolongan agar dikeluarkan dari 'jurang prokrastinasi' ini, inshaAllah akan dimudahkan. Apa sih yang susah buat Allah. Meskipun gw taruh ini di nomor 4, nemun sesungguhnya doa adalah langkah pertama. Berdoa minta petunjuk apa yang harus dilakukan, berdoa agar dijauhkan dari sifat prokrastinasi ini, dan berdoa agar diberkahi waktu dan umur kita supaya bisa dilakukan untuk hal-hal yang bermanfaat.


Cuap-Cuap Terakhir

Nah kayaknya itu aja yang mau gw sampein, itupun udah panjang kali lebar yak hahaha. Semoga teman-teman yang masih terjerumus dalam lingkaran prokrastinasi, bisa segera menemukan jalan keluar. Dan semoga bagi yang sudah menemukan jalan keluar, tidak kembali terjerumus ke dalam 'lembah hitam'.

Ciao!!

Senin, 26 Juli 2021

Review: Scarlett Whitening Body Lotion Varian Jolly

 Hallo!


Jadi di post beauty kali ini, balik lagi kita akan bahas scarlett whitening. Gw ketagihan kali ya sama scarlett whitening sampai bikin -lagi dan lagi- post tentang scarlett 😅. Kali ini, gw mau bahas varian baru body lotionnya yaitu Jolly. 

Sejak akhir tahun 2020 lalu, gw mulai memakai body lotion dari scarlett whitening, dan sampai sekarang masih tetap konsisten memakai hanya saja beda-beda varian hehehe. Loh kok bisa sih sampai ketagihan gitu? Nah jawabannya ada di tulisan gw di bawah ini, sekaligus gw akan mereview varian body lotion mereka yang baru: Jolly!

Scarlett Whitening Body Lotion Jolly
Varian baru: Jolly !


Harga

Semua produk scarlett whitening, termasuk body lotion-nya memiliki harga yang sama yaitu: Rp 75.000,00.

Harga ini masih konsisten alias nggak naik dari tahun lalu. Untuk harga 75.000 ini, kita akan mendapatkan 300mL body lotion. Oh ya, harga ini bukan fix ya, tidak jarang official account scarlett whitening baik di platform belanja online maupun di website resmi, memberikan diskon.

Dimana kita bisa beli? (klink link agar bisa langsung terhubung)
Official store website: https://scarlettwhitening.com/shop/
Whatssapp: 0877-0035-3000


Packaging

Packaging body lotion scarlett whitening masih sama seperti sebelumnya, berupa botol plastik bening berukuran 300mL dengan emboss tulisan scarlett whitening di bagian atasnya, tutup berupa pump, dan label produk yang ditempel di bagian tengah botol. Keterangan mengenai tanggal kadaluarsa terletak di bagian atas produk, lalu di bagian label terdapat informasi mengenai nama produk, kandungan produk, cara pemakaian, produsen & distributor, klaim, nomor registrasi BPOM, dan sertifikasi produk.
Scarlett Whitening Body Lotion Jolly
Pakaging Body Lotion Scarlett Whitening Varian Jolly
Sesuai konsep dari scarlett whitening, dimana tiap varian akan memiliki warna kemasan yang berbeda, maka varian Jolly ini memiliki warna kemasan berupa campuran peach dan coklat muda; senada dengan warna produknya yang berwarna peach.

Fitur Lock

Scarlett Whitening Body Lotion Jolly
Fitur Lock
Selanjutnya fitur lain yang penting pada kemasannya adalah adanya fitur lock. Fitur lock ini membantu untuk menahan pump pada bagian tutup kemasan agar tidak tertekan lalu mengeluarkan produk. Fitur ini sangat berguna apabila kita ingin membawa body lotion scarlett whitening ini bepergian, sehingga mencegah produk keluar/terpencet saat berada di dalam tas. Voila, travel friendly deh!


Kandungan & Klaim

Sebagaimana nama produknya, tentunya salah satu klaim dari produk ini adalah mencerahkan. Inget lho ya mencerahkan, bukan memutihkan. Tentunya definisi mencerahkan ini adalah mencerahkan ke tingkat cerah tertinggi sesuai genetik kulit kita. Jadi bagi yang merasa kulitnya gosong atau tidak merata entah karena sering panas-panasan atau berkendara males pakai sarung tangan lalu ingin kembali mengembalikan warna kulitnya seperti semula, ayuuk sini merapat!


Untuk membuktikan klaimnya yang mencerahkan tadi, yuk kita cek kandungan produknya. Dengan pengetahuan per-kimiawi-an gw yang terbatas ini, ternyata terdapat 5 bahan yang memang umumnya digunakan sebagai agen pencerah pada berbagai produk kecantikan yaitu kojic acid, niacinamide, titanium dioxide, dan glutathione [1-4]. Jadi klaim body lotion ini bukan klaim boongan ya, memang sudah terbukti lewat kandungan bahan-bahan yang ada di dalamnya ✅. Tentunya kalau kita ingin membuktikan klaim mencerahkan tersebut, harus dilakukan pemakaian produk secara konsisten!

Lalu selanjutnya, klaim melembabkan (moisturizing): klo dilihat-lihat pada ingredients sih ada kandungan mineral oil dan tocopherol yang memang memiliki kemampuan untuk menahan kelembaban di permukaan kulit dan sebagai antioksidan [5-7]. Jadi lewat kandungan bahan-bahan tersebut, tentunya klaimnya sekali lagi bisa diterima ✅.


Efek Tone Up

Selain memberikan efek mencerahkan dalam pemakaian teratur lewat kandungan bahan penceragnya, body lotion scarlett whitening juga memberikan efek "mencerahkan instan" alias punya fungsi seperti tone up cream

Efek Tone Up setelah pemakaian body lotion, Before (Kiri) After (Kanan)
Mungkin ada yang bingung: loh kok mencerahkan instan? Apa nggak bahaya? Tenang saudara-saudara, kalau gw lihat dari kandungan produk, terdapat 1 bahan yang kemungkinan besar bertanggung jawab terhadap efek "mencerahkan instan" ini yaitu titanium dioxide. Titanium dioxide adalah satu komponen yang paling sering ditemukan di produk sunscreen karena kemampuannya untuk menghalau sinar UVA & UVB. Terdapat karakteristik unik apabila Titanium dioxide ini diaplikasikan ke kulit, yaitu akan menimbulkan semacam noda putih alias white cast [8]. Nah gw berasumsi, efek tone up body lotion scarlett berasal dari sini.


Tekstur & Wangi

Di pos tekstur produk, jelas terdapat perubahan yang gw rasakan pada produk body lotion-nya, apabila dibandingkan pengalaman memakai sebelumnya, apalagi kalau dibandingkan dengan produk body lotionnya yang tahun lalu. Mungkin dari kalian ada yang pernah memakai produk body lotion scarlett whitening di tahun lalu, dan dibalik semua kelebihannya, ada satu poin yang harusnya bisa diimprove yaitu tekstur produk. Tekstur produk body lotion scarlett yang dulu cenderung lebih kental sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menyerap. 

Nah bagaimana dengan tekstur produk yang sekarang? Jauuuuuuuh lebih lembuuut dan jauuuuh lebih cepat meresap. Gw salut si sama pihak scarlett whitening + RnD-nya, berarti mereka mendengarkan masukan dari konsumen untuk kemudian menjadikan itu untuk improvement produk. Intinya gw suka sama formulasi produk yang sekarang: lembut sekaligus cepat meresap. 

Tekstur & warna body lotion scarlett whitening
varian Jolly

Selanjutnya untuk wangi produknya, scarlett whitening kembali menyuguhkan wewangian baru, dimana pada varian Jolly ini wangi produknya menyerupai parfum YSL black opium. Kalau didefinisikan, wangi produknya ini perpaduan antara bungan-bungaan dan kopi. Bisa dibayangkan? Klo susah, mungkin bisa coba dibeli kali ya hahaha, daripada penasaran gituu 😅


Cuap Cuap Terakhir

Oke itu dia review gw tentang body lotion scarlett whitening varian Jolly. Sebagai pemakai scarlett dari tahun lalu, gw puas dengan improvement yang dilakukan tim scarlett whitening dari segi kandungan maupun formulasi produk. Klo ada varian baru, inshaAllah akan gw coba lagi hahaha.

Lalu bagaimana dengan efek mencerahkannya? Well, dulu awal-awal gw pakai scarlett tujuannya adalah untuk meratakan warna kulit tubuh yang gosong akibat berkendara 😪. Setelah 6-7 bulan pemakaian apakah terlihat ada perubahan? Klo gw jawab sendiri pertanyaan ini kan kesannya kepedean ya, dan agak bias gitu hehe, nah tapi gw yakin klo memang terdapat perubahan karena ketika ketemu beberapa orang yang memang sudah lama nggak ketemu dan mereka mem-point out kalau kulit gw makin cerah-an dan udah ilang bekas "sarung tangan" alami di tangan gw -if you know what i mean- yang biasa dimiliki setiap pengendara motor 😆

Recommended? Yass, tentu!



P.S. 

Anyway, ini dia foto semua varian body lotion scarlett whitening yang ada sampai saat tulisan ini ditulis, dan alhamdulillah udah gw "rasain" semua XD

Uda khatamin semua variaaan wohooo

Untuk melihat review produk scarlett whitening yang lain bisa dilihat di sini.



Referensi:

  1. CL, Burnett et al. 2010. Final Report of the Safety Assesment of Kojic Acid as Used in Cosmetics. International Journal of Toxicology. doi: 10.1177/1091581810385956
  2. Mohan, Shobhit & Mohan, Lalit & Sangal, Renu. (2020). Glutathione for skin lightening for dermatologists and cosmetologists. International Journal of Research in Dermatology. 6. 284. 10.18203/issn.2455-4529.IntJResDermatol20200615.
  3. Hakozaki, T., et al. 2002. The effect of niacinamide on reducing cutaneous pigmentation and surpression of melanosome transfer. British Journal of Dermatology. 147 (1): 20-31. doi: 10.1046/j.1365-2133.2002.04834.x.
  4. Trivedi, Megha, 2017. Titanium dioxide in sunscreen. IntechOpen. doi: 10.5772/intechopen.68886
  5. Erwanto. 2020. Mineral oil pada skincare, apakah aman untuk digunakan? https://www.orami.co.id/magazine/mineral-oil-pada-skincare/.
  6. Petry, T., Bury, D., Fautz, R., Hauser, M., Huber, B., Markowetz, A., ... Teichert, T. (2017). Review of data on the dermal penetration of mineral oils and waxes used in cosmetic applications. Toxicology Lettrs, 280, 70-78.
  7. 100% Pure. 2020. Benefits of Tocopherols in Clean Beauty: How this legendary antioxidant earned its place in the pantheon of clean skin care. https://www.100percentpure.com/blogs/feed/benefits-of-tocopherol-in-clean-beauty
  8. Bond, Pippa. 2019. Why do some sunblocks give off a white cast, and how can I avoid it?. https://www.adorebeauty.com.au/skin-care/sunscreen/guide/avoid-white-cast

Minggu, 28 Maret 2021

Review Scarlett Whitening: Fragrance Brightening Body Lotion Varian Freshy

 Halo!

Setelah di tahun 2020 lalu, gw mereview satu set bodycare dari scarlett wthitening (baca reviewnya disini). Kali ini gw kembali lagi untuk mereview salah satu body care dari scarlett varian terbaru yaitu: Fragrance Brightening Body Lotion Varian Freshy.

Scarlett Whitening

Khusus untuk lini body lotionnya, ini adalah body lotion scarlett whitening keempat yang gw punya. Kenapa? Ya karena gw puas dengan pemakaian body lotion scarlett sebelumnya, jadi tergoda untuk mencoba varian body lotion lainnya hohoho. 

3 botol scarlett whitening body lotion sebelumnya
yang sudah habis pakai

Nah nggak usah lama-lama, langsung aja kita masuk ke reviewnya!


Harga & Pembelian

Untuk harganya sendiri masih sama seperti tahun lalu, yaitu 75.000. Nah harga ini tidak selalu tok tok 75.000, tidak jarang baik dari pihak scarlettnya ataupun dari penjualnya memberikan diskon. Gw sendiri pernah belanja di salah satu platform belanja online dan mendapat harga 66.000 untuk body lotionnya. Bahkan jika kalian beli dalam bentuk paket hemat berisi 5 item produk scarlett, maka cukup membayar 300.000 alias 60.000 per item-nya ditambah bonus berupa exclusive box dan gift

Produk dikirimkan dengan packaging yang aman, yaitu berupa bubble wrap yang kemudian dibungkus lagi menggunakan kertas kardus bertuliskan scarlett. By the way, kebetulan banget kali ini tidak hanya produk body lotion scarlett saja yang gw dapatkan melainkan juga bonus sticker dari scarlett yang lucu 😜

Packaging pengiriman produk yang aman +bonus sticker lucu 😜

Untuk pembelian produknya, bisa dilakukan secara online di website scarlett, dm instagram scarlett whiteningshopee, sociolla, atau platform belanja online lainnya. (silakan klik link untuk menuju website belanjanya ya). Bisa juga dibeli secara offline di toko retail kosmetik & skincare. Adanya banyak opsi tempat pembelian ini, tentunya mempermudah kita kalau ingin beli atau restock produk scarlett. 


Packaging

Packaging produk body lotionnya masih sama dengan packaging sebelumnya, yaitu berupa botol plastik bening berukuran 300 mL dengan pump di atasnya. Botol yang bening ini tentunya memudahkan kita untuk melihat sisa produk. Produk lotion dikeluarkan dengan cara menekan pump yang ada di bagian atas botol. Gw sendiri untuk body lotion paling suka dengan packaging tutup yang berbentuk pump, berasanya lebih ringkas -tinggal pencet pump langsung keluar produknya-. 

Fragrance Brightening Body Lotion Varian Freshy

Kalau misal kalian ingin membawa body lotion ini untuk bepergian dan menyimpannya di dalam tas, juga bisa kok karena ukuran produknya yang pas dan mudah dibawa kemana-mana. Selain itu, kalian tidak perlu khawatir jika pump-nya akan tertekan lalu produk keluar dan mengotori tas kalian. Dari scarlett sendiri, sudah membekali produk body lotionnya dengan fitur lock yang bisa dipasang di bagian leher pump sehingga mencegah pump tersebut tertekan ke bawah. Secara keseluruhan, gw suka dengan packaging scarlett whitening body lotion ini.


Keterangan Produk

Di bagian keterangan produk, terdapat keterangan nama produk, cara penggunaan produk, komposisi bahan, nama produsen & distributornya, tanggal kadaluarsa, dan 3 simbol kemasan yang secara berurutan berarti: wadah produk bisa didaur ulang, produk ini tidak menggunakan hewan sebagai subjek uji/penelitiannya, & telah tersertifikasi halal oleh MUI Indonesia.

Keterangan produk di kemasan Scarlett Whitening Body Lotion

Kalau misal gw bandingkan dengan produk scarlett yang gw beli sebelumnya, terdapat beberapa perbedaan. Yang pertama, di kemasan yang baru, sudah terdapat label halal dari MUI, sedangkan yang gw beli tahun lalu belum ada halalnya. Ini bukan berarti produk scarlett yang sebelumnya tidak halal ya, namun bisa jadi produk masih dalam proses pengurusan sertifikat halal oleh MUI sehingga belum ada label halal-nya. Nah sekarang sudah ada label halalnya, tentunya merupakan berita bagus untuk kita terutama yang muslim sehingga kita bisa yakin bahwa produk bodycare yang kita gunakan sudah halal. 

Kemasan lama dan baru

Perbedaan yang kedua adalah di bagian ingredients alias komposisi produk. Jika dibandingkan dengan yang sebelumnya, di kemasan yang baru tercantum komposisi yang lebih banyak bila dibandingkan yang lama. Mungkin ini juga yang mempengaruhi tekstur produk body lotion menjadi agak berbeda jika dibandingkan body lotion scarlett yang gw punya sebelumnya. Bagaimana perbedaannya? Baca review lengkapnya di bagian tekstur! 😉


Tekstur, Warna, & Wangi

Dalam hal tekstur, jika dibandingkan dengan 3 produk scarlett whitening body lotion yang gw pakai sebelumnya; produk yang terbaru ini terasa lebih lembut dan ringan dibanding produk lamanya. Bisa jadi karena tadi: pengaruh komposisi produk yang berbeda alias pihak scarlett whitening mereformulasi produknya. Gimana menurut gw? Bagus dong! Gw suka dengan improvement di bagian teksturnya ini. Selain itu, dengan tekstur produk yang lebih lembut dan ringan ini membuat produknya lebih cepat terserap ke dalam kulit dibanding yang sebelumnya. Good job deh buat tim product development scarlett!

Scarlett Whitening Body Lotion Varian Freshy: Peach 🍑

Jika varian romansa produknya berwarna putih, charming berwarna pink ke-ungu-an, fantasia berwarna hijau; maka varian freshy ini berwarna peach. Yes, peach 🍑! Lalu, bagaimana dengan wanginya? Nah, ini nih yang paling gw suka dari varian freshy. Kalau dideskripsikan, wanginya itu berupa wangi yang segar dan lembut. Kalau diminta memilih mana dari semua varian body lotion scarlett yang paling gw suka wanginya, maka gw akan memilih si freshy ini hohoho. Menurut keterangan dari Scarlett Whitening, wangi dari varian freshy ini seperti wangi parfum Jo Malone English Pear & Freesia eau de Cologne.

Mirip bau parfum o Malone English Pear & Freesia eau de Cologne

Tambahan, wangi dari body lotion scarlett ini beneran tahan lama guys. Gw pernah beraktivitas dari siang bolak balik naik motor dimana sebelumnya hanya memakai body lotion scarlett saja tanpa tambahan parfum, dan maghrib-nya adek gw yang baru pulang kerja dan duduk di samping gw komen "ini bau apa? kok wangi?". See? Padahal siangnya naik motor bolak balik, yang biasanya "bau" wangi itu udah kehempas sama keringat atau bau jalanan ibukota, tapi ini masih nyisa baunya hahaha.

Cara & Pengalaman Pemakaian

Cara pemakaian Fragrance Brightening Body Lotion Varian Freshy sama seperti body lotion pada umumnya, yaitu dengan cara dioleskan ke bagian-bagian tubuh yang kita inginkan. Lalu bagaimana pengalaman gw memakainya? Puas! Puas karena di produk yang baru ini lebih cepat menyerap kulit, puas karena wanginya yang enak dan lembut, puas karena wanginya yang tahan lama, puas karena setelah pakai kulit jadi terasa lebih lembab, dan puas karena kalau rutin makai scarlett whitening body lotion ini kulit akan menjadi lebih cerah. Definisi "cerah" ini tentunya sesuai tingkat kecerahan maksimal kulit kalian ya, alias sesuai genetik.

Efek Tone Up setelah pemakaian body lotion, Before (Kiri) After (Kanan)

Nah, selain memang produk scarlett ini apabila digunakan secara rutin bisa mencerahkan kulit, produk ini juga mempunyai efek "mencerahkan instan" alias "tone up" warna kulit kita sesaat setelah memakai produknya. Perbandingan before-after sebelum dan sesaat setelah pemakaian scarlett whitening bisa dilihat di gambar di atas ya. Menurut gw, efek pencerahan instan ini bisa jadi karena ada kandungan titanium dioxide dalam produknya. Titanium dioxide sendiri merupakan kandungan yang sering kita temui dalam phisycal suncreen [1]. Keberadaan titanium dioxide dalam sebuah produk kosmetik/skincare akan memberikan efek efek putih/cerah sesaat setelah diaplikasikan ke kulit [2]. Jadi itulah kenapa, produk scarlett whitening ini punya efek "tone up" setelah pemakaian.

Apakah klaim Scarlett Whitening untuk bisa mencerahkan kulit itu benar?

Sebagai anak jurusan teknik kimia *cielah* sekaligus orang yang tertarik dengan dunia per-beauty-an; dalam membeli suatu produk, gw selalu memperhatikan komposisi dan memastikan apakah klaim yang dibuat oleh suatu brand cocok dengan komposisi bahannya dan mekanisme kerja bahan tersebut di kulit. Kali ini, gw akan melakukan hal yang sama dengan scarlett whitening body lotion. 

Klaim scarlett whitening fragrance brightening body lotion adalah "special made for brightening and moisturized skin" artinya ada dua klaim yaitu brightening (mencerahkan) dan moisturizing (melembabkan). Pertama kita bahas klaim mencerahkannya. Kandungan yang digadang-gadang oleh scarlett dalam produknya adalah Glutathione. Glutathione sendiri di banyak penelitian terbukti mencerahkan kulit dimana mekanisme kerjanya dengan cara  menginhibisi atau menghambat enzim tirokinase di dalam tubuh yang berperan dalam terbentuknya melanin atau pigmen gelap kulit [3]. Kandungan lain yang dapat mencerahkan adalah adanya kojic acid dan niacinamide. Kojic acid pun memiliki mekanisme yang sama dengan glutathione dalam mencerahkan kulit yaitu dengan menghambat enzim tirokinase [4]. Lalu, niacinamide yang lagi-lagi merupakan agen pencerah dan di banyak penelitian terbukti mengurangi hiperpigmentasi pada kulit saat digunakan secara topikal/oles [5]. Selanjutnya, kandungan lain yang berfungsi sebagai agen yang membantu pencerahan kulit adalah titanium dioxide. Sebagaimana gw sebutkan sebelumnya bahwa titanium dioxide merupakah bahan utama dalam physical suncreen dimana cara kerjanya dengan cara memantulkan sinar UVA & UVB dari matahari yang mengenai kulit kita, sehingga kulit kita pun terhindar dari efek buruk seperti sunburn, kanker kulit, dan penuaan dini kulit [1, 6]. Tentunya dengan menggunakan bahan yang mengandung "sunscreen" akan melindungi kulit kita dari kegosongan saat terpapar sinar matahari. Kesimpulannya? Yes, indeed that scarlett brightening body lotion can brighten our skin. Klaim terbukti ✅.

Review Scarlett Whitening
Mekanisme Inhibisi Tirosinase oleh Glutathione

Klaim selanjutnya adalah moisturizing alias melembabkan. Jika gw amati dari list komposisinya, maka bahan yang berpotensi untuk memiliki fungsi ini adalah mineral oil dan niacinamide. Mineral oil berfungsi sebagai occlusive emmolient yang artinya mineral oil membantu kulit tetap terhidrasi dengan cara mengunci kelembaban (membuat suatu barrier) di permukaan kulit [7, 8]. Selanjutnya, niacinamide pun memiliki fungsi untuk menjaga kelembaban kulit dengan cara membantu kulit menumbuhkan ceramide (lipid) barrier yang berfungsi mempertahankan kelembaban di permukaan kulit [9]. Kesimpulannya? Berdasarkan studi literatur kecil-kecilan yang gw lakukan, klaim scarlett whitening body lotion terbukti ✅.

Cuap-Cuap Terakhir

Oke itu dia review gw yang nggak terasa ternyata panjang juga ya 😅. Intinya adalah secara keseluruhan, gw puas dengan produk body lotionnya scarlett whitening baik dari aspek wanginya, teksturnya, packagingnya, melembabkannya, maupun mencerahkannya. Dari 4 varian yang ada saat ini, favorit gw adalah si Freshy karena wanginya yang paling cocok dengan preferensi gw hehehe. Gw merekomendasikan produk ini buat kamu-kamu yang suka dengan produk body lotion yang wangi namun tetap memiliki fungsi lain yaitu mencerahkan dan melembabkan kulit. 

Review ini adalah berdasar pengalaman gw pribadi, bisa jadi akan berbeda di tiap kulit orang yang berbeda pula

Semoga review-nya bermanfaat. Ciao!!! 👋👋





Referensi:
  1. Chemical safety facts. 2021. Sunscreen: Chemical Ingredients and Summertime Safety. https://www.chemicalsafetyfacts.org/chemistry-context/sunscreen-summertime-safety/
  2. Bond, Pippa. 2019. Why do Some Sunblocks Give off a White Cast and How Can I Avoit it? Adore Beauty. https://www.adorebeauty.com.au/skin-care/sunscreen/guide/avoid-white-cast
  3. Sonthalia S, Dautalabad D, Sarkar R. (2016). Glutathione as a skin whitening agent: Facts, myths, evidence and controversies. India J Dermatol Venereol Leprol. 82(3):262-272. doi:10.4103/0378-6323.179088
  4. CL, Burnett et al. 2010. Final Report of the Safety Assesment of Kojic Acid as Used in Cosmetics. International Journal of Toxicology. doi: 10.1177/1091581810385956
  5. Cherney, Kristeen. 2018. Everything You Should Know About Niacinamide. Healthline. https://www.healthline.com/health/beauty-skin-care/niacinamide
  6. Chemical safety facts. 2021. Titanium Dioxidehttps://www.chemicalsafetyfacts.org/titanium-dioxide/
  7. Rawlings, AV, and Lombard, KJ. 2012. A Review on the Extensive Benefits of Mineral Oils. International Journal of Cosmetic Science. 6: 511-518. 
  8. Bowe, Whitney. 2019. Mineral Oil: Safe or Scary? Dr Whitney Bow, That Bowe Glow. https://drwhitneybowe.com/mineral-oil-safe-or-scary/
  9. Gehring, W. 2004. Nicotinic Acid/Niacinamide and The Skin. Journal of Cometology and Dermatology. 3(2): 88-93.